Surabaya Fever kembali mendominasi di kompetisi basket putri profesional Indonesia. Fever juara di Srikandi Cup Seri Pertama yang berlangsung di GOR Flying Wheel Makasssar, Sulawesi Selatan. Tim kebanggaan Surabaya itu mengalahkan Merpati Bali 67-48, Sabtu (2/12/2017) sore.

Kemenangan Fever semakin lengkap dengan terpilihnya Natasha Debby Christaline menjadi pemain terbaik final Srikandi Cup lewat lesakkan 22 poin, 9 rebound, 2 steal dan 2 asis.

Merpati Bali turun tanpa tiga pemain andalannya, Agustin Elya Gradita Retong dan Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi yang mengikuti Test Event 3x3, kemudian ada Lamia Rasidi yang dahinya sobek di semifinal. Merpati sempat memberikan perlawanan untuk Fever yang datang dengan predikat juara bertahan musim kemarin. Namun lepas pada menit pertama, Fever tak terkejar. Fever menggunakan strategi dua pemain tingginya, Gabriel Sophia dan Yuliana Anggita Soemaryono saat menyerang maupun bertahan. Kurang tenangnya para pemain Merpati Bali membuat mereka selalu melakukan banyak kesalahan. Bahkan dalam catatan statistik, 30 poin Fever dapat mereka ambil memanfaatkan kesalahan dari pemain Merpati Bali.

Fever semakin di atas angin saat memasuki kuarter ketiga. Beberapa kali bola pemain Merpati dapat direbut oleh Henny Sutjino dan juga Sumiati. Ditambah lagi center andalan mereka Gabriel Sophia berperan besar dalam urusan menjaga bola rebound (11 kali) ditambah 16 angka yang berhasil ia cetak.

Dengan memaksimalkan skuad yang ada, Bambang Asdianto Pribadi mencoba memberikan perlawanan pada kuarter terakhir. Sayangnya pada kuarter sebelumnya mereka terlalu jauh tertinggal, 37-58. Meski akhirnya mereka harus mengakui keperkasaan Fever, kepala pelatih Merpati mengaku puas pada pencapaian anak asuhnya di seri pembuka Srikandi Cup.

“Harus di akui tanpa Dita, Ayu, Mia kami sedikit timpang. Tapi itu bukan alasan mutlak. Kekalahan game kali ini selain karena pemain lawan mempunyai kedalaman pemain yang berpengalaman, kami kalah karena kesalahan sendiri. Banyak turnover yang menghasilkan poin bagi lawan. Tapi selalu ada sisi positif dari kekalahan ini, yaitu kami mampu beradaptasi dengan pemain yang ada," ucap Coach Bing, sapaan akrab Bambang Asdianto Pribadi. "Kami selanjutnya mungkin menyusun pola serangan yang lebih baik lagi. Untuk defense sebenarnya para pemain saya sudah bermain bagus pada seri ini secara keseluruhan.

Di lain pihak, Debby yang menjadi pemain terbaik pada final kali ini, mengaku senang bisa memberikan kontribusi bagi tim barunya. Ia mengaku perannya di Fever sedikit lebih ringan jika dibandingkan dengan saat ia masih berbaju Sahabat Semarang.

“Saya senang bisa meraih juara bersama tim baru saya musim ini. Memang di sini peran saya sedikit mudah karena sudah banyak teman (timnas) yang saling mengerti. Untuk seri berikutnya di Surabaya mendatang, kami semua tidak boleh lengah terhadap Merpati Bali. Tanpa Dita dan Ayu mereka mampu memberikan perlawanan kepada kami,” ujar Debby.

“Saya belum puas dengan pencapaian anak-anak. Masih harus benahi kekurangan mereka yakni defense dan komunikasi. Merpati Bali bermain secara kolektif. Sementara kami menang pengalaman. Seri berikutnya kami harus kembali bekerja keras dan tetap mewaspadai kiprah Merpati Bali,” kata Wellyanto Pribadi, head coach dari Surabaya Fever yang sudah enam tahun melatih Gabriel Sophia dan rekan-rekannya.

Selanjutnya Srikandi Cup akan dilangsungkan di Kota Surabaya pada akhir Januari mendatang. Tim Surabaya Fever akan bertindak menjadi tuan rumah penyelenggaraan Seri kedua nanti. (*)

Foto: Mei Linda

Komentar