Presiden operasi bola basket Boston Celtics, Brad Stevens angkat bicara soal skorsing kepala pelatih Ime Udoka, yang terlibat skandal sekaligus pelanggaran kode etik dalam tim. Stevens meminta maaf atas peristiwa tersebut kepada seluruh penggemar. Dia juga meminta agar staf wanita di tim Celtics untuk tetap bekerja dengan baik, dan tidak perlu takut ada pelanggaran lagi.
Celtics diskors satu tahun karena melanggar kebijakan tim. Hukuman ini diberikan setelah Ime Udoka terlibat skandal, yang berujung pada pelanggaran kode etik. Awalnya, hubungan keduanya dianggap wajar, atau suka sama suka. Tetapi menurut The Athletic, Udoka membuat komentar buruk, sehingga memaksa manajemen Celtics melakukan investigasi.
Baca juga: Pelatih Celtics Ime Udoka Diskors Selama Setahun
Dikutip dari basketballnews.com, Brad Stevens mengatakan bahwa dirinya harus membersihkan nama Celtics dari pandangan masyarakat. Sebab dia tahu bahwa di era sekarang, banyak kabar simpang siur di media sosial. Stevens berpendapat pihaknya tidak bisa mengendalikan semuanya. Jadi yang penting sekarang adalah meyakinkan para pekerja wanita di tim Celtics untuk tidak takut lagi.
"Kami punya banyak pekerja wanita di tim (Boston Celtics). Tentu saja peristiwa ini berpengaruh pada mereka. Saya rasa situasi ini sulit bagi mereka," kata Stevens. "Kami tidak bisa mengendalikan berita di media sosial yang merajalela. Tapi saya berpikir bahwa kami punya tanggung jawab untuk memastikan para wanita akan merasa aman dan nyaman dalam bekerja."
Brad Stevens menjabat sebagai kepala pelatih Celtics sejak 2013 hingga 2021, dan naik menjadi presiden operasi bola basket setelah itu. Sementara, pada tahun 2019, Stevens mengangkat seorang asisten pelatih bernama Joe Mazzulla. Sampai di musim 2021-2022, Mazzulla masih menjadi asisten pelatih di bawah kepemimpinan Ime Udoka. Kini Mazzulla didapuk sebagai pelatih kepala pengganti (interim head coach) di Celtics, setelah Ime Udoka diskors. (*)
Foto: The Boston Globe