Bila film “Hustle” tayang 26 tahun lalu, mungkin ia akan meraih piala Oscar. Atau pun bila ia ditayangkan 46 tahun lalu, mungkin ia juga akan meraih piala Oscar.
Hustle langsung mengingatkan gw ke film “Rocky” (1976) dan “Jerry Maguire” (1996). Jerry Maguire adalah salah satu film favorit gw. Pertama kali gw tonton di bioskop 26 tahun lalu. Kemudian beberapa kali di dvd. Demikian pula Rocky. Kalau Jerry Maguire karena ceritanya, maka Rocky karena merupakan salah satu film Holywood pertama yang gw tonton. Waktu itu sekitar akhir 80-an. Yup, nontonnya di kaset video alias VHS.
Tadi malam gw berniat menyelam di Netflix. Baru masuk, langsung disodori film Hustle. Gak banyak cincong, saat itu pula gw tonton.
Beberapa hari terakhir, berita tentang penayangan perdana film Hustle berseliweran di instagram. Meluncur di Netflix tanggal 8 Juni lalu, film ini bercerita tentang Stanley Sugerman (Adam Sandler), seorang pencari bakat pemain dari tim Philadelphia 76ers. Ia bertugas mencari bakat pemain ke sudut-sudut dunia. Film Hustle dibuka dengan adegan Stanley mencari, bertemu, dan menyaksikan bakat-bakat yang masih kasar. Adegan-adegan pembuka ini akan membuat para pecinta basket khususnya NBA langsung terikat dan tersedot untuk terus menyaksikannya sampai akhir. Senyum-senyum sendiri sambil tunjuk sana-tunjuk sini karena akan menemukan wajah-wajah familiar di lapangan basket, kini ada di dalam film. Mulai dari pemain aktif NBA, pensiunan, pelatih, hingga pemain G-League. Kalau awas, kita setidaknya akan melihat Kyle Lowry, Anthony Edwards, Tyrese Maxey, Aaron Gordon, Khris Middleton, Jordan Clarkson, Tobias Harris, Matisse Thybulle, Trae Young, Luka Doncic, Boban Marjanovic, Moritz Wagner, seth Curry, Doc Rivers, Kenny Smith, Charles Barkley, buanyaak. Oh ya termasuk beberapa bintang basket jalanan And1 Mixtape yang legendaris.
Setelah melihat dan mengunjungi banyak bakat-bakat basket yang sudah ia susun daftarnya, Stanley malah tak sengaja melihat seorang pebasket jalanan yang justru cocok dengan kriteria yang ia cari. Bo Cruz diperankan oleh Juancho Hernangomez (Utah Jazz), mantan pemain muda Spanyol berbakat. Pernah mendapat undangan untuk bermain di Amerika Serikat pada usia 15 tahun, namun urung pergi karena pacarnya hamil dan melahirkan seorang putri. Bo kemudian bekerja sebagai pegawai konstruksi sambil sesekali bermain basket.
Cerita film Hustle berkutat pada relasi Stanley dan Bo. Penggambaran naik-turunnya alur terasa enak dengan beberapa campuran pahit-manis dan konflik antara Stanley dan Bo. Bila dulu Rocky dan Jerry Maguire berhasil meraup Oscar, gw rasa Hustle pun punya peluang untuk dapat penghargaan yang sama. Seperti dua film legendaris yang gw sebutkan, sebagai bocoran, Hustle juga berakhir dengan manis. Happy ending.
Saat menulis ini, gw gak berniat membahas alur cerita film Hustle. Ada beberapa hal lain yang dalam sudut pandang gw membuat ini film sangat keren.
Salah satu film basket paling keren
Setelah menyaksikan film-film bertema basket, berbau basket, ada animasi basketnya, atau sekadar menambahkan elemen basket di dalamnya, bagi gw, Hustle adalah salah satu yang paling keren. Silakan sebut judul-judul film yang terkait basket, mulai dari Space Jam, Kuch-Kuch Hota Hai, The Last Dance, White Men Can’t Jump, bagi gw Hustle lebih keren. Tentu saja ini selera pribadi. Kalau ada yang lebih suka dengan Coach Carter, He Got Game, Glory Road, Hurricane Season, atau The Way Back, pastinya yaa gak masalah.
Rebutan menjadi pemain NBA itu sangat sulit
Punya orang dalam pun masih tetap sulit. Film Hustle menggambarkan upaya Stanley mempersiapkan Bo agar dilihat oleh wakil-wakil tim pencari bakat NBA. Adegan-adegan yang menggambarkan ini memperlihatkan betapa susahnya Bo berlatih. Ia harus bangun jam 4 bahkan 3 pagi untuk memulai latihan. Latihan pun bervariasi. Mulai dari teknik, tenaga, dan pastinya stamina.
Ketika kesempatan untuk unjuk kemampuan di hadapan para pencari bakat NBA (lewat Rookie Combine), setiap pemain seolah tidak boleh membuat kesalahan. Walau tentu saja akan terjadi kesalahan atau ada pemain lain yang lebih hebat. Hanya bakat terbaik dari yang terbaik yang punya peluang masuk NBA.
Trash Talk
“Ngomong jorok” di film ini bukanlah omong kasar, keras, vulgar, umpatan, atau ejekan yang disampaikan kepada pemain lawan dengan penuh emosi kemarahan meluap-luap. Film Hustle menampilkan bagaimana seorang pemain merusak konsentrasi lawan atau mempermainkan lawan lewat bisikan-bisikan halus tetapi sangat cerdas sekaligus sangat menusuk dan tajam. Bahkan sampai ke hal-hal yang sangat personal dan tidak pantas. Gagal mengendalikan diri saat menerima trash talk dengan tipe ini bisa sangat fatal akibatnya. Sejujurnya, ketika melihat adegan-adegan ketika Kermit Wilts (dimainkan oleh Anthony Edwards) mulai menyerang Bo dengan omongan-omongan joroknya, gw teringat insiden Zidane-Materazzi di Final Piala Dunia FIFA 2006. Yup, inilah omongan jorok (trash talk) pada level tertinggi.
Tidak diperkuda merek dagang tertentu
Ketika sadar film ini diproduseri oleh dua orang pebisnis andal LeBron James dan Maverick Carter, gw sudah pasrah jika di dalam film Hustle akan banyak beredar logo Nike atau Jordan atau konco-konconya yang lain. Eh, ternyata gak juga. Logo-logo Nike dan Jordan memang muncul. Namun begitu juga logo-logo besar lain seperti adidas dan Under Armour. Dua logo merek besar itu bahkan terasa cukup dominan di beberapa adegan. Syukurlah, film ini akhirnya terasa sebagai film. Bukan iklan berbentuk film. Tapi kalau ternyata adidas, Under Armour dan merek-merek lain itu pada bayar untuk ada di Hustle, ya gw juga gak akan heran sih.
Jerry Maguire 2.0 (tapi beberapa bagian lebih keren Jerry Maguire)
Mirip Jerry Maguire. Hanya saja lebih canggih. Khususnya di bagian-bagian dramatisasi. Beberapa bagian yang harusnya bisa dramatis dan manis, tidak ditonjolkan oleh Hustle. Misalnya saja saat-saat akhir ketika Bo yang gagal di Rookie Combine NBA mau pulang ke Spanyol. Pada saat Stanley menerima telepon dari Leon Rich (Kenny Smith), film Hustle tidak merasa perlu menampilkan drama Stanley mengejar Bo yang sudah akan naik ke pesawat dan menyampaikan kabar gembira datangnya kesempatan kedua. Cukup Stanley yang berlari naik melawan arah eskalator, kemudian tahu-tahu sudah di atas mobil menuju lapangan basket.
Kemiripan dengan Jerry Maguire yang paling terasa adalah di bagian penokohan. Stanley Sugerman (Adam Sandler) adalah Jerry Maguire (Tom Cruise). Bo Cruz (Juancho Hernangomez) adalah Rod Tidwell (Cuba Gooding Jr.). Teresa Sugerman (Queen Latifah) adalah Dorothy Boyd (Rene Zellweger). Paola Cruz (Maria Botto) adalah Marcee Tidwell (Regina King).
Terakhir, bagian apa dari Jerry Maguire yang lebih keren daripada Hustle? Menurut gw sih, lagu-lagu pendukung (soundtrack) dan kutipan terbaiknya. Untuk bagian kutipan atau potongan dialog, yang paling nempel dari film Hustle adalah kata-kata Stanley, “Never back down.” Keren sih. Tapi dibanding, “You had me at hello.”-nya Jerry Maguire, masih menang Jerry.(*)