Nikola Jokic bisa dibilang sebagai mega bintang paling rendah hati sepanjang masa. Karena terlalu rendah hati, sampai-sampai Jokic ingin "dilupakan" sebagai pemain NBA, setelah dirinya pensiun. Jokic hanya ingin dikenal sebagai ayah bagi anak-anaknya, dan berharap tidak ada lagi yang mengenalinya lagi.
Jokic berbicara tentang rencana pensiun, dan keinginannya di masa depan pada Podcas Michael Porter Jr.. Jokic berkata, penggemar tidak perlu repot-repot mencarinya di acara NBA, atau berpesta dengan para bintang dan legenda liga lainnya di Las Vegas. Jokic malah berencana melakukan perjalanan keliling Eropa setelah dia selesai bermain di NBA dan balap kuda.
"Menjadi terkenal, ada yang menyukainya, ada yang tidak," kata Jokic. "Ketika saya menyelesaikan karier saya, maka saya sangat berharap tidak ada yang mengenal saya. Saya berharap anak-anak saya di masa depan… mengingat saya sebagai seorang ayah. Saya pikir itu akan menjadi tujuan hidup saya."
Jokic secara paradoks terkenal sebagai orang yang tertutup. Ketika Nuggets memenangkan kejuaraan tahun lalu, reaksinya yang menjadi viral di media adalah dengan mengatakan, "Pekerjaan sudah selesai. Kita bisa pulang sekarang". Hingga saat ini, Jokic mungkin tidak menyukai ketenarannya, tapi dia terlalu berbakat untuk tetap berada dalam bayang-bayang di Amerika Serikat, bahkan di pasar media yang relatif kecil seperti Denver.
Musim ini, MVP liga dua kali berusia 28 tahun itu hampir mencetak rata-rata tripel-dobel dengan 26,3 poin, 12,4 rebound, dan 9,2 asis per gim. Di balik bakatnya yang luar biasa, juara bertahan NBA ini memiliki rekor terbaik kedua di Wilayah Barat dengan skor 23-10 di belakang Minnesota Timberwolves yang bangkit kembali (23-7). Kesuksesan yang membawa ketenaran benar-benar tidak disukai oleh Jokic.
"Saya benar-benar tidak menyukai kehidupan ini karena, pada akhirnya, kami hanyalah pemain bola basket," kata Jokic. "Kami hanya bagus dalam apa yang kami lakukan. Tapi media adalah sesuatu yang ada di sekitar kami, dan tentu saja, kami dibayar karena media, karena popularitas."
Michael Porter Jr. kemudian bertanya kepada Jokic, bagaimana dia bisa hidup seperti orang normal di Serbia? Sementara dia sudah mendapatkan popularitas, bahkan di seluruh dunia. Semua orang, khususnya penggemar NBA, mengenalnya sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa.
"Jika ingin melihat diri saya sendiri, maka yang dilakukan adalah berada di dekat keluarga," jawab Jokic. "Menghabiskan hari-hari bersama anak saya. Mungkin mereka akan berolahraga, mungkin mereka akan melakukan sesuatu yang menarik. Ikuti mereka sebentar, dan habiskan sisa hari itu dengan kuda-kudanya. Saya punya beberapa kuda di luar Serbia di Italia, di Swedia, di Prancis, mungkin ikut balapan. Itu tujuan rahasia saya."
Apa yang dikatakan Jokic membalikkan fakta bahwa untuk menjadi hebat di NBA, maka harus mencurahkan segalanya di liga tersebut. Tapi Jokic seperti orang yang benar-benar melupakan basket ketika dia berada di Serbia. Padahal bukan berarti Jokic tidak suka bermain di NBA atau memenangkan pertandingan bola basket. Dia menjelaskan kepada Porter bagaimana Nuggets membangun "gaya hidup" untuk menang, dan bagaimana memenangkan kejuaraan membawa rasa lega.
Memenangkan sebuah gelar juga mengajarkan Jokic betapa hebatnya bola basket bagi para penggemarnya. Dia ingat menonton video para penggemar merayakan gelar juara Nuggets di rumah mereka. "Saat saya melihat videonya, saya berpikir, 'Wah, kami berdampak pada banyak orang. Anak-anak, orang tua, ini adalah hal yang besar'," kata Jokic kepada Porter. "Pada akhirnya, kita hanya bermain bola basket. Saya rasa itulah alasan kita ada di planet Bumi ini: Untuk membuat orang lain bahagia." (*)
Foto: Profilmedia