Setelah berita klub Arab Saudi Al-Hilal menawarkan bintang sepak bola Prancis Kylian Mbappe dengan gaji 776 juta dolar Amerika untuk satu tahun, maka dunia olahraga Amerika Serikat terguncang. Bintang-bintang NBA mulai bereaksi dengan jumlah gaji sebesar itu. Namun candaan mereka bisa berarti ancaman bagi NBA di masa depan.
Baca juga: Mbappe Tolak Gaji Fantastis, Para Pemain NBA Tawarkan Diri ke Al Hilal
Memang, Arab Saudi memiliki liga bola basket yang beranggotakan 12 klub. Liga bernama Saudi Premier League (SPL) tersebut bergulir sejak 1976. Bola basket bukan olahraga populer, namun sedang berkembang di negara tersebut. Apalagi pada tahun 2018, timnas putra Arab Saudi memenangkan turnamen bola basket bertajuk Arab National Championship.
Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi, didukung oleh Publik Investment Fund (PIF), yang dilaporkan bernilai 650 miliar dolar Amerika, telah mengguncang dunia olahraga. Di golf, di mana LIV Tour yang didukung Saudi baru-baru ini mengumumkan merger dengan PGA. Dalam sepak bola, Cristiano Ronaldo mau hijrah ke klub Arab Saudi, Al Nassar, yang membayarnya 200 juta dolar per tahun. Sementara dalam tinju, Arab Saudi telah menyelenggarakan pertarungan gelar kelas berat tingkat tinggi antara Anthony Joshua melawan Oleksandr Usyk, sampai pertarungan yang menyedot perhatian netizen seperti Jake Paul kontra Tommy Fury.
Foto: The Athletic
Arab Saudi yang agresif di dunia olahraga bisa jadi ancaman bagi NBA. Mereka bisa kehilangan ikon. Misalnya ketika klub basket Arab Saudi membuat tawaran 500 juta dolar per tahun kepada Giannis Antetokounmpo, atau Nikola Jokic, atau bahkan memberikan nilai serupa kepada LeBron James. Sekadar gambaran saja, kalau Giannis sekarang sudah mengumpulkan 147 juta dolar Amerika, dan akan menerima 150 juta dolar Amerika ketika dia menyelesaikan kontraknya dengan Milwaukee Bucks. Sedangkan LeBron akan mendapatkan 500 juta dolar Amerika ketika menyelesaikan kontrak dengan Lakers. Tentunya, mereka akan tergiur, kalau jumlah uang sebanyak itu hanya dengan satu tahun saja.
Namun benarkah Arab Saudi jadi ancaman untuk liga-liga olahraga internasional? Jawabannya, untuk sekarang belum ada tanda-tanda seperti itu.
Masalahya ada beberapa pemain basket yang memilih pergi dari SPL. Buktinya bayaran besar tidak menjamin mereka betah bermain di liga basket Arab Saudi. Mereka malah pergi dari liga Arab Saudi. Sebut saja Mahmoud Abdul-Rauf (mantan bintang Denver Nuggets), Donte Greene (mantan pemain Sacramento Kings), God Shammgod (mantan pemain Washington Wizards yang kini jadi asisten pelatih Dallas Mavericks), dan Priest Lauderdale (mantan pemain Atlanta Hawks). Dari sepak bola juga ada contohnya. Lionel Messi dilaporkan menilak kontrak 1,6 miliar dolar Amerika selama tiga tahun dengan klub Arab Saudi. Dia justru mau bermain di Inter Miami dengan bayaran 55 juta dolar saja. Sementara Mbappe yang sedang hangat diberitakan, tampaknya tidak tertarik. Dia malah memilih untuk tetap berada di Paris.
NBA, berkat upaya David Stern dan Adam Silver, telah menjadi permainan global. Mungkin tidak ada olahraga yang lebih menarik bagi Arab Saudi selain bola basket. Seperti dengan PGA, mereka beralih ke Arab Saudi demi uang yang sangat besar. Sejauh ini, Arab Saudi belum menyatakan minat publik untuk terjun ke bola basket. Tetapi NBA, harus waspada, karena Arab Saudi bisa menjadi ancaman yang nyata. (*)
Foto: Saudi Basketball Federation