Sebulan lagi Indonesian Basketball League (IBL) 2023 akan dimulai. Laga pertama akan dibuka pada 14 Januari 2023 di Denpasar, Bali. Pada IBL 2023 ini diprediksi akan lebih seru. Sebab, ada beberapa perubahan dalam format kompetisi.
IBL 2023 akan berlangsung di delapan kota. Seri pertama diadakan di Denpasar. Berlanjut ke Surabaya, Malang, Solo, dan Yogyakarta. Setelah seri kelima di Yogyakarta itu, ada jeda untuk bulan puasa dan SEA Games 2023.
Seri reguler kemudian berlanjut dijalankan di Bandung, Jakarta, lalu Batam/Tangerang. Jadwal seri reguler setelah jeda masih bisa berubah. Sebab, pihak IBL merencanakan untuk menggunakan Indonesia Arena sebagai venue seri Jakarta. Dari perencanaan Indonesia Arena baru bisa digunakan pada akhir Mei.
Lalu seri terakhir diadakan antara Tangerang atau Batam. “Kan orang sentimennya kenapa di Jawa terus. Nah, ini mumpung ada klub (di luar Jawa). Kalau Batam meski tidak ada timnya, tetapi punya fasilitas yang bagus,” kata Dirut IBL Junas Miradiarsyah pada acara Road to 20th Anniversary Season pada Rabu (14/12) di FX Sudirman, Jakarta.
IBL 2023 diikuti 16 tim. Tidak lagi menggunakan sistem divisi. Sebanyak delapan tim teratas akan lolos ke babak playoff. Hal yang membedakan dengan edisi-edisi sebelumnya adalah babak playoff IBL 2023 ini akan menggunakan format kandang-tandang.
Untuk sistem kandang-tandang akan diadakan di kota masing-masing tim. “Harus di kotanya. Tapi (venue) bisa bergabung (dengan tim lain). Misalnya timnya sama-sama di Jakarta. Final juga menggunakan kandang-tandang,” lanjut Junas.
Selain itu jumlah gim akan bertambah. IBL 2023 akan memiliki 240 gim musim reguler. Masing-masing tim akan bermain dalam 30 gim. Pada IBL 2022 sendiri ada 176 gim musim reguler. Sementara IBL 2022 memainkan 96 gim musim reguler.
IBL 2023 direncanakan selesai pada Juli. Sebab, setelah itu Indonesia akan menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023 yang dijadwalkan pada 25 Agustus-10 September.
Perubahan tersebut disambut baik oleh para peserta IBL. Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta Youbel Sondakh mengatakan dengan banyaknya jumlah gim akan bagus untuk perkembangan pemain lokal dan lebih memajukan industry basket tanah air.
“Pasti ada penyesuaian juga karena musim lebih panjang selama delapan bulan. Tidak punya banyak waktu untuk pemulihan pasti banyak bepergian. Jadi, jaga kebugaran dan strategi tidak bisa macam-macam,” ujar Youbel.
Andakara Prastawa Dhyaksa pun tidak sabar untuk segera memulai musim baru. Ia sangat antusias untuk menjalani laga kandang-tandang. “Belum pernah juga kan. Jadi, bakal lebih seru sih. Badan lebih capek pasti. Tetapi harus pintar mengatur pemulihannya,” kata pemain Pelita Jaya Bakrie Jakarta itu. (rag)
Foto: IBL