Golden State Warriors butuh perubahan, tapi tidak harus menghapus identitas mereka. Setidaknya inilah isi komentar dari Steve Kerr, kepala pelatih Warriors, ketika ditanya tentang kedatangan Chris Paul. Mereka membutuhkan perubahan setelah mengalami musim yang sulit di NBA 2022-2023.
Chris Paul akan dianggap sebagai katalis yang akan memicu perubahan. Namun tidak untuk membubarkan tradisi yang sudah dibangun sebelumnya. Menurut Kerr, keputusan untuk memperdagangkan Jordan Poole bukanlah hal yang mudah. Karena ini akan mengubah komposisi pemain bangku cadang mereka sepenuhnya.
"Kami akan berbeda jauh (musim depan)," kata Kerr. "Saya mengatakan tentang tim yang memenangkan kejuaraan musim lalu, tetapi berjuang melewati masa sulit di tahun berikutnya. Tentunya hal terakhir yang akan saya lakukan adalah mengubah komposisi pemain."
Dalam wawancara dengan Tim Kawakami dari The Athletic tersebut, Kerr juga menggambarkan permainan Warriors musim depan. Kehadiran CP3 bisa memicu tim untuk bermain lebih taktis. Tidak lagi mengandalkan kecepatan. Mereka akan tampak lebih dewasa, namun lambat dalam transisi. Tetapi Kerr menekankan kalau nantinya tidak ada perubahan dalam gaya bermain mereka.
"Poin terbesarnya adalah kami membutuhkan perubahan. Tidak berarti kami membutuhkan perombakan yang signifikan. Saya pikir semua orang di tim ini akan merasakan itu. Dan, saya rasa kami telah membuat perubahan yang bagus, tanpa melepas identitas kami, perasaan kami, tentang siapa kami sebagai sebuah tim. Saya pikir, secara keseluruhan, ini adalah perubahan yang sangat positif," jelasnya.
Saat playoff, Jordan Poole dan Jonathan Kuminga tersinggung karena kurangnya waktu bermain mereka, dan energi negatif mereka menular hingga menurunkan mental tim. Para pemain muda menunjukkan kurangnya profesionalisme yang tidak dapat ditoleransi oleh Warriors. Pada satu titik keadaan menjadi sangat buruk, Stephen Curry menyampaikan apa yang disebut Draymond Green sebagai "pidato terbaiknya", memohon kepada rekan satu timnya yang lebih muda untuk berhenti mengeluh.
Foto: Blue Man Hoop
Tidak mengherankan jika pelatih Kerr lebih menyukai Moses Moody daripada Poole dan Kuminga, ketika Warriors beralih ke unit kedua. Pelatih dan rekan satu tim berulang kali memuji Moody atas etos kerja dan profesionalismenya dalam latihan dan pertandingan. Sekarang, Warriors telah melepaskan diri dari kontrak buruk Poole, sambil mendapatkan salah satu jenderal lantai paling cerdas dalam sejarah NBA.
Chris Paul mungkin memasuki tahap akhir kariernya, tetapi 'The Point God' masih haus akan cincin juara pertamanya. Dengan Curry sebagai rekan backcourt, Paul akan bermain lebih sedikit, dan memikul sedikit tanggung jawab, menempatkannya pada posisi untuk lebih siap menghadapi babak playoff. Warriors juga tidak perlu khawatir tentang CP3 yang mengeluh waktu bermainnya kurang, atau tidak dimainkan dalam pertandingan. Karena sebagai veteran NBA selama 18 tahun, dia memahami pengorbanan yang harus dilakukan seorang pemain basket agar timnya menang.
Ini adalah langkah menang-sekarang yang berisiko bagi Warriors, tetapi ini adanya perubahan kepribadian dan mental tim yang lebih dewasa, bisa jadi membuat Warriors bisa kembali menjadi juara. (*)
Foto: nba.com