Indonesia terancam tanpa pemain naturalisasi di Asian Games 2023. Tim Merah Putih dipastikan akan menggunakan pemain lokal sepenuhnya jika Anthony Beane Jr. tidak bisa tampil. Pilihan mengarah ke Abraham Damar Grahita.
Baca juga: Indonesia Terancam Tanpa Pemain Naturalisasi di Asian Games 2023
Nama Bram memang tidak masuk daftar 20 pemain yang mengikuti pemusatan latihan timnas. Tetapi mantan pemain Veltex Shizuoka itu masuk sebagai Select Team, yang menjadi lawan uji tanding timnas menjelang Asian Games 2023.
Kebetulan posisi Bram dan Beane sama-sama sebagai garda. Selain itu, nama Bram juga masuk longlist 24 pemain yang didaftarkan ke Asian Games 2023. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Manajer Timnas Indonesia Jeremy Santoso
“Nama Bram juga ada di losng list kok. Jadi, kalau sewaktu-waktu kami mau mengkondisikan Abraham ini pemain. Kami berangkat tanggal 23 September,” kata Jeremy saat ditemui usai latihan timnas pada Senin (18/9) di GBK Arena, Jakarta itu.
Bram tidak dipanggil timnas karena ada masalah hukum dengan Prawira Harum Bandung. Jeremy menambahkan dari sisi timnas sebenarnya sangat menginginkan Bram untuk bermain.
“Timnas nggak ada masalah sama Bram. Buktinya dia masih di sini. Tapi memang dia sedang ada proses hukum. Kami juga nggak mau dia full sama kami, prosesnya semakin lama,” lanjutnya.
Di sisi lain, Bram akhirnya menggunakan jersey Indonesia lagi meski dengan label Select Team. Tetapi Bram tetap bersemangat menjadi bagian dari persiapan timnas menuju Asian Games 2023.
“Bermain di timnas itu pasti sebuah kebanggaan. Sebagai seorang profesional, saya selalu menyiapkan diri untuk bisa tampil di level terbaik. Cuma bagaimana nanti, itu kembali ke keputusan Perbasi,” kata Bram.
Dalam Asian Games 2023 ini Indonesia masuk grup D bersama Jepang, Korea Selatan, dan Qatar. Sebagai pemain yang pernah merasakan atmosfer liga basket Jepang, Bram mencoba untuk melihat peluang Indonesia dari segi positif.
“Jadi, ketika anak-anak muda ini bertemu tim level atas Asia, seperti Jepang dan Korea, saya berharap mereka terbuka matanya bahwa basket di level Asia itu memang segitu levelnya. Mereka punya motivasi untuk mengejar sampai sana dan bahkan bermain di sana,” tuturnya. (rag)