Kapten tim Garuda sekaligus peraih medali perak SEA Games 2017 Malaysia, Diftha Pratama tampil sebagai penentu kemenangan Bank BJB Garuda Bandung atas Bima Perkasa Yogyakarta. Three point play di sisa delapan detik pertandingan membawa Garuda menang 73-70.
Tak hanya sebagai penentu kemenangan, Diftha juga menjadi pemain urutan kedua yang menyumbangkan poin terbanyak untuk Garuda dengan 17 poin. Ketenangannya dalam mengeksekusi tembakan jarak jauh juga terbukti di laga ini. Diftha melepaskan dua tembakan tiga angka yang tepat sasaran di kuarter keempat. Ini merupakan poin-poin krusial bagi Garuda.
Berikut penuturan pemain kelahiran Palembang itu mengenai penampilannya di pertandingan kali ini.
Apa arti kemenangan di pertandingan pertama bagi Diftha?
Penting sekali. Sangat penting bagi kami ini yang punya tim baru. Istilahnya tim ini tidak sama seperti musim lalu, karena ada tambahan rookie, pemain asing yang berbeda, dan pemain rekrutan dari tim lain. Ini jadi pertandingan pertama kami sebagai tim yang utuh. Apalagi menang, itu bisa menaikkan mental kami. Saya masih ingat di Perbasi Cup itu saat kami kalah, untuk menaikkan mental bermain sangat sulit. Tapi kalau sudah bisa menang di laga pertama seperti ini, mental pemain akan tetap ada di atas.
Kenapa sepertinya susah sekali unggul dari Bima Perkasa di paruh pertama?
Nah itu dia, karena memang ini pertandingan pertama kami sebagai tim yang utuh, dengan pemain yang sudah lengkap. Jadi kami masih meraba-raba antar teman dan pemain asing. Kami masih berusaha saling memahami satu sama lain saja. Maka dari itu tadi sempat kurang komunikasi di awal-awal pertandingan.
Eksekusi tembakan tripoin di menit akhir bisa menyamakan kedudukan. Apa memang sudah direncanakan?
Sebenarnya tadi tidak berpikir untuk menembak tiga angka. Tapi kebetulan saya yang tidak dijaga oleh pemain Bima Perkasa. Setelah drible bola dari tengah, tenyata tidak ada yang menjaga saya. Jadi pas tidak ada penjagaan dan mereka sedang fokus dengan pemain lain, maka saya langsung menembak. Ternyata masuk juga.
Three point play tadi jadi penentu kemenangan Garuda. Sebenarnya bagaimana situasinya di lapangan?
Saya rasa three point play itu dari Tuhan. Kenapa saya bilang seperti itu, karena memang Bima Perkasa yang bikin kesalahan sendiri. Mereka yang turn over, akhirnya bola bisa saya bawa. Lagi-lagi saya harus bilang itu dari Tuhan karena sebenarnya tadi saya passing ke Davin. Eh ternyata Davin passing kembali ke saya. Terpaksa saya yang naik ke ring. Karena biasanya Davin sendiri yang attack ke basket, ini kok malah dipassing. Ternyata saya malah dapat foul dari Yanuar. Dapat satu free-throw dan tidak saya sia-siakan.
Bagaimana permainanmu hari ini. Mengingat di laga ini sangat terganggu dengan lapangan licin?
Itu juga sebenarnya yang membuat permainan hari ini kurang menarik. Lapangan licin karena sempat hujan, akhirnya uap air ada di beberapa titik di lapangan. Karena itu juga saya juga sedikit takut untuk melakukan gerakan yang terlalu explosive. Musim masih panjang, harus pandai jaga diri. Kalau soal cuaca kan juga bukan kehendak kita, pokoknya jangan sampai panas sekali dan kalau hujan jangan terlalu deras, supaya tidak berpengaruh di lantai kayu.
Foto: Hari Purwanto