Garuda Bandung bermain konsisten. Walau sempat tertinggal 10 poin di kuarter pertama, Rizal Falconi dan kawan-kawan berhasil membalikkan keadaan. Sebaliknya, Hangtuah yang begitu percaya diri malah sering melakukan kesalahan. Kesalahan-kesalahan (turn over) yang harus dibayar dengan kekalahan 50-56.
Hangtuah melakukan 24 turn over dan berhasil dikonversi menjadi tambahan 18 poin oleh Garuda.
Guard senior Andrie "Yayan" Ekayana dan mantan pemain Garuda Fadlan Minallah benar-benar menguasai laga kuarter pembuka. Yayan banyak membuka jalan dengan melewati beberapa pemain Garuda. Sementara Fadlan beberapa kali berada pada posisi tidak terjaga. Hangtuah unggul 20-10 di kuarter pertama. Yayan mencetak tujuh poin, dan Fadlan lima.
Fadlan masih bisa bermain baik di kuarter kedua. Namun Yayan mulai mendapat penjagaan ketat. Penjagaan man to man Garuda efektif. Garuda tidak menitikberatkan serangan ke satu pemain tertentu.
Pada kuarter ketiga, pemain-pemain andalan Garuda seperti Diftha Pratama, Rizal Falconi dan Sigit Harun masing-masing berkontribusi merata. Hangtuah yang memasukkan 42 persen tembakannya di babak pertama semakin tumpul. Garuda menemukan momentum mengejar ketertinggalan dengan unggul 39-31 di akhir kuarter tiga.
Rizal, Diftha dan Sigit menjadi pengumpul angka terbanyak bagi Garuda. Rizal memasukkan 15 poin, Diftha dan Sigit 12. Performa baik juga ditunjukkan Wendha Wijaya yang memasukkan tujuh poin dan mengirim enam assist.
Tambahan lima poin di kuarter empat membawa Yayan menjadi pengumpul angka terbanyak Hangtuah dengan 12 poin. Yayan juga mengoleksi empat assist. Juga terbanyak di Hangtuah. (*)
Foto: Dokumentasi IBL.