Tyrese Haliburton muncul sebagai salah satu pemain yang berhasil tampil luar biasa di awal musim ini. Performanya membuat Indiana Pacers sejauh ini berhasil bercokol di peringkat sembilan klasemen sementara Wilayah Timur dengan catatan sembilan kemenangan dari 16 laga. 

Performa Tyrese juga tergambar apik secara statistik. Bermain dalam 14 laga, Tyrese membukukan 25,4 poin, 3,9 rebound, dan 12,1 asis per gim. Catatan asis itu menempatkannya sebagai pemilik catatan asis per gim tertinggi di liga. Ia juga ada di puncak klasemen untuk statistik dengan total 170 asis. Ia berjarak 14 asis dari Trae Young di peringkat kedua. 

Kunci permainan Tyrese dan Pacers untuk paling tidak bersaing di zona Playoff sejauh ini adalah kecepatan mereka dalam menyerang. Statistik NBA mencatat bahwa Pacers adalah tim tercepat dengan pace mencapai 104,38. Hanya ada Milwaukee Bucks yang masuk dalam lima besar pace dan memiliki rekor lebih baik dari Pacers. Ini berarti Pacers adalah tim yang sangat cepat dan tetap akurat. 

Setelah melihat lebih dalam performa dari Tyrese, ternyata ia tak hanya cepat dalam memimpin serangan Pacers. Pemain berusia 23 tahun ini terbukti nyata sangat andal dan efisien dalam melakukan eksekusi pick n roll, utamanya sebagai ball handler.  

Tyrese memang bukan pemain dengan skema pick n roll terbanyak. Ia ada di urutan kedelapan untuk skema ini dengan rataan 9,8 penguasaan bola (possesion) per gim. Hebatnya, ia adalah pemain dengan efektivitas yang terbaik. Ia berhasil menghasilkan 1,25 poin per possesion. Sebanyak 50 persen dari upaya pick n roll Tyrese berhasil menjadi poin. 

Dari proses ini pula mayoritas asis Tyrese tercipta. Semua pergerakan pertahanan lawan ia perhatikan dengan baik hingga mendapatkan pemain-pemain dalam proses terbuka. Ditambah dengan kemampuannya dengan baik memberi umpan melalui tangan kanan dan tangan kiri, ia semakin tak terhentikan. Di sini tingkat mematikannya seorang Tyrese semakin terlihat. 

Saat lawan berusaha mematikan tandem pick n roll Tyrese, ia berubah menjadi sosok pencetak poin yang juga sangat mematikan. Dalam 14 gim ini, alumnus Iowa State University ini memiliki akurasi tripoin di angka 45 persen dan eFG% di angka 62 persen. Saat lawan berusaha untuk membuka jalan pun, ia bisa leluasa menyerang ke area kunci dengan banyak cara. 

Tyrese Haliburton Indiana Pacers

Catatan eFG% tersebut adalah yang tertinggi ke-10 di liga (minimum bermain 10 laga dengan rata-rata 25 menit per gim). Namun, dari 10 nama tersebut, hanya Tyrese yang berstatus sebagao garda utama (point guard). Sisa garda lainnya adalah pemain dengan tipikal penembak catch n shoot. 

Jika kita menambahkan parameter Usage Percentage (USG%), yang menandakan bahwa pemain tersebut cukup dominan dalam serangan tim. Dengan minimal USG% 25 persen, maka Tyrese ada di peringkat dua untuk eFG%. Ia hanya kalah dari sosok LeBron James. Perlu diingat dan diketahui, LeBron adalah sosok dengan frame yang memang luar biasa sulit dihentikan. 

Untuk pemain yang baru memasuki musim keempatnya di liga, catatan-catatan di atas benar-benar luar biasa. Apalagi jika kita tarik mundur perjalanan empat musim tersebut, Tyrese menunjukkan peningkatan yang sangat-sangat signifikan. 

Atas hal-hal ini, Tyrese Haliburton kini sudah selayaknya masuk dalam jajaran pemain elite NBA. Pacers bisa dibilang beruntung mendapatkan Tyrese dalam pertukaran dengan Kings dua musim lalu. Pacers bisa fokus membangun kekuatan sebaik mungkin untuk Tyrese dan membawa Pacers kembali berjaya di Wilayah Timur. (DRMK)

Foto: NBA/Getty Images

Komentar