Ketika memasuki Kaseya Center, kandang Miami Heat, LeBron James langsung disambut pemandangan baru. Karena Los Angeles Lakers menjadi tim pertama yang masuk ke arena tersebut setelah dilakukan pengecatan dengan desain baru. Lantainya bertuliskan slogan Miami Heat, yaitu "Culture". Kata tersebut langsung membuat LeBron teringat masa-masa indah bersama Heat.
James mengenang masa lalunya, ketika ditanya tentang lapangan baru Miami Heat. Dia juga mengingat empat musimnya bersama tim tersebut. Selama rentang waktu 2010 hingga 2014, LeBron tampil dalam empat kali Final NBA, serta mendapatkan dua gelar juara NBA. Saat itu, menurut James, kata "Culture" adalah filosofi dan kata kunci Heat. Kata tersebut akhirnya bisa tercetak dalam seragam musim ini.
"Saat itu, kami tidak terlalu banyak bicara," kata LeBron James. "Hanya saja, ada budaya yaitu Anda masuk, dan Anda bekerja, dan hasil dari seberapa banyak Anda bekerja akan terbayarkan."
Kata "Culture" ini juga menggambarkan sebuah semangat yang dibangun dan dipelihara oleh Pat Riley yang menjadi Presiden Tim Miami Heat selama hampir 30 tahun. Semangat ini adalah "tim yang bekerja paling keras, kondisi terbaik, paling profesional, tidak egois, paling tangguh, paling kejam, dan paling jahat di NBA". Bagi LeBron James, itulah budaya yang seharusnya dimiliki oleh setiap klub NBA.
"Selain San Antonio, Pittsburgh Steelers, dan New England Patriots, saya rasa mereka adalah tim yang bisa dikatakan memiliki stabilitas yang sama dengan Miami Heat," jelas LeBron. "Riley selalu mengatakan hal yang sama, dan itulah yang saya rasakan sampai sekarang." (*)
Foto: Sun Sentinel