Wilayah Timur terus mengubah citra mereka. Setelah dianggap tak bertaji dalam beberapa tahun terakhir, utamanya sejak LeBron James merapat ke Los Angeles Lakers, Wilayah Timur kini semakin bersaing. Pergerakan beberapa pemain bintang ke tim Wilayah Timur membuat pertempuran panas akan terjadi di musim 2023-2024. Tentunya dengan catatan dan harapan, para pemain bintang itu tidak akan mengalami cedera serius sepanjang musim.

Kami pun menilik ke dalam skuad yang dimiliki setiap tim Wilayah Timur. Setidaknya sampai skuad pramusim ini. Dari sini dan prestasi mereka musim lalu, kami akan coba memprediksi bagaimana laju mereka di musim baru. Siapa yang akan berlaga sampai musim reguler saja, siapa yang akan bersaing di Play-In Tournament, hingga siapa yang akan melaju jauh dan tak kunjung dapat jatah libur. Mari kita mulai!

 

    15.Charlotte Hornets

Charlotte Hornets menurut saya akan berada di dasar klasemen Wilayah Timur. Materi mereka tak berubah banyak dari musim lalu. Buruknya, musim lalu mereka finis dengan 27 kemenangan dari 82 laga, menempati peringkat 14 klasemen akhir Wilayah Timur. Artinya, Hornets hanya berharap pada pengembangan individu para pemain yang ada, yang mana saya sangat ragu akan signifikan. Terry Rozier III dan Gordon Hayward adalah dua pemain yang memiliki pengalaman di atas empat tahun, hanya mereka berdua saja. Sayangnya, keduanya tak juga menunjukkan kepemimpinan yang bisa membantu Hornets untuk merangkak naik. 

Di lain sisi, Hornets juga berkutat dengan masalah pribadi pemain. Musim lalu, Miles Bridges menjalani hukuman karena kekerasan kepada pasangannya. Ia masih punya hutang 10 laga hukuman yang membuat ia baru bermain di pertengahan November musim ini. Satu lagi masalah personal di Hornets melibatkan senter muda mereka, Kai Jones. Setelah rangkaian unggahan "aneh" di media sosial pribadinya, Hornets akhirnya menepikan Kai dan membawanya ke ahli untuk memberikan bantuan mental. 

Starter: LaMelo Ball, Brandon Miller, Terry Rozier, Gordon Hayward, P.J. Washington

Cadangan Penting: Miles Bridges (saat tersedia), Nick Richards


    14.Detroit Pistons

Detroits Pistons dan Hornets akan bergantian mengisi posisi masing-masing musim lalu. Pistons musim lalu di dasar klasemen akhir Wilayah Timur, namun saya rasa mereka akan lebih baik musim ini. Secara materi pemain, Pistons jauh lebih baik dari Hornets, bahkan sejak musim lalu. Namun, mereka berkutat dengan cedera, utamanya Cade Cunningham yang perannya memang sangat krusial. Pistons melakukan perubahan yang menarik dengan mendatangkan Monte Morris melalui pertukaran. Morris menambah stok garda Pistons yang sudah memiliki Alec Burks, Killian Hayes, Jaden Ivey, dan ruki, Ausar Thompson.

Monte dan Alec memang sosok veteran, namun jauh dari sosok yang bisa diharapkan untuk mampu mendongkrak posisi tim. Selain keduanya, ada juga Joe Harris dan Bojan Bogdanovic. Keduanya sangat mungkin mencetak belasan poin per gim, namun sekali lagi, belum cukup untuk meraih lebih dari 30+ kemenangan. Mereka hanya akan lebih baik dari Hornets di Wilayah Timur.

Oh iya, tim ini akan memulai perjalanan baru dengan Monty Williams sebagai kepala pelatih. Monty adalah pelatih yang sudah biasa mengerjakan proyek pemain muda seperti ini. Akan tetapi, ia bukan pelatih instan. Jika proyek ini sabar sampai dua musim ke depan, dengan tambahan beberapa veteran yang tepat, Pistons bisa meniru Phoenix Suns seperi sekarang. 

Starter: Cade Cunningham, Jaden Ivey, Bojan Bogdanovic, Marvin Bagley III, James Wiseman

Cadangan Penting: Monte Morris, Joe Harris, Jalen Duren, Isaiah Stewary, Ausar Thompson


    13.Atlanta Hawks

Kekacauan Atlanta Hawks terjadi di musim lalu. Semuanya berubah dan Hawks menurut saya memulai ulang proses pembangunan skuad mereka. Kekacauan dimulai dengan isu-isu miring mengenai tidak kondusifnya ruang ganti mereka yang kala itu dipimpin oleh kepala pelatih, Nate McMillan. Situasi ini membuat Hawks lantas memutus kontrak Nate dan mengangkat Quin Snyder sebagai kepala pelatih baru. Quin masuk dengan rekor tim (29-30) dan membawa tim finis dengan persentase kemenangan 50 persen (41-41). Artinya, di sisa musim reguler, di bawah arahan Quin, Hawks memiliki rekor (12-11) saja. 

Tentu catatan itu bukan catatan yang spesial. Keraguan saya Hawks bisa melaju jauh di musim 2023-2024 juga didukung dengan keputusan transaksi mereka. John Collins mereka tukar ke Utah Jazz. Ini adalah transaksi yang membingungkan saya. Saat Trae Young datang, saya rasa Hawks punya bayangan untuk membangun skuad dengan John dan Trae adalah porosnya.

Saya masih melihat hal ini relevan sampai musim lalu, relevan tapi tak dilakukan dengan sungguh-sungguh. Manajemen tampak ragu. Hasilnya, John mereka perpanjang kontraknya, tapi ditukar di jeda musim ini. Entah mengapa, saya punya firasat mereka bahkan menukar Trae di tengah musim nanti dan menuju pada fase pembangunan ulang total (full rebuild). Yang jelas, apa yang mereka punya sekarang, tidak akan mampu membawa mereka ke zona Play-in atau bahkan Playoff. 

Starter: Trae Young, Dejounte Murray, Saddiq Bey, De'Andre Hunter, Clint Capela

Cadangan Penting: Bogdan Bogdanovic, AJ Griffin, Onyeka Okongwu


    12.Washington Wizards

Salah satu tim yang memulai babak baru mereka adalah Washington Wizards. Dari 21 nama yang terdaftar di skuad pramusim, hanya 8 yang sudah membela Wizards sejak musim lalu. Dalam kurun 10 musim terakhir, ini entah sudah kali ke berapa Wizards melakukan perombakan sebesar ini. Sedikit harapan di musim ini mungkin adalah fakta bahwa mereka mendapatkan pemain yang ada di usia muda atau matang dan siap dikembangkan. Nama-nama baru yang didapatkan Wizards adalah Jordan Poole, Tyus Jones, Landry Shamet, dan Bilal Coulibaly. 

Memasuki musim ketiganya bersama Wizards, Wes Unseld kini mendapatkan skud yang cukup baru dan segar. Saya pun yakin manajemen Wizards akan coba menukar veteran-veteran seperti Taj Gibson, Delon Wright, Mike Muscala, bahkan Danilo Gallinari jika mereka mendapatkan penawaran yang menarik. Serupa dengan Pistons, masih butuh 2-3 tahun lagi untuk Wizards benar-benar menuai hasil mereka. Tambahan veteran lain juga dibutuhkan. Oleh karena itu, peringkat 12 dengan mungkin 33 kemenangan akan masuk akal untuk mereka di musim pertama mereka berpusat pada Jordan Poole. 

Starter: Tyus Jones, Jordan Poole, Kyle Kuzma, Deni Avdija, Daniel Gafford

Cadangan Penting: Landry Shamet, Xavier Cooks, Johnny David


    11.Indiana Pacers

Jika Indiana Pacers tak bisa mendapatkan pemain dengan gaya bermain 3D yang baik untuk menggantikan Buddy Hield, maka peringkat 11 adalah peringkat terbaik mereka untuk musim 2023-2024. Buddy adalah pemain penting untuk Pacers musim lalu. Bermain 80 laga, ia menembak 42,5 persen dari tripoin, di mana adalah angka yang luar biasa. Namun sayangnya, Buddy bukanlah sosok yang solid dalam bertahan. Ini yang rasanya lebih dibutuhkan Pacers di musim baru. 

Sejatinya, Pacers sudah melakukan langkah bagus dengan mendatangkan Bruce Brown yang menjadi bagian penting dari gelar juara Denver Nuggets musim lalu. Namun, sosok Bruce saja saya rasa belum cukup untuk mendongkrak pertahanan Pacers. Untuk serangan, Pacers tak perlu diragukan lagi. Tyrese Haliburton, Bennedict Mathurin, Andrew Nembhard, hingga rekrutan anyar, Jordan Nwora akan menghasilkan poin dengan jumlah yang baik. Untuk pertahanan, mereka hanya punya Bruce di perimeter dan Myles Turner serta Jalen Smith di bawah ring. Mereka butuh tambahan di perimeter untuk merusak prediksi saya ini. 

Starter: Tyrese Haliburton, Bennedict Mathurin, Bruce Brown, Jalen Smith, Myles Turner

Cadangan Penting: Andrew Nembhard, Buddy Hield, Isaiah Jackson, Obi Toppin, Daniel Theis


    10.Chicago Bulls

Satu lagi tim yang menurut saya kurang dalam sisi pertahanan adalah Chicago Bulls. Memang, hadirnya trio DeMar DeRozan, Zach LaVine, dan Nikola Vucevic akan menjadi tumpuan, namun saya tak melihat ketiganya sebagai pemain yang bertahan dengan solid dan konsisten. Mereka memang berusaha menambal pertahanan dengan merekrut Torrey Craig, namun seorang diri rasanya masih kurang. Jika mereka turun dengan Torey sebagai starter, maka Bulls akan bermain dengan small lineup berisi Alex Caruso, Zach, DeMar, Torrey, dan Vuc. Melihat komposisi ini, tidak ada ancaman yang cukup dari tripoin. Artinya, secara serangan, tidak cukup mematikan, secara bertahan pun hanya batas minimal.

Masih belum tersedianya sosok Lonzo Ball adalah masalah utama tim ini. Jika Lonzo ada dan menjadi starter, masalah di tripoin dan pertahanan sudah teratasi dengan baik, meski mereka turun dengan Torrey ataupun Patrick Williams. Mendorong Patrick untuk lebih agresif lagi akan menjadi tugas besar kepala pelatih, Billy Donovan di musim ini. Andai Patrick mampu menjadi kontributor poin yang lebih tinggi, rotasi pemain dan absennya Lonzo mungkin sedikit terobati. 

Starter: Alex Caruso, Zach LaVine, DeMar DeRozan, Patrick Willliams, Nikola Vucevic

Cadangan Penting: Coby White, Torrey Craig, Andre Drummond


    9.Brooklyn Nets

Brooklyn Nets yang dulu bukanlah yang sekarang. Dalam sekejap mata, persona Nets sebagai tim bertabur bintang sekarang tak lagi dihiasi sosok All Star. Tercatat, hanya ada sosok Ben Simmons yang pernah menjadi barisan All Star di skuad yang ada, itupun sudah beberapa tahun yang lalu. Meski demikian, saya pribadi sangat suka dengan apa yang Nets dapatkan dari melepas James Harden, Kyrie Irving, dan Kevin Durant. Meski tak sebanding (secara nilai kemampuan individu), Nets rasanya bisa merusak skenario tim-tim lain dengan skuad mereka. 

Saya pribadi membayangkan Jacque Vaughn turun dengan skuad Ben Simmons, Spencer Dinwiddie, Mikal Bridges, Royce O'Neale, dan Nic Claxton. Komposisi ini akan membuat Nets cukup kuat baik di dalam ataupun di luar busur tripoin. Akan lebih hebat lagi jika Ben bisa memperbaiki kemampuannya. Tak perlu langsung tripoin mencapai 36 persen. Setidaknya, Ben tak ragu melepaskan tembakan. Jika masuk, lawan akan menjadi kesulitan.

Opsi lain, Nets bisa turun dengan skuad kecil melalui pergantian Claxton dengan Cam Johnson atau Dorian Finney-Smith. Keberadaan Ben akan membuat Nets punya lawan sepadan untuk bigman lawan. Skuad ini menarik, tapi masih butuh sosok pencetak angka yang lebih baik lagi jika ingin mendapatkan kemenangan lebih banyak. 

Starter: Ben Simmons, Spencer Dinwiddie, Mikal Bridges, Royce O'Neale, dan Nic Claxton

Cadangan Penting: Cam Johnson, Dorian Finney-Smith, Cam Thomas, Armoni Brooks


    8.Toronto Raptors

Mengganti nahkoda tapi tetap satu tujuan adalah cara yang tepat untuk menggambarkan Toronto Raptors di musim 2023-2024. Nick Nurse yang membawa gelar pertama dan satu-satunya sejauh ini untuk organsisasi Raptors dilepas setelah musim berakhir. Gantinya, mereka mendatangkan asisten pelatih Memphis Grizzlies Darko Rajakovic. Meski ini adalah kali pertama Darko menjadi kepala pelatih, namun ia sudah sangat akrab membawa kemenangan ataupun perbaikan ke tim-tim NBA. 

Ia menjadi asisten pelatih di Oklahoma City Thunder pada kurun 2014 sampai 2019 di mana ia membantu pemain seperti Steven Adams, Andre Roberson, Alex Abrines, Victor Oladipo, hingga Dennis Schroder berkembang. Setelahnya, ia merapat singkat selama satu musim ke Phoenix Suns yang kala itu mengejutkan di "gelembung" NBA dengan rekor delapan kemenangan sapu bersih. Di kurun waktu 2020 sampai 2023, ia membantu Grizzlies menjadi kekuatan baru di Wilayah Barat. Ia sempat menggantikan Taylor Jenkins yang tak bisa mendampingi tim dan mendapatkan rekor menang-kalah (4-1). 

Kehilangan Fred VanVleet memang cukup krusial, tapi mendatangkan Dennis Schroder, apalagi setelah memenangkan Piala Dunia FIBA 2023 juga keputusan yang solid. Dennis adalah sosok garda yang lebih melayani rekan-rekannya ketimbang Fred yang lebih berfungsi sebagai pencetak angka. Selain Dennis, tak banyak yang berubah dari skuad Raptors. Melihat sejrah Darko dan komposisi tim yang ia pegang sebelumnya, Raptors masih akan bersaing di Play-in Tournament atau Playoff. 

Starter: Dennis Schroder, Gary Trent Jr., OG Anunoby, Scottie Barnes, Pascal Siakam

Cadangan Penting: Jakob Poeltl, Precious Achiuwa, Chris Boucher, Markquis Nowell


    7.Orlando Magic

Saya memang menaruh harapan tinggi kepada Orlando Magic di musim 2023-2024. Menurut saya, musim ini harusnya jadi musim mereka memanen hasil pembibitan yang mereka lakukan selama ini. Skuadnya memang masih banyak pemain muda, namun semuanya saya rasa sudah dalam kondisi yang cukup matang. Kalaupun tidak, hanya beberapa nama saja, itupun bukan sosok yang akan krusial mendapatkan menit bermain yang melimpah. Di lain sisi, pertumbuhan pemain ini juga selaras dengan pertumbuhan pelatih mereka, Jamahl Moesley. 

(Baca juga: Tiga Tim Non-Playoff yang Menarik Ditunggu di NBA 2023-2024)

Tidak banyak yangs aya ulas tentang Magic di artikel ini. Ulasan mendalam mereka sudah saya berikan di artikel yang ada di atas. Saya hanya berharap Magic khsusnya, NBA umumnya bisa terbebas dari cedera-cedera parah yang akan membuat peta persaingan jadi berubah. 

Starter: Markelle Fultz, Cole Anthony, Franz Wagner, Paolo Banchero, Wendell Carter Jr.

Cadangan Penting: Joe Ingles, Jonathan Isaac, Chuma Okeke, Moritz Wagner


    6.New York Knicks

New York Knicks tampak mulai menemukan arah pembangunan skuad mereka. Lebih lagi, pembangunan skuad ini melibatkan kampus yang berjarak hanya dua jam dari tempat mereka, Villanova University. Ya, perekrutan Josh Hart di tengah musim lalu plus Donte DiVincenzo di jeda musim ini membuat Knicks kini memiliki empat sosok lulusan Villanova bersama Jalen Brunson dan Ryan Arcidiacono. Keempatnya adalah bagian dari tim juara NCAA Villanova pada 2016. Khusus Jalen dan Donte, keduanya juga juara di 2018. 

Saya merasakan situasi yang lebih kondusif di tubuh Knicks sekarang, ketimbang beberapa musim terakhir. Mungkin faktor empat pemain ini juga menjadi salah satunya. Yang terlihat jelas adalah berkuranganya rasa arogan dari sosok seperti Julius Randle dan R.J. Barrett. Komposisi yang mereka punya sekarang sangat berorientasi pada pertahanan. Jika mereka bisa mengubah Julius ata RJ sebagai sosok yang lebih efektif dan produktif, atau menukar keduanya demi sosok berkarakter demikian, Knicks akan lebih menakutkan lagi. 

Starter: Jalen Brunson, R.J, Barrett, Josh Hart, Julius Randle, Mitchell Robinson

Cadangan Penting: Immanuel Quickley, Evan Fournier, Donte Di Vincenzo, Isaiah Hartenstein


     5.Philadelphia 76ers

Menempatkan Philadelphia 76ers di posisi lima adalah hal yang cukup sulit. Sejatinya, secara komposisi skuad, Sixers cukup bagus. Namun, saya khawatir dengan situasi internal mereka, utamanya James Harden dengan manajemen Sixers. Situasi mereka membingungkan. Berkaca kepada kejadian James di Houston Rockets dan Brooklyn Nets, ia kerap berulah jika sudah merasa tidak nyaman di sebuah klub. Jika James tak niat bermain, kekuatan Sixers bisa dibilang berkurang 50 persen karena ia adalah fasilitator utama dan top skor kedua untuk tim. 

Sixers sejatinya sudah membuat pergerakan bagus di pasar pemain bebas. Patrick Beverley, De'Anthony Melton, dan Kelly Oubre Jr. menambah kedalam skuad utamanya di area sayap. Mereka juga mendatangkan Filip Petrusev dari Serbia yang bisa bermain sebagai forwarda atau memainkan peran bigman jika turun dengan komposisi kecil. Sisanya, skuad ini tak banyak berubah. Jika Harden bertahan dan bermain sepenuh hati, mungkin posisi lebih baik bisa mereka dapatkan. 

Starter: James Harden, Tyrese Maxey, Tobias Harris, P.J. Tucker, Joel Embiid

Cadangan Penting: Patrick Beverley, De'Anthony Melton, Kelly Oubre Jr., Paul Reed

 

    4.Miami Heat

Miami Heat bukanlah tim yang serius mengejar posisi di musim reguler. Erik Spoelstra sudah membuktikan ini beberapa kali dalam kariernya. Tak perlu menjadi peringkat terbaik musim reguler, yang penting berlaga sampai hari terakhir NBA, sepertinya itulah moto yang mereka pegang. Oleh sebab itu, saya menempatkan Heat -terlepas dari penampilan mereka sampai final musim lalu- hanya akan ada di peringkat lima. Heat bukannya tidak kuat, tapi Heat tidak akan memaksakan diri mereka. 

Jimmy Butler masih akan jadi poros utama permainan Heat. Akan tetap, kita semua tahu bahwa Jimmy bukanlah bintang yang egois. Ia tahu apa yang harus dilakukan dalam segala situasi. Bam Adebayo mendapatkan bantuan yang cukup solid di diri Thomas Bryant. Josh Richardson juga datang kembali untuk menambah dalam skuad pertahanan di area perimter. Satu rekrutan yang menarik adalah R.J. Hampton. Jika ia bertahan sampai musim reguler, menarik bagaimana Spoelstra memainkan RJ di lapangan. Kelemahan Heat adalah konsistensi saja, inipun tergantung dengan kondisi kesehatan masing-masing pemain. 

Starter: Kyle Lowry, Tyler Herro, Jimmy Butler, Kevin Love, Bam Adebayo

Cadangan Penting: Josh Richardson, Thomas Bryant, Nikola Jovic


    3. Milwaukee Bucks

Serupa dengan Orlando Magic, saya tidak akan banyak membahas Milwaukee Bucks karena sudah ada ulasan tersendiri tentang mereka. Saya masih percaya bahwa keputusan Bucks melepas Jrue Holiday adalah sebuah kesalahan besar yang mungkin akan jadi penyesalan terbesar mereka dalam beberapa tahun ke depan. 

Damian Lillard adalah pemain yang bagus, menambah serangan, tapi mereka tidak punya cukup kuat pasukan untuk bertahan. Kembali bugarnya Khris Middleton juga jadi salah satu kunci Bucks masih akan menjadi salah satu kekuatan besar Wilayah Timur. Selama mereka tak membuat pertukaran untuk mendapatkan pemain bertahan perimeter yang solid, peringkat tiga adalah yang terbaik. 

Starter: Damian Lillard, Pat Connaughton, Khris Middleton, Giannis Antetokounmpo, Brook Lopez

Cadangan Penting: Malik Beasley, Jae Crowder, Bobby Portis Jr. 

 

    2. Cleveland Cavaliers

Setelah bertahun-tahun tenggelam dalam bayang-bayang kepergian LeBron James, Cleveland Cavaliers akhirnya bisa berdikari. Keputusan menukar Kevin Love ke Miami Heat musim lalu membuat Cavaliers kini benar-benar lepas dari seluruh pemain yang menjadi bagian dari gelar juara pada 2017. Memang, beberapa sumber meyakini Donovan Mitchell mungkin tidak akan bertahan selamanya di Cavaliers. Namun, selama masih ada kontrak, Cavaliers bisa percaya kepadanya secara penuh.

Mitchell tak pernah mengecewakan sejauh ini. Duetnya bersama Darius Garland juga membuat tim ini sangat hidup. Evan Mobley dan Jarrett Allen jadi duet yang pas di lapangan depan. Kekurangan memang ada di posisi sayap, tapi bergantian Caris LeVert, Isaac Okoro, hingga kedatangan Max Strus berguna untuk menambal posisi ini. 

Starter: Darius Garland, Donovan Mitchell, Max Strus, Evan Mobley, Jarrett Allen

Cadangan Penting: Caris LeVert, Isaac Okoro, Ricky Rubio, Georges Niang

 

    1. Boston Celtics

Tidak ada lagi yang menghalangi Boston Celtics untuk menjadi penguasa Wilayah Timur secara penuh. Sekali lagi, jika tidak ada cedera krusial yang melanda, Celtics tak akan terbendung untuk mendominasi Wilayah Timur. Kedatangan Jrue Holiday adalah "game changer" situasi ini. Ditambah dengan sehatnya Kristaps Porzingis maka Celtics memiliki starter yang luar biasa menjanjikan. 

(Baca juga: Milwaukee Bucks Menuju Penyesalan Terbesarnya di Musim Ini)

Menariknya lagi, barisan cadangan mereka juga cukup bagus. Rekrutan mereka memang bukan yang luar biasa spesial, tapi rasanya cukup untuk menjaga keunggulan saat barisan starter istirahat. Lamar Stevens, O'Shae Brissett, Derrick White, dan Neemias Queta cukup solid untuk 15-20 menit bermain. 

Starter: Jrue Holiday, Jaylen Brown, Jayson Tatum, Al Horford, Kristaps Porzingis

Cadangan Penting: Peyton Prichard, Lamar Stevens, O'Shae Brissett, Derrick White, Neemias Queta

Sekali lagi, skenario di atas menggunakan standar semua pemain dalam situasi prima atau tidak cedera serius yang membuat absen lebih dari satu bulan. Jika ada cedera panjang seperti itu, situasi bisa sangat berubah karena hitungan sekitar waktu seperti itu, tim akan kehilangan pemain untuk sekitar 12-15 gim. Jumlah yang sangat krusial untuk menentukan posisi akhir klasemen. 

 

Populer

Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz
LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Suasana Ruang Ganti Sixers Memanas
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025