NCAA National Tournament atau yang dikenal dengan sebutan March Madness sungguh menghadirkan kegilaan seperti tajuk mereka. Setelah deretan kekalahan tim-tim besar di sektor putra, sektor putri pun tak mau ketinggalan menghadirkan kegilaan mereka. Adalah seorang Caitlin Clark yang tampil menggila dalam kemenangan 97-83 University of Iowa atas Universit of Louisville.
Bermain 38 menit, Caitlin mencetak tripel-dobel 41 poin, 10 rebound, 12 asis, dan 3 steal. Ia memasukkan 11/19 tembakan (58 persen), termasuk 8/14 tripoin (57 persen). Caitlin juga hanya meleset dua kali dari tembakan gratis (11/13). Secara persentase, maka Caitlin mencetak 42 persen dari keseluruhan poin Iowa.
Ini adalah kali pertama di sejarah March Madness (NCAA National Tournament) di mana ada pemain yang mencetak tripel-dobel dengan 40+ poin.
Catatannya hari ini pun membuat Caitlin menjadi pemain pertama dalam sejarah NCAA yang mencetak 900+ poin dan 300+ asis dalam satu musim. Dua rekor di atas secara keseluruhan, baik di kategori putra ataupun putri. Lebih lengkap lagi, ini juga jadi kali pertama dalam 30 tahun terakhir di mana Iowa lolos ke Final Four!
Sebelum gim hari ini, Cailtin sejatinya sudah punya nama yang cukup harum di antara para pebasket putri kampus Amerika Serikat. Ia terkenal sebagai seorang pencetak angka sejati, seorang penembak jarak jauh yang paten. Namun, situasinya tak pernah mudah. Secara skuad, Iowa jelas bukan sekolah yang mentereng seperti jajaran kampus dengan tradisi basket yang besar. Oleh sebab itu, secara individu, prestasi Caitlin memang luar biasa, tapi tidak secara tim.
Di dua musim berturut (2021,2022), Caitlin mendapatkan gelar Dawn Staley Award, penghargaan untuk garda putri terbaik Divisi 1 NCAA. Caitlin adalah pemain pertama yang mendapatkan penghargaan ini sebanyak dua kali dan secara beruntun. Penghargaan ini sendiri mulai diberikan sejak 2013. Caitlin juga jadi satu-satunya peraih gelar ini dengan status Freshman atau pemain tahun pertama.
Sepanjang musim ini, pemain berusia 21 tahun ini memiliki rataan 26,9 poin, 7,2 rebound, dan 8,5 asis per gim. Catatan ini cukup konsisten jika kita melihat torehan Cailtin sepanjang tiga musim ia di Iowa. Total ada 97 gim yang ia mainkan sepanjang tiga musim dan Cailtin memilik rerata 26,9 poin, 7,1 rebound, plus 7,9 asis per gim. Lebih mengerikan lagi, Cailtin memiliki akurasi yang tajam. Dari tripoin, musim ia menembak 38,4 persen tripoin dan secara keseluruhan eFG%, Caitlin sangat efisien dengan 56,4 persen.
Atas segala pencapainnya musim ini, utamanya keberhasilan Iowa lolos ke Final Four adalah pencapaian penting untuk Cailtin di kariernya. Ini pun akan sangat mungkin membuka peluang Cailtin meraih gelar pemain putri terbaik musim ini, sesuatu yang belum ia dapatkan sampai sekarang. Di lain sisi, untuk sekarang, rasanya mengejar gelar juara. Calon lawan mereka adalah University of Sourth Carolina, juara musim lalu, atau University of Maryland. (DRMK)
Foto: NCAA