Draymond Green mengatakan permohonan maaf secara resmi jumpa pers pada Sabtu (8/10) waktu setempat. Hal tersebut dilakukan setelah insiden adu jotos dengan rekan setimnya, Jordan Poole, pada sesi latihan Golden State Warriors pada Rabu (5/10) lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Green mengatakan dia akan menjauh sementara dari tim.  Dia melakukan hal tersebut agar suasana tim lebih kondusif. Pemain berusia 32 tahun itu tidak merinci berapa lama ia akan rehat dari Warriors.

“Saya akan terus menjauh, karena saya sudah pergi, dan terus melakukan pekerjaan pada diri saya sendiri, tetapi juga memberi ruang kepada orang-orang,” kata Green dalam keterangan resminya kepada media tersebut.

“Saya ingin memberi ruang kepada tim saya, kepada Jordan, dan kemudian juga membutuhkan beberapa hari dan terus bekerja untuk diri saya sendiri. Meluangkan waktu untuk membiarkan semuanya bernafas,” lanjutnya.

Green sebenarnya sudah minta maaf secara pribadi kepada Poole pada Kamis (6/10) lalu. Setelah itu ia langsung pulang tanpa mengikuti sesi latihan dengan Warriors. Green tidak mengatakan sesuatu yang spesifik tentang penyebab terjadinya pemukulan itu.

Ia hanya mengatakan ada sesuatu yang menyakitkan pada hari itu yang membuatnya meledak. Hal itu tidak ada hubungannya dengan situasi kontrak yang belum terselesaikan dari salah satu pemain.

“Perasaan Jordan adalah yang paling penting, dan sejujurnya saya tidak yakin bagaimana perasaannya. Itu bukan hal yang bisa kita lewati, juga bukan hal yang seharusnya kita lalui,” ujar Green.

“Hal terpenting pada awalnya adalah membiarkan Jordan bekerja melalui pikirannya dan bukan saya yang mencoba membujuk pikirannya atau dengan cara yang lainnya,” lanjut pemain dari Michigan State University itu.

Pada Jumat (7/10) lalu sebuah video yang memperlihatkan kejadian adu jotos tersebut tersebar di dunia maya. Saat ini pihak Warriors masih menyelidiki kebocoran video itu dan kasus pemukulan ini akan ditangani secara internal.

“Saya sudah berada di liga ini lebih dari 30 tahun dan melihat semua jenis kegilaan. Setelah segala sesuatunya bocor, semuanya menjadi kacau dan itu mempengaruhi setiap pemain. Kami haru menjawab semua pertanyaan ini dan itu menempatkan kami dalam situasi yang sulit,” kata pelatih Warriors Steve Kerr.

Foto: NBA

Komentar