Under Armour telah memperpanjang kesepakatannya dengan superstar NBA Steph Curry, salah satu atlet paling terkenal dari merek perlengkapan olahraga asal Baltimore selama satu dekade. Mungkin kabar ini sudah tersebar luas. Tapi dari kacamata bisnis, kedua belah pihak sekali lagi bertaruh demi tujuan yang lebih besar. Ini setelah pertaruhan pertama yang dilakukan keduanya di tahun 2013 menuai sukses. 

Curry pertama kali menandatangani kontrak dengan Under Armour pada 2013 dalam kesepakatan senilai sekitar 4 juta dolar Amerika per tahun. Namun kini kontraknya dengan Under Armour bernilai 215 juta dolar, termasuk saham ekuitas di perusahaan. Curry telah merilis 10 sepatu khas (signature shoes) dan berkontribusi pada pengembangan lini produk seperti UA Charged, UA HOVR, UA Warp, dan UA Flow, yang merupakan teknologi bantalan pada sepatunya.

Dilansir The Baltimore Sun, Curry dan Under Armour mencapai kesepakatan "yang disempurnakan", dengan tujuan agar bintang Golden State Warriors dan juara NBA empat kali NBA tersebut bisa membantu perusahaan merebut pangsa pasar, mendorong pertumbuhan bisnis, dan menciptakan peluang bisnis global baru. Curry diangkat menjadi presiden Curry Brand di bawah payung perusahaan tersebut. Dalam peran barunya, Curry diharapkan untuk mengarahkan pengembangan produk dan inisiatif bisnis dan pemasaran, serta memperluas dari bola basket ke kategori lain, termasuk golf, wanita, remaja, dan gaya olahraga.

"Stephen (Curry) adalah salah satu talenta terbesar dari generasi sekarang," kata Kevin Plank, ketua eksekutif dan kepala merek Under Armour, dalam rilis berita Under Armour. "Dia adalah bagian integral dari keluarga Under Armour." 

Under Armour tidak mengungkapkan ketentuan kesepakatan. Menurut laporan pada bulan September 2022, Curry dilaporkan hampir mencapai perpanjangan seumur hidup senilai 1 miliar dolar Amerika dari Under Armour. Meski bukan informasi resmi, namun menurut Jessica Emas dari CNBC.com, kesepakatan itu akan memastikan bahwa Curry, akan tetap bersama Under Armour jauh melewati karir bermainnya. 

Foto: TMZ

Bisa dikatakan bahwa Curry akan menjadi bagian dari Under Armour, bahwkan setelah dia pensiun. Mirip dengan kesepakatan seumur hidup Nike dengan Michael Jordan dan LeBron James , Under Armour mengandalkan bintang bola basket terbesar mereka untuk terlibat dalam semua aspek mereknya bahkan setelah hari-harinya bermain.

Kesepakatan baru ini menandakan pentingnya Curry Brand untuk masa depan Under Armour, saat perusahaan bertransisi ke kepemimpinan baru CEO Stephanie Linnartz, yang memimpin pada akhir Februari 2023. Linnartz mengatakan dia berharap untuk bekerja sama dengan tim Curry saat mereka fokus pada pertumbuhan perusahaan.

Sebelum bersama Curry, Under Armour mengalami gejolak dalam bisnis perlengkapan olahraga. Merek yang dirintis oleh Kevin Plank pada 2005 ini berjuang keras untuk mendapatkan pangsa pasar, di tengah penguasa bisnis ini yaitu Nike dan Adidas. Mereka lantas melakukan pertaruhan besar pada tahun 2013 dengan mengontrak Curry. Lambat laun, Curry sukses memenangkan beberapa gelar juara NBA dan penghargaan, serta menjadi salah satu pemain terhebat dalam sejarah NBA, yang otomatis membuat Under Armour naik.  

"Sepuluh tahun terakhir telah menunjukkan sesuatu kepada saya, Under Armour dan saya dapat membangun hal-hal hebat bersama," kata Curry. "Ini semua tentang memberi dampak pada atlet dan menciptakan produk yang bagus, dan Under Armour melakukan yang terbaik."

Namun, Curry dan Under Armour juga dihadapkan pada pertaruhan besar lainnya. Menurut data CNBC, pada bulan Februari 2023, perusahaan melaporkan pukulan di garis atas dan bawah untuk kuartal ketiga fiskal, dengan pendapatan mencapai 1,58 miliar dolar Amerika. Tetapi toko pengecer terus menghadapi masalah ketersediaan barang. Sehingga membuat saham Under Armour anjlok sekitar 9% pada pertengahan pekan. Jadi analis bisnis Cowen John Kernan, meragukan bahwa Curry bisa mengangkat performa perusahaan. "Kami ragu bahwa Curry bisa meningkatkan bisnis ini hingga lebih dari 250 juta dolar," kata Kernan.

Untuk beberapa perspektif, merek Nike Jordan tetap stabil dengan pendapatan sekitar 5 miliar dolar Amerika pada tahun 2022. Jordan pensiun dari NBA untuk selamanya pada tahun 2003. Tapi penjualan alas kaki Nike atas namanya selalu mencapai nilai yang fantastis. Curry kemungkinan besar dituntut melakukan hal yang sama seperti Jordan. Namun dia juga akan mengambil peran sebagai penasihat yang berfokus pada perluasan loyalitas merek dan rekrutmen untuk memperluas daftar atlet Under Amour. (*)

Foto: ABC30

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025