Kejadian yang sama terulang kembali. Bank BJB Garuda Bandung mencuri kemenangan atas NSH Jakarta di IBL 2017-2018 Seri 2 Bandung. Garuda berbalik unggul 82-73, setelah sempat tertinggal 11 poin di awal kuarter keempat. Lima menit terakhir, Garuda mampu bangkit dan memenangkan pertandingan. Drama tersebut juga pernah terjadi sebelumnya di Seri 1 Semarang lalu. Garuda bisa menang 70-66 atas NSH yang memimpin di awal laga.
Garuda tampaknya ingin menunjukkan keperkasaannya di hadapan pendukungnya yang hadir di C-Tra Arena Bandung. Tapi bukannya malah bagus, ternyata di kuarter pertama mereka tertinggal 18-22. Tapi di kuarter kedua, kesalahan demi kesalahan dibuat pemain-pemain NSH. Yang paling mencolok adalah turn over. Dari lima turn over yang dilakukan NSH, Garuda membuat 11 poin. Selain itu, serangan Surliyadin dan Roderick Flemings di paint area NSH tak mampu dihentikan Wendha Wijaya dan kawan-kawan. Surliyadin mencetak tujuh poin di kuarter kedua, sedangkan Flemings menambahkan Sembilan poin. Garuda berbalik unggul 46-40.
Di kuarter ketiga, NSH tampil luar biasa. Mereka bisa menahan Garuda dengan hanya membuat delapan poin saja. Sedangkan NSH bisa menambahkan 20 poin. NSH nyaman memimpin pertandingan dengan skor 60-54. Kondisi ini berubah 180 derajat di kuarter keempat.
“Di kuarter keempat itu, pemain kurang tenang. Beberapa pemain ingin jadi pahlawan dengan mencoba memasukkan poin. Mereka pun sudah merasa nyaman dengan keunggulan 11 poin. Mereka lupa kalau masih ada waktu lima menit. Pemain terlalu euphoria dengan keunggulan di kuarter keempat,” kata Wahyu Widayat Jati, kepala pelatih NSH.
Itulah yang terjadi. Garuda mampu mencetak 16 poin di lima menit terakhir yang membuat mereka menang 82-73. Reza Guntara dan Raymond Shariputra mencetak delapan poin di kuarter keempat. Hans Abraham menyumbang tujuh poin termasuk dua tembakan tripoin yang sangat penting untuk memperlebar jarak dengan NSH.
Salah satu momen Garuda bisa unggul jauh yaitu di dua menit terakhir. Raylly Pratama membuat tiga kesalahan yang berbuah poin bagi Garuda. Pertama ia melanggar Reza Guntara di bawah ring dan bola ternyata masuk. Meski Reza gagal mencetak three point play, tapi itu membuat Garuda unggul 71-68. Kemudian, saat offense, Raylly kurang cermat melakukan passing ke Marshall, sehingga terjadi turn-over. Lalu saat bertahan, Raylly gagal menutup tembakan Hans Abraham. Tembakan tiga angka ini menjadikan jarak poin semakin melebar.
“Momentumnya saat saya melakukan pergantian sistem defense dari man-to-man ke zone di akhir kuarter ketiga dan berlanjut di kuarter keempat. Itu cukup efektif,” kata Andre Yuwadi, kepala pelatih Garuda. “Garuda memang berisi pemain muda, jadi mereka cepat menemukan permainan, tapi mereka juga cepat kehilangan permainan. Karena kurang konsistennya mereka. Kalau secara teknis, di kuarter tiga kami tidak bermain sebagai tim. Aliran bola tidak bagus. Itu diperbaiki di kuarter keempat.”
Roderick Flemings menghasilkan 20 poin untuk Garuda. Disusul Raymond Shariputra (13 poin), Diftha Pratama (12 poin) dan Reza Guntara (10 poin). Di tim NSH, dua pemain asing Brachon Griffin dan Khyle Marshall tampil dominan. Griffing mencetak 28 poin dan Marshall menambahkan 25 poin. Sayangnya dua pemain asing itu tidak mendapatkan dukungan yang baik dari pemain lokal. (*)
Foto: Hari Purwanto