Setelah satu bulan NBA musim 2022-2023 berjalan, beberapa data statistik dibahas di media olahraga Amerika Serikat. Namun siapa sangka kalau data statistik untuk persentase tripoin tertinggi saat ini diraih oleh pemain Jepang, Yuta Watanabe. Tidak ada yang mengira kalau pemain Brooklyn Nets tersebut sekarang punya persentase tripoin di atas Stephen Curry.
Kemampuan Yuta mencetak tripoin diakui oleh Kevin Durant, rekannya di Nets. "Bagi saya, Curry adalah Dewa Tripoin. Tapi Yuta sedang melakukan hal yang luar biasa sekarang," kata KD, dikutip dari Marca.com.
Nets sedang diselimuti mendung. Mulai dari Kyrie Irving yang punya masalah dengan tuduhan anti-Semit. Kemudian stabilitas tim terganggu karena perselisihan antara KD dan Steve Nash, yang berujung pada pergantian kepala pelatih. Di saat semua masalah mulai tersibak, Yuta menjadi pelecut semangat para pemain Nets untuk bangkit.
Foto: Sportskeeda
Pemain berusia 28 tahun tersebut di musim ini sudah mencetak 24 tripoin dari 42 percobaan, atau dengan persentase 57,1 persen. Menurut data, dia punya senjata yang sangat mematikan, yaitu tembakan dari sudut. Dari sudut kiri, Yuta mencetak persentase 87,5 persen, sementara dari sudut kanan sebesar 69,2 persen.
Pada Desember 2020, Yuta diikat Toronto Raptors dengan kontrak dua arah. Dia bermain sebanyak 88 pertandingan. Kemudian Nets memberinya kontrak pada bulan Agustus 2022. Yuta awalnya menjadi pelapis dari Seth Curry dan Joe Harris. Namun setelah kedua pemain tersebut cedera, Yuta mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan. Dalam 14 pertandingan yang dia mainkan bersama Nets, Yuta mencetak rata-rata 8,1 ppg. Persentase tripoinnya meningkat dua kali lipat di banding musim pertamanya di NBA yang hanya mencetak 12,5 persen.
"Rekan-rekan memberi saya kepercayaan. Mereka memberi umpan bagus, dan kami bisa mendapatkan tempat leluasa untuk mencetak poin. Ini usaha tim, tidak hanya saya pribadi," ucapnya.
Yuta mencetak 10+ poin dalam empat pertandingan terakhirnya. Saat mengalahkan Grizzlies, Yuta mencetak 16 poin dengan persentase tripoin 4 dari 6 percobaan. Namun yang disukai dari Yuta, menurut kepala pelatih Jacque Vaughn adalah energinya saat bertahan. Itu menular ke pemain Nets lainnya.
Yuta merupakan lulusan Universitas George Washington, sekaligus menjadi pemain kelahiran Jepang pertama yang mendapatkan beasiswa bola basket Divisi I NCAA. Saat memasuki NBA, Yuta mendapatkan predikat sebagai pemain Jepang kedua yang bisa menembus liga tersebut setelah Yuta Tabuse di tahun 2004. Media-media olahraga Jepang menjuluki Yuta sebagai "The Chosen One", sama seperti julukan yang disematkan kepada LeBron James. (*)
Foto: New York Times