Misi Mulia Dennis Schroder

| Penulis : 

Amerika Serikat diharapkan bisa menjuarai Piala Dunia FIBA 2023. Tetapi mimpi ini pupus setelah mereka berhadapan dengan Jerman di semifinal. Gim ini dimenangkan Jerman, dan Dennis Schroder jadi pemain yang paling disoroti setelah pertandingan ini. Karena dia berhasil memecahkan strategi timnas Amerika Serikat. 

Terlepas dari sektor atau metriknya, Jerman adalah salah satu negara besar di dunia olahraga. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk bola basket. Setidaknya, sebelum mereka sampai ke final Piala Dunia FIBA 2023. Ternyata, Schroder selama ini punya misi yang mulia di bola basket, tepatnya seja dirinya masuk menjadi anggota timnas bola basket Jerman. Schroder berusaha agar Jerman masuk sebagai negara yang diperhitungkan di bola basket. Sehingga mereka tidak hanya dikenal sebagai negara sepak bola saja. 

"Saya berharap bola basket menjadi lebih menarik, dan mendapatkan lebih banyak perhatian (di Jerman)," kata Schroder setelah kemenanangannya atas timnas Amerika Serikat. 

"Saya sudah berada di sini (timnas Jerman) selama 10 tahun, dan sejak itu ada perbedaan besar. Saya senang menjadi bagian dari tim ini. Saya mencoba untuk menempatkan Jerman, negara kami, dalam peta persaingan bola basket dunia. Itulah alasan saya bermain di tim nasional. Saya mencoba membantu orang lain, seperti anak-anak Jerman lain, yang punya mimpi untuk bermain di panggung besar."

Schroder kini menjadi sosok yang dianggap menyadarkan basket Amerika pada umumnya. Karena sebelum Piala Dunia FIBA 2023, seorang atlet atletik Amerika Serikat, Noah Lyles, protes soal sebutan "Juara Dunia" untuk tim juara NBA. Pasalnya, sebuah ironi di mana tim nasional Amerika Serikat justru gagal mewujudkan target juara Piala Dunia FIBA 2023. Membuat pernyataan Lyles patut direnungkan. 

Sementara, bagi Schroder, gim final akan dianggap sebagai gim yang biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Dia akan berusaha memenangkan pertandingan tersebut. "Ketika Anda bermain bola basket, Anda (harus siap) untuk tetap bersaing di level tertinggi. Setiap pertandingan musim panas, itu adalah pertandingan yang sama bagi saya. Tentu saja, ini Piala Dunia FIBA, merupakan suatu kehormatan besar bisa bermain di final. Ini merupakan sesuatu yang istimewa, namun pada akhirnya, ini tetaplah sebuah pertandingan seperti biasa," tutup pemain Toronto Raptors tersebut. (*)

Foto: fiba.basketball

Populer

Dame Akan Bagi Bonus NBA Cup Dengan Karyawan Bucks
Kembali Merebut NBA Cup, Darvin Ham Menyindir Lakers
Taurean Prince Mengumpulkan Rp16 Miliar Hanya dari NBA Cup
Milwaukee Bucks Juara Emirates NBA Cup 2024!
Juara NBA Cup 2024, Bucks Tidak Pesta Sampanye
KD dan Dame Kritik Format Baru NBA All-Star 2025
De’Aaron Fox Ingin Melihat Keseriusan Kings Bersaing di NBA
Darvin Ham Jadi “Jimat” Juara NBA Cup
Kekalahan di Final NBA Cup 2024 Jadi Pelajaran Berharga Bagi Thunder
Lima Kesepakatan Sepatu Termahal Sepanjang Masa di NBA