Bertugas menjaga pemain kunci dari lawan bukan perkara mudah. Apalagi pemain kunci di tim lawan adalah seorang pemain asing. Itulah yang selalu dialami oleh Muhammad Rizal Falconi, forward Satria Muda Pertamina Jakarta.
Di pertandingan melawan BSB Hangtuah, Rizal bertugas menjaga Nahshon Christopher George. Pemain ini sangat agresif dan tidak mudah menghentikan pergerakannya. Apalagi dia bertugas sebagai penghasil poin karena Keenan Palmore sedang tidak dalam kondisi puncak. Rizal menjadi pelapis Christian Ronaldo Sitepu. Bersama Dodo, Rizal bahu-membahu menjaga Nahshon yang tengah on-fire.
Nahshon memang luar biasa, dia mencetak akurasi (FG) 11-21, termasuk dua tembakan tripoin. Hanya saja, di tim Hangtuah hanya dia saja yang mencetak poin cukup banyak (26 poin). Keenan Palmore yang biasanya ganas, ternyata hanya mampu mencetak 12 poin saja.
Disamping menjaga pemain asing, Rizal juga berperan besar dalam offense. Di akhir laga, Rizal tercatat menghasilkan 12 poin. Dia bersama Dior Lowhorn dan Kevin Bridgewater menjadi tiga pemain Satria Muda yang mencetak digit ganda. Berikut wawancara singkat dengan Rizal.
Ini musim kedua kamu bersama Satria Muda. Apa yang kamu rasakan?
Saya merasa chemistry pemain semakin solid. Pelatih juga bilang bahwa kami makin makin bagus dan kompak terutama dalam defense. Target kami memang harus defense bagus dari awal pertandingan.
Kalau di pertandingan tadi, melawan Hangtuah, kamu bertugas menjaga siapa?
Saya tadi jaga Nahshon. Memang berat, karena dia punya ukuran badan yang bagus, juga bisa menembak. Jadi saat jaga dia, saya mencoba untuk lebih percaya diri saja. Dia sempat melepaskan tembakan beberapa kali dan saya gagal mengantisipasi, tapi saya berusaha untuk bisa mengentikan dia.
Kalau melihat tim Satria Muda yang sekarang, apa yang berbeda?
Saya rasa defense yang beda. Defense kami lebih baik dibanding musim lalu. Itu peningkatan tim kami yang saya lihat saat ini.
Kalau targetmu musim ini apa?
Target juara sudah pasti. Karena Satria Muda juga punya target juara setiap musim. Kalau saya pribadi juga ingin juara. Di akhir musim nanti saya ingin tersenyum bahagia. (*)
Foto: Hari Purwanto