Kanada finis di atas Amerika Serikat untuk Piala Dunia FIBA 2023, Minggu (9/9). Dijejali pemain-pemain NBA, gim pun berlangsung selayaknya NBA. Tidak banyak pertahanan ketat ataupun pergerakan dinamis yang tersaji. Melalui babak tambahan waktu (overtime), Kanada menang dengan skor akhir 127-118. 

Meski laga berlngsung sampai tambahan waktu, Kanada sejatinya tampil dominan di gim ini. Amerika Serikat baru mendapatkan keunggulan mereka saat skor (38-36) melalui tripoin dari Cameron Johnson. 

Setelahnya, Kanada kembali unggul. Bahkan, mereka sempat berjarak 10 poin (94-84) di ssia delapan menit gim. Namun, Amerika Serikat yang hari ini bermain dengan sembilan pemain saja berhasil menemukan momentum mereka di lima menit terakhir. 

Laju (10-0) dari tim asuhan Steve Kerr membuat skor menjadi imbang di sisa enam menit laga. Di titik ini, gim pun menjadi tak tertebak. Upaya dari Dillon Brooks dan Shai Gilgeous-Alexander memang berhasil membuka jarak menjadi empat poin. Sayangnya, R.J. Barret kemudian melakukan foul kepada Mikal Bridges di sisa empat detik gim. 

Melihat situasi yang ada, Mikal memasukkan tembakan pertamanya dan sengaja meleset di percobaan kedua. Hebatnya, ia berhasil mendapatkan offensive rebound, berlari ke sudut tripoin dan memasukkan tembakannya. Skor imbang 111-111 dan gim lanjut ke overtime. 

Di overtime ini, tampak Kanada lebih bertenaga. Tertolong dengan rotasi pemain yang lebih dalam membuat Kanada bisa melaju kencang dang konsisten. Kanada melaju (16-7) dan mendapatkan medali perunggu pertama mereka sepanjang sejarah Piala Dunia FIBA. 

"Ini pengalaman yang luar biasa untuk kami semua yang mewakili tim nasional Kanada di Piala Dunia FIBA 2023," buka Nate Bjorkgren, asisten pelatih Kanada, usai gim kepada kami. "Perjalanan panjang ini dimulai dari pemusatan latihan di Kanada, kemudian ke Jerman, Spanyol, Indonesia, hingga Fiipina, semua berkesan. Ini akan menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan untuk kami semua," imbuhnya. 

Lima pemain Kanada mencetak dua digit poin. Buah bibir turnamen, Dillon Brooks, menggila di laga terakhirnya. Bermain 42 menit, Dillon mencetak 39 poin, 4 rebound, dan 5 asis. Dillon memasukkan 12/18 tembakan, termasuk 7/8 tripoin dan tambahan 8/10 tembakan gratis. Ini adalah poin tertinggi Dillon selama Piala Dunia FIBA 2023. 

Dillon Brooks MVP Kanada melawan Amerika Serikat                                     Dillon Brooks memasukkan 6 percobaan tripoin pertamanya hari ini. 

Top skor turnamen, Shai Gilgeous-Alexander tak mau ketinggalan dengan dobel-dobel 31 poin, 6 rebound, dan 12 asis. R.J. Barret mengikuti dengan 23 poin dan 7 rebound. Ini adalah kali pertama sejak 1990 di mana ada tiga pemain dalam satu tim mencetak 20+ poin di laga perebutan medali. Tambahan dua nama lainnya adalah Luguentz Dort dan Kelly Olynyk dengan masing-masing 11 poin. 

Amerika Serikat yang kehilangan Brandon Ingram, Jaren Jackson Jr., dan Paolo Banchero karena sakit memiliki enam pemain dengan dua digit poin. Duet Anthony Edwards dan Austin Reaves masih memimpin tim. Edwards mencetak 24 poin dan 5 rebound, sementara Reaves 23 poin plus 5 rebound. 

Tripoin yang memaksa gim ke overtime adalah tripoin ketiga dari enam percobaan Mikal Bridges. Mikal menutup gim dengan kemenangan 19 poin, 9 rebound, dan 4 asis. Bobby Portis menambahkan 14 poin dan 6 rebound.  Jalen Brunson 13 poin, sedangkan Josh Hart 10 poin. 

Amerika Serikat menutup perjalanan Piala Dunia FIBA 2023 dengan catatan buruk. Ini adalah kali pertama sejak 1970-an di mana mereka gagal membawa medali di dua edisi berturut. Sebelumnya, di 2019, Amerika Serikat berhenti di perempat final dan finis di peringkat tujuh. 

Lebih buruk lagi, 127 poin yang dicetak Kanada hari ini adalah poin kemasukan terbanyak Amerika Serikat sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di Piala Dunia FIBA. Amerika Serikat sudah bermain 162 kali di kompetisi ini. Terakhir, mereka juga kemasukan 110+ poin di tiga dari empat gim terakhir mereka. 

"Kita kalah, tak banyak yang bisa saya bahas tentang situasi ini," terang Austin Reaves kepada kami usai gim. "Pun demikian, kami semua di sini tumbuh dan belajar bersama. Saya tidak akan menukar pengalaman ini dengan apapun. Ini pelajaran penting untuk kami semua," pungkasnya. (DRMK)

Foto: FIBA

Komentar