Sebanyak 13 orang dinobatkan sebagai Naismith Memorial Basketball Hall of Fame 2022 di Springfield, Massachusetts, Sabtu, 10 September 2022, waktu Amerika Serikat. Salah satunya adalah Manu Ginobili, pemain legedaris San Antonio Spurs, yang memberikan pidato menyentuh dalam acara tersebut. Ginobili menahan air mata hingga suaranya bergetar saat mengucakan terima kasih kepada pelatih Gregg Popovich.
Sebelum ke-13 anggota kehormatan diminta menyampaikan pidato, acara ini dimulai dengan mendoakan mendiang Bill Russell. Pemain yang pernah memenangkan 11 cincin juara NBA dan lima kali MVP sepanjang karirnya. Russell menjadi anggota Naismith Basketball Hall of Fame sebagai pemain pada tahun 1975, dan sebagai pelatih pada tahun 2021. Setelah dia meninggal, NBA mengistirahatkan nomor jersey 6 di seluruh liga.
13 pemain yang dilantik sebagai Hall of Famer tahun ini adalah Manu Ginobili, Tim Hardaway, Swin Cash, Lindsay Whalen, George Karl, Bob Huggins, Mariane Stanley, Hugh Evans, Lou Hudson, Larry Costello, Del Harris, Theresa Shank Grentz, dan Radivoj Korac. Dari semua nama-nama tersebut, pidato Manu Ginobili yang paling ditunggu-tunggu.
Ginobili naik podium ditemani oleh Tim Duncan, pemain yang dinobatkan sebagai Hall of Famer pada tahun 2020. Namun dalam kursi undangan ada Gregg Popovich dan Tony Parker. Merekalah orang-orang yang berjasa dalam karir Ginobili di NBA.
Ginobili menghabiskan seluruh karirnya sebagai pemain di San Antonio Spurs, di bawah asuhan Gregg Popovich. Manu diambil oleh Spurs dari Draft NBA putaran kedua urutan ke-57 pada tahun 2002. Dia bermain selama 16 musim. Bersama Duncan dan Parker, Ginobili memenangkan empat cincin juara NBA (2003, 2005, 2007, dan 2014), terpilih sebagai All-Star dua kali (2005 dan 2011), dan Sixthman of the Year pada tahun 2008.
Dalam pidatonya, Ginobili berbicara tentang tumbuh dan belajar basket di Argentina. Dia berterima kasih kepada tim Spurs yang memberinya kesempatan untuk bermain di NBA. Ginobili secara khusus juga berterima kasih kepada Gregg Popovich, Tim Duncan, dan Tony Parker. Bahkan saat menyebut tiga orang tersebut, Ginobili tampak menahan air mata hingga suaranya bergetar.
"Pop, apa yang bisa saya katakan? Anda sangat, sangat penting bagi saya dan keluarga saya di dalam dan di luar lapangan sehingga saya tidak akan pernah bisa cukup berterima kasih. Tim Duncan, salah satu pemain terbaik yang pernah ada. Saya belajar banyak dari Anda bagaimana menjadi seorang pemimpin, bagaimana menjadi contoh di dalam dan di luar lapangan. Tony Parker juga sama, kami tidak membiarkan ego menghalangi. Kami tahu kapan waktu Anda, kapan waktu saya, dan waktu Duncan. Itu menyenangkan," katanya.
Selain Ginobili, pidato Tim Hardaway juga menarik. Ayah dari pemain Dallas Mavericks, Tim Hardaway Jr. tersebut adalah garda terbaik di tahun 1990-an. Meski tidak pernah memenangkan cincin juara, dia terpilih lima kali All-Star dan lima kali All-NBA. Hardaway pernah membantu timnas Amerika Serikat memenangkan medali emas di Olimpiade Sydney, Australia, pada tahun 2000. (*)
Foto:PSG Talk