Menjadi pemain terbaik dalam sebuah kompetisi atau bahkan sebuah cabang olahraga merupakan kebanggaan tersendiri bagi sang atlet. Banyak kita temui beberapa atlet yang memang sudah mendapatkan pengakuan tersebut, banyak pula yang hingga akhir karir tidak cukup beruntung mendapatkannya.
Dalam bola basket, khususnya NBA, selalu memberikan gelar pemain tersebut dalam tajuk Most Valuable Player (MVP). Gelar ini sendiri sudah diberikan sejak NBA pertama kali bergulir pada musim 1955-1956. Kala itu pemain Boston Celtics, Bob Petit, menjadi pertama yang merasakan gelar tersebut.
Musim ini memang belum berjalan setengahnya, tapi ada satu pemain yang seolah-olah ingin membuktikan bahwa ia seharusnya layak diganjar dengan MVP. Pemain ini telah dua kali menjadi runner-up dalam perebutan MVP di tiga musim terakhir, ia hanya gagal masuk posisi tiga besar di musim 2015-16. Pemain ini pula yang di lima musim terakhir menjadi pusat permainan tim yang ia bela, Houston Rockets.
James Edward Harden Jr. atau akrab dipanggil James Harden. Harden ditukar ke Houston Rockets pada musim 2012-2013 setelah gagal menemukan kesepakatan nilai kontrak dengan Oklahoma City Thunder.
Sejak pertukaran tersebut, Harden telah menjadi bagian terpenting dan fondasi utama Rockets dalam membangun skuat mereka hingga musim ini. Manajemen Rockets pun selalu berusaha merekrut pemain yang sesuai dengan karakter permainan Harden hingga sekarang. Dwight Howard dan Jeremy Lin adalah nama-nama yang sempat direkrut Rockets guna membantu prestasi tim dan Harden. Sayangnya, kedua pemain tersebut tidak menunjukkan perkembangan yang bagus dan gagal memenuhi ekspektasi penggemar Rockets.
Musim 2014-2015 merupakan musim terbaik Harden dalam segi pencapaian tim bersama Rockets. Ia berhasil membawa Rockets melaju hingga final Wilayah Barat sebelum dikalahkan Golden State Warriors dalam lima laga. Harden kala itu harus puas menjadi runner-up perebutan gelar MVP setelah Stephen Curry berhasil unggul dalam perolehan suara karena Warriors berhasil merengkuh gelar juara. Padahal, secara statistik keseluruhan penampilan Harden jauh lebih komplet, tapi ia harus menerima fakta bahwa para pemilih melihat prestasi Curry dan Warriors lebih mentereng.
Loncat ke musim 2016-2017, Harden sekali lagi menampilkan permainan yang apik. Dibawah asuhan Kepala Pelatih Mike D’Antoni, Harden disulap dari seorang shooting guard menjadi point guard. Peran ini membuat Harden bermain dengan lebih banyak penguasaan bola di tangannya, membuat ia lebih mudah mencetak angka ataupun memberikan umpan. Total Harden membukukan 19 triple-double pada musim reguler lalu, ia hanya kalah dari Russell Westbrook yang memecahkan rekor NBA dengan 33 kali triple-double.
Keduanya lantas bertemu di babak playoff, dan Rockets berhasil mengandaskan perlawanan Thunder dalam lima laga. Namun, hasil perolehan suara kembali tak berpihak pada Harden, ia sekali lagi hanya berakhir di urutan kedua perolehan suara. Akan tetapi, ada satu hal yang sangat menyedihkan dari kekalahan ini. Mayoritas pemilih yang merupakan para penggemar NBA sendiri menjadikan jumlah triple-double Westbrook sebagai alasan pemilihan, bukan pencapaian tim yang mana membuat Harden jauh lebih baik.
Memasuki musim ini, sekali lagi manajmen Rockets merombak skuat mereka guna memperbaiki prestasi dan mengurangi beban kerja Harden. Kedatangan Chris Paul dari Los Angeles Clippers merupakan tambahan yang sangat besar dan sempat dikhawatirkan akan mengurangi peran besar Harden. Nyatanya, kehadiran Paul hingga pertandingan ke-32 ini tidak mengubah peran Harden sama sekali.
Harden masih menjadi top skor utama Rockets dan NBA dengan 32,4 poin per laga. Ia pun menjadi pengumpul asis terbanyak tim dengan 9,2 asis per laga. Harden juga memperbaiki kemampuan bertahannya dengan 1,8 steal per laga. Selain prestasi pribadi, Harden mampu membawa Rockets menempati peringkat dua Wilayah Barat dan baru menelan delapan kekalahan musim ini. Mereka hanya kalah atas Warriors yang memainkan dua laga lebih banyak mereka di peringkat satu.
Harden saat ini menjadi pelari terdepan dalam perebutan gelar MVP. Meski terlalu dini untuk memprediksi, rasanya permainan Harden tidak akan menurun selama tidak ada cedera yang melanda. Dengan performa dan prestasi tim semacam ini, harusnya tidak ada yang bisa menghalangi Harden menjadi MVP musim ini.
Berikan gelar MVP itu ke James Harden, NBA!
Foto: Sport Vice