NSH Jakarta seperti mendapat angin segar. Hingga akhir kuarter ketiga, tim asuhan Mayckel S.D. Ferdinandus ini hanya tertinggal lima poin dari Aspac Jakarta. Namun memasuki kuarter empat, Aspac mulai menunjukkan tajinya. NSH tunduk 45-60.
Akurasi Aspac sangat rendah di kuarter pertama. Fandi Andika Ramadhani dan kawan-kawan hanya memasukkan 17 persen dari total tembakannya.
Poin terbanyak dikumpulkan Okiwira dengan lima poin. Itu pun diraih dengan akurasi 33 persen.
Rendahnya akurasi Aspac hingga kuarter tiga disebabkan oleh kecenderungan melepaskan tembakan dari jarak jauh. Aspac tidak memaksimalkan kekuatan para bigman yang nota bene lebih bagus dibanding milik NSH.
Situasi ini berubah di kuarter terakhir. Aspac mulai sering bermain ke dalam. Kalau pun masih ada tembakan luar, hanya Andakara Prastawa yang masih giat melakukannya.
Prastawa sendiri kemudian menjadi pencetak poin terbanyak dengan 15 poin. Pras juga menambah lima assist ke dalam kantungnya. Shooting guard NSH, menjadi yang paling produktif. Ia memasukkan 19 poin dengan akurasi mencapai hampir 45 persen. (*)
Foto: Dokumentasi IBL.