Indiana Pacers melaju ke final In-Season Tournament perdana. Kepastian ini mereka dapatkan setelah membungkam Milwaukee Bucks 128-119 di semifinal. Di final, mereka akan menghadapi Los Angeles Lakers. Lakers sendiri berhasil mengamankan tiket final dengan kemenangan telak 133-89 atas New Orleans Pelicans. Final akan dimainkan lusa, masih di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. 

Terlepas dari keriuhan dan keseruan In-Season Tournament, kali ini saya juga ingin mengulas kehebatan Pacers sebagai tim. Selain melaju ke final In-Season Tournament, tim asuhan Rick Carlisle ini juga cukup baik sejauh perjalanan hampir dua bulan musim 2023-2024 ini. Dari 20 laga, Pacers berhasil memiliki rekor (12-8) dan duduk di peringkat enam klasemen sementara Wilayah Timur. 

Dalam artikel mengenai Tyrese Haliburton yang saya tulis beberapa waktu lalu, sedikit pembahasan mengenai skuad Pacers juga sempat saya ulas. Pacers sejauh ini masih memimpin NBA untuk tim dengan pace tertinggi di. Mengingatkan, Pace adalah estimasi penguasaan bola (possession) sebuah tim dalam 48 menit. Semakin tinggi Pace, semakin cepat tim bermain. 

Kecepatan Pacers tentunya tak lepas dari komposisi pemain yang mereka punya. Hampir seluruh pemain Pacers memiliki kapasitas untuk bermain dengan cepat, bahkan dua bigman utama mereka, Myles Turner dan Obi Toppin. 

Hal ini semakin terbukti saat kita menelisik ke statistik variasi komposisi pemain (lineups) yang diturunkan oleh Rick Carlisle. Sejauh ini, lineup yang paling sering dimainkan secara jumlah gim oleh Rick adalah komposisi dengan Tyrese Haliburton, Buddy Hield, Bruce Brown, Toppin, dan Turner. 

Sedangkan lineup yang paling sering bermain secara rataan menit adalah komposisi yang nyaris sama hanya mengganti Buddy dengan Bennedict Mathurin. Tepat di belakang komposisi tersebut, Rick kerapnya mengganti Toppin dengan pemain sayap lainnya, Aaron Nesmith. 

Dalam tiga komposisi ini, rataan eFG% Pacers selalu di atas 55 persen. Bahkan, komposisi pertama dan ketiga berhasil menyentuh eFG% di atas 65 persen. Artinya, rotasi utama Pacers adalah rotasi yang sangat efektif untuk mereka. 

Lebih dalam lagi saat melihat catatan statistik individu seluruh pemain yang saya tulis di atas, seluruhnya memiliki akurasi di atas 34 persen. Bahkan, mayoritas di antaranya menembak di atas 39 persen. Hanya dua pemain yang masih di kisaran 34 persen yakni Buddy Hield dan Aaron Nesmith. Angka keduanya pun bisa sedikit dimaklumi mengingat keduanya memang adalah penembak catch and shoot yang membuat keduanya pasti dijaga mati-matian oleh lawan. 

Jika Anda mengunjungi laman statistik NBA, kita bisa menarik kesimpulan bahwa Pacers ini adalah tim yang "offense banget." Mereka unggul di hampir semua faktor-faktor statistik serangan. Mereka nomor satu untuk offense rating, poin per gim, point in the paint, fastbreak poin, akurasi tembakan (FG%), dan asis. Di poin dari benh pun, Pacers hanya berjarak 0,2 poin dari pemuncak, Orlando Magic. 

Pun demikian, nama Pacers sama sekali tak terlihat di statistik-statistik pertahanan. Saya rasa, ini pula yang membatas mereka hanya ada di peringkat enam sejauh ini. Pertahanan yang sangat standar atau bahkan di bawahnya. 

Seperti ulasan di awal musim, saya rasa Pacers harus mencari tambahan pemain bertahan yang solid. Aset yang sebaiknya dilepas pun masih sama di mata saya yakni Buddy Hield. Mereka bisa menambahkan pemain lain asal bukan yang ada di tiga komposisi utama mereka. Bila ini bisa terjadi, jangan terkejut jika tim ini bisa melaju jauh di akhir musim. 

(Baca juga: Prediksi Peta Kekuatan NBA 2023-2024: Wilayah Timur Siap Saling Gempur!)

Kredit sepantasnya diberikan kepada manajemen Pacers, pelatih, dan para pemain yang menunjukkan peningkatan luar biasa setidaknya di awal musim ini. Apalagi, pemain yang mereka punya pun bukan kaliber pemain kelas atas NBA. Praktis hanya Halburton yang sudah pernah terpilih menjadi All Star. 

Dari sini saja, kita bisa melihat bahwa tim ini sejatinya tidak punya beban atau nothing to lose dalam menjalani musim. Melaju ke Playoff sejatinya sudah prestasi hebat, apalagi jika bisa lebih jauh melaju. Satu lagi, menjadi juara In-Season Tournament juga sangat mungkin akan memberikan dorongan lebih untuk mereka melaju lebih jauh di sisa musim. 

Foto: NBA/Getty Images 

 

Populer

LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Suasana Ruang Ganti Sixers Memanas
Grizzlies Hajar Sixers, Pelatih Taylor Jenkins Pecahkan Rekor Waralaba
Russell Westbrook Pemain Pertama Dalam Sejarah dengan 200 Tripel-dobel!
Jayson Tatum & Patrick Mahomes Rebutan Ekspansi Tim WNBA
Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz