Turnamen bola basket Olimpiade Paris 2024 akan menjadi tontonan yang menarik untuk disaksikan, dan mungkin penuh kejutan. Sementara Amerika Serikat telah merebut setiap medali emas di kategori putri sejak Olimpiade Atlanta 1996 dan kategori putra belum terkalahkan sejak Beijing 2008. Namun level permainan negara lain telah meningkat secara substansial selama bertahun-tahun. Mungkinkah ada juara Olimpiade baru dalam waktu dua tahun?

Sebelum lebih jauh tahu tentang basket Olimpiade Paris 2024. Berikut rangkaian agenda yang akan terselenggara sebelum semua perhatian penggemar basket tertuju ke Paris:

1. Juni 2023: EuroBasket Wanita FIBA 2023
2. Agustus 2023: Turnamen Pra-Kualifikasi Olimpiade FIBA
3. 25 Agustus - 10 September 2023: FIBA Basketball World Cup 2023, Filipina, Jepang dan Indonesia
4. November 2023: Turnamen Pra-Kualifikasi Olimpiade Wanita FIBA
5. 30 November 2023: NOC mengonfirmasi kuota yang dialokasikan ke FIBA
6. Februari 2024: Turnamen Kualifikasi Olimpiade Wanita FIBA 2024
7. TBC: Turnamen Kualifikasi Olimpiade FIBA 2024
8. 8 Juli 2024: Batas waktu Entri Olahraga Paris 2024
9. 26 Juli - 11 Agustus 2024: Olimpiade Paris 2024

Agendanya cukup padat dari tahun 2023 hingga 2024, dan akan memanjakan penggemar basket dengan pertandingan-pertandingan kelas dunia. Tapi sebelum sampai ke Olimpiade, negara peserta harus melalui beberapa tahapan.

Foto: The Guardian

Jalur kualifikasi basket Olimpiade Paris 2024

Untuk kategori putra, kompetisi pertama yang bisa dijadikan jalur khusus untuk bisa masuk Olimpiade Paris 2024 adalah FIBA ??Basketball World Cup 2023, yang dijadwalkan dari 25 Agustus hingga 10 September di Filipina, Jepang, dan Indonesia. Total ada tujuh kuota yang akan dialokasikan selama Piala Dunia ini, dibagikan kepada tim-tim terbaik dari masing-masing benua berdasarkan klasemen final. Rinciannya adalah dua tiket untuk Zona Amerika, dua tiket untuk Zona Eropa, satu tiket masing-masing untuk Zona Afrika, Asia, dan Oseania. Sementara, sisanya ada empat tiket yang akan diperebutkan melalui Turnamen Kualifikasi Olimpiade untuk Paris 2024. Akan ada dua putaran di masing-masing turnamen tersebut, yaitu Turnamen Pra-Kualifikasi (FOPQT) dan Turnamen Kualifikasi (FOQT). 

Sementara dari kategori wanita, kompetisi pertama yang memberikan tempat langsung untuk Olimpiade Paris 2024 adalah FIBA ??Women's Basketball World Cup 2022 (FWBWC), yang dijadwalkan dari 22 September hingga 1 Oktober di Australia. Sementara, sisanya ada empa tiket yang akan diperebutkan melalui Turnamen Kualifikasi Olimpiade untuk Paris 2024 melalui Turnamen Pra-Kualifikasi (FOPQT) dan Turnamen Kualifikasi (FOQT), sama seperti kategori pria. 

Foto: NJ.com

Perbedaan Aturan Olimpiade dengan NBA dan WNBA

Permainan bola basket dinikmati di seluruh dunia, dan telah menjadi cabang olahraga di Olimpiade sejak 1936 ketika kategori putra memulai debutnya. Sementara untuk kategori wanita ditambahkan pada Olimpiade Montreal 1976. Saat ini, National Basketball Association (NBA) dan Women's National Basketball Association (WNBA) menjadi liga pria dan wanita profesional teratas di dunia. Memiliki jangkauan global yang sangat besar, tetapi aturan permainan mereka sedikit berbeda dari yang diterapkan oleh Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) untuk kompetisi internasional, termasuk Olimpiade. 

Di bawah ini Anda akan menemukan penjelasan untuk perbedaan aturan utama ini:

1. Waktu bermain 

Pertandingan NBA terdiri dari empat kuarter 12 menit, sementara FIBA dan WNBA menggunakan empat kuarter 10 menit untuk pertandingan. Jadi, pertandingan WNBA dan internasional berlangsung selama 40 menit. Sedangkan waktu pertandingan NBA selama 48 menit. 

Tetapi ketika skor imbang di akhir waktu normal, maka permainan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Untuk ini, ketiga institusi tersebut menggunakan periode lima menit untuk permainan perpanjangan waktu. Persamaan lain untuk ketiganya adalah short-clock 24 detik. 

2. Dimensi Lapangan

NBA punya dimensi lapangan terbesar. Memiliki panjang 28,7 meter, dan lebar 15,2 meter. Garis tripoin atau top of the key memiliki ukuran 7,24 meter dan tidak kurang dari 0,91 meter dari setiap garis samping. Sementara lapangan WNBA memiliki dimensi yang sama dengan yang digunakan di NBA kecuali untuk garis tiga poin, yaitu 6,75 meter dari keranjang dan tidak kurang dari 1,02 meter dari setiap sideline.

Untuk pertandingan Olimpiade, lapangan yang digunakan sedikit lebih kecil, berukuran 28 x 15 meter. Garis tiga poin juga lebih dekat ke keranjang pada jarak 6,75 meter (22,1 kaki) dan tidak kurang dari 0,9 meter dari setiap garis samping.

3. Limit Pelanggaran

Di NBA dan WNBA, pemain dapat melakukan enam pelanggaran (personal foul) sebelum didiskualifikasi dari permainan (foul out). Jika seorang pemain atau pelatih menerima dua pelanggaran teknis (technical foul) dalam satu pertandingan, maka wasit akan mengeluarkannya dari permainan. Sementara Olimpiade memakai aturan batas maksimal seorang pemain melakukan pelanggaran adalah lima kali. 

4. Timeout

Menurut buku peraturan NBA, setiap tim berhak atas tujuh kali timeout selama permainan. Setiap tim dibatasi tidak lebih dari empat timeout di kuarter keempat. Sistem WNBA sedikit lebih sederhana, setiap tim berhak atas tiga timeout reguler per babak selama permainan regulasi. 

5. Basket Interference

Salah satu perbedaan terbesar antara FIBA dan NBA/WNBA terkait dengan basket interference, juga dikenal sebagai goaltending. Peraturan FIBA dan WNBA/NBA menyatakan bahwa, "tidak ada kontak yang dapat dilakukan dengan bola saat terbang ke bawah menuju ring". Dalam arti bola yang sedang menuju ke ring tidak boleh mendapatkan gangguan. 

Dalam pertandingan internasional, setelah bola membentur ring, pemain masih dapat memainkan bola tersebut, misalnya menepisnya, atau melakukan tip-in. Tetapi di NBA/WNBA, kalau pemain melakukan hal tersebut bisa dikenakan goaltending violatioin. (*)

Foto: fiba.basketball

Populer

Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz
LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Suasana Ruang Ganti Sixers Memanas
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Grizzlies Hajar Sixers, Pelatih Taylor Jenkins Pecahkan Rekor Waralaba
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025