Bimasakti Nikko Steel Malang benar-benar memahami setiap sudut GOR Bimasakti. Rumah yang dijadikan tempat penyelenggaraan IBL 2016 Seri 2 ini seolah membantu Bimasakti saat mengalahkan Satya Wacana Salatiga.
Lewat laga yang tidak terlalu ketat, Bimasakti menang 67-53.
Satya Wacana sempat merasa nyaman di kuarter pembuka. Tiga pemain kunci Musthofa Ramadhan, Budi Sucipto dan Respati Ragil Pamungkas cukup leluasa mencetak angka dengan permainan cepat mereka. Melalui ketiganya, Satya Wacana berhasil menajamkan akurasi hingga 60 persen. Kuarter pertama, Satya Wacana unggul 20-14.
Rata-rata field goals Bimasakti di kuarter pertama hanya 29 persen. Angka ini menajam di kuarter berikutnya. Yanuar Dwi Priasmoro dan Made Indra Novrihadi menjadi motor utama Bimasakti untuk mengambil alih keunggulan. Kuarter kedua menjadi momentum awal Bimasakti memimpin, 33-26.
Keunggulan tersebut tak lagi mampu ditempel oleh Satya Wacana. Di kuarter ketiga, beberapa bigman Bimasakti eluasa bermain di bawah ring Satya Wacana. Bimasakti menjauh dan menutup kuarter ketiga dengan kedudukan 56-40.
Total 20 poin dikumpulkan oleh Yanuar Priasmoro. Poin terbanyak tersebut diikuti oleh tambahan 14 poin dari pengumpul terbanyak kedua Freddy Chen. Pada kubu Satya Wacana, Musthofa bermain sangat baik dengan raihan 16 poin dan 8 rebound. Akurasi Musthofa juga ada di angka 70 persen.
Foto: Dokumentasi IBL.