Tim nasional (timnas) Indonesia menutup perjalanan di FIBA World Cup 2023 Asian Qualifier dengan nirkemenangan. Senin, 4 Juli 2022, Indonesia kembali menelan kekalahan atas Yordania dengan skor akhir 77-52.
Indonesia sebenarnya sempat memberikan perlawanan di kuarter pembuka. Bahkan, Indonesia unggul sepanjang kuarter ini. Poin dari Agassi Goantara sempat membawa tim melaju delapan poin tanpa balas. Indonesia menutup kuarter ini dengan keunggulan 18-17.
Selepas kuarter pertama ini petaka datang. Bak mengubah "mode" mereka, Yordania jadi tim yang tidak bisa ditembus Indonesia. Indonesia hanya mencetak delapan poin di kuarter dua dan empat poin di kuarter tiga.
Sebaliknya, serangan mematikan Yordania tak terbendung Indonesia. Yordania total mengemas 42 poin di periode waktu yang sama. Yordania sempat unggul sampai 35 poin sebelum sampai skor akhir.
"Kami datang dari kekalahan menyakitkan atas Lebanon tiga hari lalu. Kami lantas langsung terbang ke sini dan bisa dibilang mengalami jet lag cukup berat," buka Wesam Al-Sous, Kepala Pelatih Yordania.
"Kami memulai gim dengan buruk. Namun, kuarter dua dan tiga, kami berusaha untuk menguatkan pertahanan. Pertahanan adalah kunci kami memenangkan gim ini dan beruntung akurasi Indonesia cukup buruk hari ini," tutupnya.
Sebanyak 10 dari 11 pemain yang tampil untuk Yordania hari ini mencetak poin. Yordania memiliki tiga pemain yang mencetak 11 poin, tiga pemain membukukan 8 poin, dan dua pemain lain menambahkan 6 poin. Ahmad Al Dwairi menutup gim dengan dobel-dobel 11 poin plus 10 rebound.
Dari Indonesia, Derrick Michael Xzavierro jadi top skor dengan 14 poin, 8 rebound, 3 steal, dan 3 blok. Yudha Saputera menyusul dengan 13 poin dan 6 rebound. Brandon Jawato dan Agassi Goantara masing-masing menambahkan 7 poin.
"Yordania adalah salah satu tim paling komplet di Asia. Mereka cukup tangguh baik di dalam ataupun di luar garis busur tripoin. Apalagi kami tidak datang dengan skuad terbaik, ini tentu jadi gim yang sulit," ujar Rajko Toroman, Kepala Pelatih Indonesia.
"Andakara Prastawa sedikit bermasalah dengan lututnya. Marques Bolden masih kesulitan dengan punggungnya. Abraham Damar Grahita tidak berlatih dengan kami dalam beberapa hari terakhir. Ini kesulitan untuk kami."
"Kami harap mereka yang cedera akan siap untuk bertanding di FIBA Asia Cup pekan depan. Saya yakin kami akan berbeda di FIBA Asia Cup nanti ketimbang sekarang," pungkasnya.
Indonesia menempati peringkat akhir Grup C dengan rekor menang-kalah (0-6). Indonesia sudah dipastikan tidak akan lolos ke babak selanjutnya sejak kekalahan keempat mereka pada Februari lalu.
Indonesia kini akan bersiap lagi melawan Yordania dan Arab Saudi. Keduanya satu grup lagi dengan Indonesia pada FIBA Asia Cup bersama Australia. (DRMK)
Foto: FIBA