Tiga Tim Non-Playoff yang Menarik Ditunggu di NBA 2023-2024

| Penulis : 

NBA musim 2023-2024 akan bergulir satu bulan lagi. Seluruh tim sudah mempersiapkan skuad mereka dan kini sedang dalam tahap menambal beberapa bagian pelengkap untuk menjalani musim yang panjang. NBA musim 2023-2024 masih akan digelar 82 gim, belum ada perubahan dalam susunan jadwal NBA. 

Sebelum melaju ke musim reguler, rangkaian persiapan musim baru NBA akan dimulai 26 September 2023, waktu setempat. Di tanggal itu, seluruh tim yang terlibat laga pramusim di luar Amerika bagian Utara harus sudah memasukkan nama pemain. Pramusim NBA akan dimulai 5 Oktober 2023. 

Dengan semakin dekatnya NBA, saya ingin mengajak Anda semua untuk mengenali kekuatan terbaru tim-tim NBA. Untuk edisi kali ini, kita akan membahas tim yang musim lalu tidak lolos ke Playoff NBA. Total ada 14 tim yang tidak lolos, namun kita akan membahas tiga yang saya rasa akan menghadirkan kejutan di musim baru. Mari kita mulai!

 

Orlando Magic

Orlando Magic saya rasa sekarang ada di fase Sacramento Kings musim lalu. Magic punya komposisi pemain yang terbilang muda, namun sudah cukup "dewasa" dalam bermain. Hal ini dipadukan dengan pelatih yang juga punya situasi sama, tergolong muda, namun sudah makan asam-garam NBA yakni Jamahl Moesley. 

Tidak banyak transaksi perpindahan pemain dilakukan oleh Magic sejauh ini. Hal ini menandakan bahwa mereka akan melaju dengan skuad yang sama di 2-3 musim terakhir, yang harusnya sudah terbentuk karakter bermainnya. 

Untuk tokoh utama tim, Paolo Banchero saya prediksi akan semakin panas. Penampilannya di Piala Dunia FIBA 2023 menunjukkan bahwa pemain ini mematikan, utamanya dalam situasi post play. Banchero juga memberikan fleksibilitas untuk Magic dalam menentukan komposisi tim. 

Jika ingin bermain dengan skuad lebih besar, Banchero bisa bermain di posisi empat, dengan Mo Wagner, Wendell Carter Jr., Goga Bitadze sebagai senter. Sebaliknya, jika bermain dengan komposisi kecil, Banchero bisa jadi senter dengan Jonathan Isaac, Joe Ingles, Chuma Okeke, atau bahkan Franz Wagner yang mendampinginya.

Meski akan lebih bersinar, saya tak melihat Banchero akan mendapatkan keleluasaan yang luar biasa untuk mencetak poin. Komposisi pemain yang ada membuat Magic punya banyak opsi dalam mencetak poin. Berkaca dari musim lalu, ada lima pemain yang melepaskan lebih dari 10 tembakan per gim. Banchero jadi yang terbanyak dengan 15,6 tembakan per gim. Franz ada di urutan kedua dengan 14,0 tembakan per gim. 

Keduanya menurut saya masih akan jadi tumpuan dengan peningkatan sekitar 2,0 tembakan per gim. Yang menarik ditunggu adalah siapa opsi ketiga serangan Magic. Musim lalu, Markelle Fultz ada di urutan ketiga dengan 11,3 tembakan per gim. Namun, jarak Markelle dengan dua pemain lainnya cukup dekat yakni Wendell Carter Jr. (10,8), dan Cole Anthony (10,2). 

Jika tidak ada perpindahan pemain (isunya Cole Anthony sedang masuk perbincangan trade), rasanya tidak banyak yang berubah dari susunan di atas. Satu-satunya nama yang menurut saya bisa menyeruak sebagai opsi serangan tambahan untuk Magic adalah Jonathan Isaac. 

Sebelum mengalami cedera ACL di 2020. Isacc melepaskan 9,8 tembakan per gim dengan rataan 28,8 menit bermain. Jika ia bisa mendapatkan peran di starter, atau setidaknya sebagai pemain ketujuh di tim, saya rasa ia akan kembali mendapatkan kesempatan menyerang sama. 

Secara garis besar, komposisi Magic ini sangat menarik ditunggu. Mereka sangat fleksibel, utamanya dalam bertahan. Fokus mereka adalah memperbaiki atau menemukan pola terbaik untuk memaksimalkan kemampuan masing-masing pemain dalam menyerang. Jika Jamahl Mosley menemukannya, Magic akan kembali ke Playoff NBA. 

 

Oklahoma City Thunder

Situasi Magic menurut saya serupa dengan Oklahoma City Thunder. Atau bahkan, Thunder sedikit lebih di depan dari Magic. Keunggulan Thunder atas Magic di proses ini ada dalam sosok Shai Gilgeous-Alexander (SGA). 

Ya, Thunder sudah menemukan poros utama dalam permainan mereka serta pembangunan tim ke depannya. SGA yang mereka dapatkan dari pertukaran Paul George ke Los Angeles Clippers memang tumbuh dengan luar biasa. 

(Baca juga: Di Balik Performa Luar Biasa Shai Gilgeous-Alexander, Sang Raja Drive!)

Datang sebagai garda yang terhitung undersized (kurus), SGA mengembangkan fisik dan kemampuannya dalam mencetak angka di area dua poin dengan luar biasa dalam tiga tahun terakhir. Hasilnya, SGA adalah top skor keempat liga dengan 31,4 poin per gim musim lalu. 

Rataan setinggi itu tentu datang dari percobaan yang tinggi. SGA melepaskan 20,3 tembakan, berjarak jauh dengan Josh Giddey sebagai opsi kedua serangan Thunder yang "hanya" melepaskan 14,7 tembakan per gim. 

Sebenarnya, saya berharap banyak kepada Thunder di musim lalu. Sayangnya, salah satu kunci harapan saya, Chet Holmgren, kena cedera achilles sebelum musim bergulir yang akhirnya membuat Thunder finis di urutan ke-10. 

Kehadiran Chet yang sudah pulih di musim baru ini akan menjadi tambahan besar untuk Thunder. Chet adalah tipikal pemain modern. Kekuatannya di dua hal, memberikan kenyamanan dalam bertahan, dan mengancam dari semua lini serangan. Khusus untuk pertahanan, hal ini yang tidak dimiliki oleh Thunder musim lalu. 

Hadirnya Chet akan membuat Thunder turun dengan komposisi SGA, Giddey, Luguentz Dort, Jalen Williams, dan Chet. Skuad ini akan memberikan pertahanan yang solid untuk Thunder dan mengamankan tugas SGA untuk mencetak angka. 

Di lain sisi, Thunder juga membuat pergerakan pemain yang solid. Mereka mendatangkan Davis Bertans, Victor Oladipo, dan Vasilije Micic. Jika dalam kondisi sehat, ketiganya juga akan memberikan fleksibilitas yang baik untuk second unit Thunder bersama Jaylin Williams, Aleksej Pokusevski, Tre Mann, Ousmane Dieng, hingga pemain baru lainnya, Usman Garuba. 

Hal yang harus diperbaiki Thunder jelang musim baru adalah menemukan pola serangan lain saat permainan satu lawan satu SGA ditutup lawan. Namun saya percaya, Mike Daigneault akan menemukan ini dan membawa Thunder ke Playoff NBA musim baru ini. 

 

Dallas Mavericks

Sebenarnya prediksi saya kuat hanya di Magic dan Thunder. Dallas Mavericks bagi saya memang menjanjikan, namun masih ada ganjalan besar yang menurut saya akan menyulitkan mereka. 

Mengesampingkan Luka Doncic dan Kyrie Irving untuk membawa Mavericks ke Playoff NBA tentu hal yang tidak bijak. Namun, melihat komposisi yang ada, memang ada satu bagian yang akan menyulitkan mereka yakni di posisi pemain sayap dengan karakter 3D (kuat di tripoin dan bertahan). 

Mavericks tidak punya pemain dengan karakter ini. Mereka mendatangkan Grant Williams, tapi menurut saya ia masih sangat kurang, utamanya dalam sisi kemampuannya bertahan. 

Mavericks kehilangan pemain di posisi ini saat mereka memasukkan Dorian Finney-Smith ke paket pertukaran Kyrie. Namun, hal ini memang tak bisa mereka hindari. Tak mungkin juga Brooklyn Nets melepaskan Kyrie tanpa meminta Dorian. 

Masalahnya adalah, mereka tak menemukan pengganti yang sepadan. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan Mavericks di awal musim ini adalah mendorong pertukaran untuk Tim Hardaway Jr.. 

Tim bisa saya bilang sudah "mentok." Ia sangat konsisten untuk tidak konsisten. Semakin ke sini, Tim juga semakin malas membuat situasi, hanya mencari tempat terbuka saat Luka meliuk-liuk di pertahanan lawan. Ditambah Kyrie, rasanya ia juga semakin tak berminat untuk membuat situasi permainan sendiri. 

Sebenarnya ini hal yang lumrah saat tim memiliki pemain "ball dominant" seperti Luka dan Kyrie. Akan tetapi, Tim juga tak memiliki kemampan bertahan yang bisa membantu keduanya. 

Pun demikian, saya masih menempatkan Mavericks di daftar ini karena kecenderungan permainan di NBA sekarang. Ya, NBA era sekarang, efektivitas dalam menyerang akan menjadi kunci dalam kemenangan. Luka dan Kyrie adalah dua pencetak angka yang cukup efektif. Tambahan Tim Hardaway Jr., Grant, dan Dwight Powell rasanya sudah sangat membantu dalam serangan Mavericks. 

Masalah Mavericks akan sungguh teratasi jika mereka bisa melepaskan Tim Hardaway Jr. dan mendapatkan sosok pemain 3D yang tepat, maka tak hanya Playoff NBA yang akan mereka raih. Melaju lebih jauh pun akan menjadi sangat masuk akal untuk tim asuhan Jason Kidd. (DRMK)

Foto: NBA

Populer

Scotty Pippen Jr. Bangkitkan Memori Sang Ayah di Chicago
Tembakan Lebih Efisien, Nuggets Benamkan Lakers
Wemby Kembali, Spurs Menggilas Warriors
Takluk 41 Poin! Thailand Menambah Derita Indonesia
James Harden Tampil Impresif Meski Dicemooh Pendukung Sixers Sepanjang Laga
Heat Berlindung Di Balik Performa Impresif Jimmy Butler Saat Kalahkan Mavericks
Trae Young Pilih Jordan Brand
50 Poin LaMelo Ball Tidak Berarti Dihadapan Bucks
James Harden: Setidaknya Ada 2 Gelar Jika Thunder Tidak Menukar Saya
Kelemahan Kings Makin Jelas Saat Takluk dari Clippers