Nikola Jokic Mampu Bangkitkan Memori Hakeem Olajuwon

| Penulis : 

Tren permainan basket setiap tahun juga mengalami pergeseran. Beberapa waktu lalu pemain-pemain besar mengasah kemampuannya untuk melakukan tembakan jarak jauh. Tapi kini kembali lagi, mereka melakukan penguasaan bola di area kunci dengan kekuatannya. Legenda NBA Hakeem Olajuwon mengatakan kalau musim ini dia senang melihat Nikola Jokic. Permainan pemain Denver Nuggets tersebut membangkitkan memori lamanya. 

Olajuwon dikenal sebagai pemain dengan post-play terbaik dalam sejarah NBA. Juara NBA dua kali dan terpilih sebagai MVP di tahun 1994. Dalam kesempatan wawancara dengan Sports Illustrated, Olajuwon mengaku bahwa Nikola Jokic adalah satu-satunya pemain yang tetap setia pada prinsip dominan di area kunci. 

"Dia sangat efektif. Saya pikir, mungkin Jokic tidak cocok dengan tren permainan saat ini. Karena sekarang ada tuntutan untuk bisa mengeksekusi tembakan jarak jauh. Tapi lihatlah ketika Jokic bermain. Tipuannya, gerakannya, akan sulit untuk diperhitungkan. Padahal dia punya tubuh sebesar itu," kata Olajuwon. "Permainan Jokic mengingatkan saya akan permainan big-man tradisional di era 90-an."

Foto: Bleacher Report

Jokic dan Joel Embiid adalah dua orang pemain besar yang sering jadi bahan perbandingan. Embiid punya segalanya sebagai seorang pemain, besar dan punya tembakan akurat. Tapi menurut Olajuwon, dia lebih memilih Jokic. Karena apa yang dianggap sebagai kelebihan, mampu dimanfaatkan sebagai keuntungan di setiap pertandingan. 

"Dia (Jokic) bisa melakukan semua gerakan. Jadi mengapa harus melakukan tembakan tiga angka?" katanya. "Pemain bertahan akan kesulitan untuk menjaga pemain sebesar itu. Jadi kenapa harus bermain cepat? Bukankah bisa menguras tenaga lawan dengan memaksa mereka menjaga Anda."

Tapi dengan pernyataan di atas, bukan berarti Olajuwon membenci permainan Embiid. Sebab, dirinya juga pernah melakukan hal yang sama dengan Embiid. Alasannya sederhana, yaitu dia hanya ingin dilibatkan dalam strategi permainan. Bukan hanya box-out dan rebound saja. "Permainan big-man tradisional membosankan! Saya tidak ingin bermain sebagai center. Saya ingin membawa bola seperti para garda," kata Hakeem. "Ketika mendapatkan rebound, saya tidak ingin mengoper ke pengatur serangan. Saya membawanya ke depan, lalu memasukkan sendiri bola tersebut. Itu lebih menyenangkan." (*)

Foto: Yardbarker.com

Populer

Ron Artest Doakan LeBron James Bermain Sampai 25 Musim
Mark Cuban Dilarang Duduk di Dekat Mavericks Selama Laga Tandang
James Harden Tampil Impresif Meski Dicemooh Pendukung Sixers Sepanjang Laga
Kawhi Leonard Otomatis Tidak Masuk Nominasi Gelar Individu NBA Musim Ini
Heat Berlindung Di Balik Performa Impresif Jimmy Butler Saat Kalahkan Mavericks
Scotty Pippen Jr. Bangkitkan Memori Sang Ayah di Chicago
Cavaliers Cetak Rekor 10-0 di Kandang Sendiri
Nike Air Force 1 Low "Black Mamba" Hadir Kembali
Trae Young Pilih Jordan Brand
Tembakan Lebih Efisien, Nuggets Benamkan Lakers