Pertandingan pembuka musim reguler IBL 2017-2018 berlangsung sengit. Bank BJB Garuda Bandung harus berjuang hingga detik-detik akhir untuk memastikan kemenangan 73-70 atas Bima Perkasa Yogyakarta, di GOR Sahabat Semarang, Jumat (8/12/2017) sore. Kemenangan ini diraih karena mereka disiplin dalam defense.

"Kalau saya boleh garis bawahi, kami menang karena defense yang disiplin di menit-menit akhir. Karena itu yang tidak muncul di awal dan pertengahan laga," kata kepala pelatih Garuda, Andre Yuwadi.

Menurut Coach Andre, pemainnya terlalu longgar dalam defense di pertandingan ini. Sebab Bima Perkasa bisa mencuri 68 persen (20-29) dari persentase perolehan dua poin. Ini artinya, pemain-pemain Garuda tidak memberikan penjagaan yang ketat di area lubang kunci. Pemain Bima Perkasa dengan mudah bisa mengambil keuntungan dari longgarnya pertahanan ini.

Namun pemain Garuda bisa kembali disiplin di menit-menit akhir. Hasilnya luar biasa, Bima Perkasa pun kesulitan untuk mencetak poin dari bawah ring. Mereka hanya bisa mencoba menambah kedudukan melalui tembakan tiga angka dan tembakan perimeter saja.

Puncaknya ketika Diftha Pratama mampu memanfaatkan kesalahan yang dibuat Yogi Da Silva di area permainan Garuda. Diftha langsung membawa bola dan bekerjasama dengan Roderick Flemings. Three point play Diftha membawa Garuda unggul 73-70. Sebelum itu, Diftha juga sempat memasukkan tembakan tripoin yang membuat kedudukan sama kuat 70-70 di sisa 52 detik pertandingan ini.

"Besyukur karena bisa melewati pertandingan pertama dengan kemenangan," ujar Coach Andre. "Kami memang ingin menang di setiap pertandingan, tapi caranya menang itu yang harus menjadi perhatian kami. Defense jadi kuncinya. Karena defense bagus di akhir membuat lawan kesulitan."

Roderick Flemmings jadi pendulang poin terbanyak untuk Garuda dengan 22 poin, disusul Diftha Pratama (17 poin) dan Davin Matthews (11 poin). Sementara di kubu Bima Perkasa, dua pemain asingnya tampil luar biasa. Anthony Mc Donald menghasilkan 24 poin dan 11 asis, sedangkan Emilio Parks menambahkan 23 poin.

Kekalahan ini sangat mengecewakan bagi kepala pelatih Bima Perkasa, Raoul Miguel Hadinoto. Sebab mereka sudah unggul 64-60 di pertengahan kuarter keempat. Hanya saja, satu kesalahan yang dibuat pemain Bima Perkasa berakibat fatal.

"Ketika waktu di bawah satu menit, pemain keluar dari game plan. Terjadi turn over yang dimanfaatkan dengan baik oleh Garuda. Saya sudah bilang bahwa di basket, menit-menit terakhir itu sangat menentukan. Tim yang siap mental di pertandingan hingga akhir yang akan menang. Garuda mampu mengambil kesempatan dari kesalahan kami. Bila seperti itu, maka evaluasi untuk pemain jelas ada di mental bertanding," papar Coach Ebos, sapaan akrab kepala pelatih Bima Perkasa.

Kapten tim Bima Perkasa, Yanuar Dwi Priasmoro mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan fatal di lapangan. Tapi untuk selanjutnya tidak boleh ada kesalahan seperti itu. Lebih jauh, Yanuar melihat permainan Bima Perkasa di pertandingan ini sangat baik. Ia yakin bahwa timnya mampu bersaing dengan kontestan lainnya di IBL 2017-2018.(*)

Foto: Hari Purwanto

Komentar