Evos Thunder Bogor membuat GOR Merpati senyap saat bel akhir dibunyikan, Sabtu (21/1). Menghadapi tuan rumah Bali United yang mendapat dukungan penuh, Evos menang dramatis 69-68.
Christopher Jason Winata jadi pahlawan Evos melalui layup di sisa 12 detik yang jadi tembakan kemenangan gim ini. Jason yang bermain 32 menit mencetak 8 poin dan 3 rebound dari 3/7 tembakan (42 persen).
Top skor untuk gim ini adalah Andre Jackson dengan 18 poin dan 7 rebound. David Haye tepat di belakangnya dengan 17 poin, sementara Rheza Butarbutar solid dengan 13 poin plus 8 rebound selama 24 menit.
Ini jadi kemenangan perdana Evos di musim ini. Mereka total bermain empat kali. Untuk Bali United, ini jadi kekalahan kedua mereka dalam jumlah laga yang sama.
Dari Bali United, Julius Bowie untuk kali pertama musim ini memimpin tim dalam urusan mencetak poin. Bowie mencetak 18 poin selama 15 menit bermain. Ia memasukkan 7/13 tembakan (54 persen).
Dior Lowhorn tetap efektif. Selama 28 menit, Dior mencetak 13 poin, 9 rebound, dan tak membuat turnover. Rico Aditya melengkapi daftar dengan 12 poin plus 6 rebound. Bali United membuat 20 asis dari 24 tembakan masuk mereka.
"Menegangkan, ini gim yang sangat menegangkan," buka Ricky Dwi Tauri, asisten pelatih Evos. "Kami cukup senang strategi yang kami siapkan berjalan baik di paruh pertama, kami bisa unggul 16 poin. Sayangnya, di paruh kedua kembali kami kehilangan momentum. Beruntungnya kami bisa meraih kemenangan ini".
Jason yang hadir di jumpa media juga mengamini pernyataan Coach Ricky. Kehadiran pendukung Bali United untuknya menambah ketegangan di gim hari ini selain faktor skor yang juga saling kejar.
"Untuk play terakhir tadi, saya ingin beri kredit untuk Coach Ricky. Ia yang menyiapkan strategi tersebut. Sebenarnya saya diminta untuk melakukan hand off, tapi saya melihat situasi berbeda. Ditambah help dari Rico terlambat jadi saya bisa memasukkan bola," terang Jason atas layup kemenangannya.
Di sisi sebaliknya, Anthony Garbelotto, Kepala Pelatih Bali United, sangat kecewa dengan hasil ini. Kekecewaan yang sama seperti saat Bali United kalah atas RJ Amartha Hangtuah Jakarta di gim pembuka.
"Anda bisa lihat bagaimana bahagianya Evos memenangkan gim ini, seolah ini adalah gim final. Tanpa bermaksud meremehkan, tapi seharusnya kami menang di gim ini, seharusnya kami menutup Seri 1 Bali dengan (4-0)".
"Banyak yang mengira dengan kami bermain di depan publik Bali akan membuat kekuatan untuk kami. Buktinya justru sebaliknya, ini jadi kekuatan lebih untuk lawan menang di sini. Ini bukan salah pemain, ini juga salah saya. Kami harus melakukan perubahan besar untuk seri selanjutnya," tutupnya. (DRMK)
Foto: Hariyanto