Suns yang Terjun Bebas Menuju Petaka

| Penulis : 

Phoenix Suns sedang terjun bebas. Mereka baru saja menelan kekalahan keenam beruntun mereka yang terjadi dari Cleveland Cavaliers dengan skor 112-98. Lebih parah lagi, dalam 10 gim terakhir, Suns juga hanya meraih satu kemenangan.

Sejak Desember, tim asuhan Monty Williams baru mengantongi lima kemenangan dan total kalah 15 kali. Ini adalah catatan terburuk Suns sejak 2020 atau sejak tampil sempurna (8-0) di "gelembung" NBA yang digelar di Disneyland Orlando. 

Sejak Desember itu pula, situasi di tubuh Suns seolah tak terkendali. Dari awalnya mereka duduk di peringkat teratas klasemen sementara Wilayah Barat, Suns terjun bebas sekarang di peringkat delapan. Situasi ini jelas menimbulkan pertanyaan, apa yang menjadi penyebab Suns terjun bebas dalam waktu satu bulan terakhir ini?

Secara mudah, jawabannya adalah Devin Booker. Booker menepi di 11 dari keseluruhan 20 gim Suns dari Desember. Sepanjang kurun waktu tersebut, Suns hanya mengantongi dua kemenangan. Tepat sebelum Booker mengalami cedera dan mulai absen, Suns kalah di tiga gim beruntun. Seluruh kekalahan itu terjadi saat Booker hanya mencetak belasan poin. Di musim ini, ada tujuh gim di mana Booker hanya mencetak belasan poin. Dari jumlah tersebut, hanya tiga yang berujung kemenangan. 

Ya, Suns sangatlah bergantung dengan Booker. Booker memimpin Suns sebagai top skor dengan 27,1 poin per gim. Jumlah ini sangat jauh dari top skor kedua Suns yakni Deandre Ayton dengan 17,6 poin per gim. Oleh sebab itu, sejak Booker menepi, Suns pun bisa dibilang kehilangan 27,1 poin per gim yang harus disubtitusi oleh sumbangsih dari pemain-pemain lain.

Secara keseluruhan tim, Suns mengalami penurunan 1,7 poin per gim. Sebelum Desember, Suns memiliki rataan 115,8 poin per gim dengan akurasi di angka 47,7 persen. Sejak Desember, Suns memiliki catatan 114,1 poin per gim dan akurasi 46,2 persen. 

Chris Paul yang sejak 2021 merapat ke Suns biasanya menjadi tumpuan untuk memecah kebuntuan. Akan tetapi, pemain yang akrab dengan akronim CP3 ini justru meredup musim ini. Cedera juga jadi salah satu penyebab utama CP3 kesulitan membantu Suns musim ini. Masalah cedera di tumit hingga anggul membuatnya baru tampil 26 kali musim ini.

Namun, hal yang mencolok adalah dampak kehadiran CP3 sendiri. Suns hanya menang 11 kali dalam 26 gim bersama CP3 tersebut. Ia memiliki rataan 13,1 poin dan 8,3 asis per gim. Itu adalah rataan poin terendah CP3 sepanjang kariernya dan jadi rataan asis terendah dalam empat musim terakhir. 

Selain perkara cedera dua poros utama mereka, Suns sebenarnya sudah cukup bermasalah sejak awal musim. Situasi Ayton membuat tim ini sempat dalam kondisi yang membingungkan dan mendekati awkward. Ayton sempat dikabarkan akan merapat ke Indiana Pacers sebagai restricted free agent.

Kedua pihak sepakat dengan kontrak empat tahun senilai AS$132,9 juta. Suns yang sejak musim sebelumnya menolak memberikan perpanjangan kontrak untuk Ayton dan berulang kali dikabarkan siap menukarnya di sepanjng musim. Namun yang terjadi seabaliknya. Tidak sampai 24 jam, Suns justru menyamai penawaran Pacers dan Ayton pun bertahan sampai empat tahun ke depan. 

Drama di tubuh Suns tak berhenti di situ. Jae Crowder sama sekali belum bermain untuk Suns sepanjang musim ini. Beberapa laporan menyebutkan bahwa Crowder menolak untuk bermain. Hal ini terjadi lantaran Monty Williams berniat untuk menjadikan Cam Johnson sebagai starter Suns musim ini, menggeser Crowder.

Crowder tak nyaman dengan situasi ini dan meminta dirinya ditukar ke tim lain. Hingga saat ini, Suns belum menemukan penawaran yang tepat untuk pemain yang membantu mereka melaju ke final pada 2021 lalu. 

Apesnya lagi, Cam justru mengalmi cedera di awal musim. Ia baru bermain delapan kali sebelum harus naik meja operasi karena cedera meniscus. Tanpa Cam yang cedera dan Crowder yang menolak bermain, Suns pun terpaksa memainkan Torey Craig yang sejatinya berfungsi sebagai pemain lapis ketiga di posisi ini.

Craig memang masih memberikan penampilan yang apik dengan 8,3 poin dan 5,5 rebound dengan akurasi tripoin di angka 39 persen. Akan tetapi, dengan naiknya Craig ke starter, keseimbangan Suns di bangku cadangan pun jadi berkurang. Suns ada di peringkat 12 untuk poin dari bench dengan 35,3 poin per gim.

Dengan semua hal di atas, situasi terjun bebas Suns pun jadi masuk akal. Di titik ini, rasanya pun hanya Booker yang bisa menyelematkan Suns dari tenggelam hingga dasar. Namun, belum tentu Suns bisa mengambang atau bahkan terbang lagi dengan situasi seperti ini. Di mata saya, mereka harus melakukan perubahan skuad lagi di tengah musim. Menukar Crowder adalah hal wajib, namun mencari opsi pengganti CP3 atau bahkan Ayton juga mungkin dilakukan jika ada penawaran datang.

Suns sebaiknya memang fokus membangun skuad mereka dalam sosok Booker dan Mikal Bridges. Mereka mungkin bisa mencontoh Boston Celtics atau Golden State Warriors yang membuat poros dengan dua pemain sayap mereka. Jika tak berubah, rasanya sulit melihat Suns bisa melaju lebih jauh di Playoff musim ini. 

Foto: NBA

Populer

Juara NBA Cup 2024, Bucks Tidak Pesta Sampanye
Taurean Prince Mengumpulkan Rp16 Miliar Hanya dari NBA Cup
Dame Akan Bagi Bonus NBA Cup Dengan Karyawan Bucks
Milwaukee Bucks Juara Emirates NBA Cup 2024!
Darvin Ham Jadi “Jimat” Juara NBA Cup
De’Aaron Fox Ingin Melihat Keseriusan Kings Bersaing di NBA
Kekalahan di Final NBA Cup 2024 Jadi Pelajaran Berharga Bagi Thunder
KD dan Dame Kritik Format Baru NBA All-Star 2025
Nuggets Tertarik Mendatangkan Zach LaVine
Lima Kesepakatan Sepatu Termahal Sepanjang Masa di NBA