Setelah mengikuti DBL Camp selama empat hari, akhirnya 24 nama All-Star DBL Camp 2017 keluar. Pengumuman nama-nama terpilih berlangsung di Atrium Pakuwon Mall, Rabu malam 29 November 2017. Acara itu juga sekaligus mengumumkan empat nama pelatih yang akan menemani para All-Star terbang ke Amerika Serikat.
Malam itu acara puncak berlangsung ramai, sekaligus mengharukan, karena beberapa peserta terpilih ternyata menangis bangga. Perjuangan mereka selama hampir sepekan ini terbayarkan. Apalagi mengingat latihan mereka yang cukup berat.
“Target saya memang All-Star,” ujar Darryl Sebastian, siswa SMA Bukin Sion Jakarta.
“Latihannya berat, tapi juga menyenangkan. Pelatihnya bagus-bagus, terutama pelatih dari Australia. Mereka itu detil banget. Sekali salah (peluit) langsung ditiup. Jadi, harus lebih cermat waktu latihan,” tambah Darryl.
Selama pemusatan latihan (26-29 November 2017), para peserta mengikuti berbagai macam program latihan sejak hari pertama. Mereka dibimbing oleh pelatih dari World Basketball Academy (WBA) Australia, DBL Academy, dan beberapa pemain profesional seperti Cassiopeia Manuputty dan Abraham Grahita. DBL juga mengundang wasit-wasit nasional dan pelatih renang profesional untuk menangani para peserta.
Di hari pertama, 224 anak (112 putra dan 112 putri) dikumpulkan untuk mengikuti berbagai program latihan. Jumlah itu terus menyusut setiap hari. Dari 224 menjadi 100, kemudian tersisa 50. Di hari ketiga, jumlah mereka tinggal 68 orang. Mereka bersaing satu sama lain untuk memperebutkan masing-masing 12 slot di tim putra dan putri untuk terbang ke Amerika Serikat.
Persaingan pun tidak hanya terjadi pada para pemain, pelatih-pelatih terpilih di DBL Camp 2017 ini pun bersaing untuk mengisi empat slot. Mereka menjalani berbagai kelas bersama Shane Froling untuk belajar banyak tentang bola basket dan aturan-aturannya. Selain itu, mereka juga harus mengikuti kelas akuatif di kolam renang bersama pelatih renang profesional.
Menurut Muflih Farhan, salah satu pelatih yang mengikuti kamp, pemusatan kali ini berbeda dari sebelumnya. Selain ada kelas akuatif, ada juga kelas langsung di lapangan bagi para pelatih. Hal itu membuat mereka langsung bisa menerapkan apa yang mereka pelajari selama kamp. "Jadi, kita bisa tahu apa yang sudah dipelajari dan apa yang kita mau," katanya.
Di sisi lain, meski pun dengan program-program baru, para pelatih mengaku bersyukur telah mengikuti DBL Camp 2017. Mereka bisa pulang dengan ilmu dan pengalaman baru yang berguna untuk mengembangkan bola basket di kota masing-masing. Belum lagi bagi pelatih beruntung, mereka akan mendapat pengalaman lebih dengan berangkat ke Amerika Serikat bersama para All-Star.
All-Star 2017 (Putra)
Andrew W. Lensun (SMA Lohon Tomohon, Sulawesi Utara)
Darryl Sebastian (SMA Bukit Sion, DKI Jakarta)
Yohannes Aristharkus (SMA 1 Bina Bakti Bandung, Jawa Barat)
Felix Sugiarto (SMA BOPKRI 1 Jogjakarta, Jawa Tengah)
James Patrick (SMA St. Louis 1 Surabaya, Jawa Timur)
Ezra Mandarin (SMA St. Aloysius Bandung, Jawa Barat)
Evander Adam (SMA Trinitas Bandung, Jawa Barat)
Mekhail Fidel Afloubun (SMA Theresiana 1 Semarang, Jawa Tengah)
Nickson Damara Gosal (SMA Kesuma Mataram, Nusa Tenggara Barat)
William Rivaldi Kosasih (SMA Cita Hati Surabaya, Jawa Timur)
Kelvin Sanjaya (SMAN 1 Pekanbaru, Riau)
Antony William (SMAN 71 Jakarta, DKI Jakarta)
Pelatih
Wahyu Budi Santoso (Nation Star Academy Surabaya, Jawa Timur)
Daniel Siswanto (SMA Trinitas Bandung, Jawa Barat)
All-Star 2017 (Putri)
Celine Angelia Sutjiono (SMA St. Louis 1 Surabaya, Jawa Timur)
Thoe Audy Natazia (UPH College Tangerang, Banten)
Namira Ramadha (SMAN 5 Bogor, Jawa Barat)
Leandra Angeline Amadea Yeremias Pelealu (Manado Independent School, Sulawesi Utara)
Made Dita Pramesti Sandra Dewi (SMAN 1 Denpasar, Bali)
Faizzatus Shoimah (SMAN 8 Malang, Jawa Timur)
Adelaide Callista Wongsohardjo (SMA St. Albertus Malang, Jawa Timur)
Sabrina Ayu Risanti Sandewang (SMA Dian Harapan Makasar, Sulawesi Selatan)
Nathalia Vivi (SMA Santu Petrus Pontianak, Kalimantan Barat)
Valencia Angelique Pramono (SMA Stella Duce 1 Jogjakarta, Jawa Tengah)
Maria Leony Elvaretta (SMA Stella Duce 1 Jogjakarta, Jawa Tengah)
Pande Ketut Natalia (SMAN 1 Gianyar, Bali)
Pelatih
Moses Foresto (SMAN 2 Banjarmasin, Kalimantan Selatan)
Muflih Farhan (SMAN 8 Jakarta, DKI Jakarta)
Foto: Dika Kawengian