Seragam basket Nike Vapor mungkin akan menjadi teknologi yang akan digunakan oleh NBA. Ini adalah teknologi teranyar Nike dalam hal jersey basket.
Nike Vapor terbangun dari material yang memiliki teknologi Nike AeroSwift. Teknologi ini menghasilkan bahan pakaian yang meminimalisasi gesekan antara kain dengan bagian tubuh ketika bertanding. Dampaknya, performa pemain bisa semakin meningkat.
Material AeroSwift juga elastis. Jalinan rajutannya juga dirancang untuk mengendalikan keringat berlebih agar tidak mengganggu performa pemain. Bahan Dri-FIT dari Nike memastikan keringat lekas menguap dan tubuh tetap bisa dalam suhu yang baik.
Nike memang belum mengumumkan apakah teknologi ini akan diterapkan pada seragam NBA atau tidak. Tetapi sulit membayangkan bahwa Nike tidak akan memberikan yang terbaik untuk membantu penampilan pebasket-pebasket yang berlaga di liga basket terpopuler tersebut.
Seperti yang kita ketahui, bulan Juni tahun 2015 lalu, Nike memenangkan kontrak pengadaan seragam NBA. Nike dikabarkan akan membayar satu milyar dolar AS kepada NBA untuk kontrak sepanjang delapan tahun yang dimulai pada tahun 2017.
Hingga tahun 2017 nanti, seragam tim-tim NBA masih bermerek adidas. Merek dengan ciri khas tiga garis ini telah bekerja sama dengan NBA selama 11 tahun dan tidak akan memperpanjang kontraknya. Ke depan, adidas kabarnya akan lebih fokus mensponspori individu pemain saja.
Dalam kontrak terbarunya, Nike juga akan mendapatkan sesuatu yang tidak didapatkan adidas selama 11 tahun. Keistimewaan tersebut adalah mencantumkan logo Nike di atas seragam NBA.
Terbaru, dalam turnamen NCAA Divisi 1 atau yang lebih dikenal dengan March Madness tahun ini, Nike mensponsori 69 persen (44 tim) peserta putra dan 58 persen tim putri yang berlaga.
Sebagai tambahan, Nike Vapor dengan teknologi AeroSwift terbuat dari polyester hasil daur ulang botol-botol plastik. Sejak 2010, Nike sudah mendaur ulang tiga miliar botol plastik untuk dijadikan bahan baku.