Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan. Tentunya peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2017 sangat terasa di kota ini. Banyak kegiatan digelar di Hari Pahlawan, tak hanya upacara bendera saja. Anak-anak sekolah dan karyawan-karyawan kantor juga berpakaian layaknya pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan momen istimewa tersebut, tim CLS Knights untuk pertama kalinya diperkenalkan ke hadapan publik. Nama baru, logo baru dan pemain-pemain baru sekaligus seragam baru juga ditampilkan.

Di ASEAN Basketball League (ABL) 2017-2018 nanti, CLS Knights akan menggunakan nama resmi CLS Knights Indonesia. Logo CLS Knights tampak lebih segar dan lebih berani. Logo tersebut menampilkan seorang kesatria yang menghunus pedang. Tampak dengan baju perang berwarna emas dan jubah berwarna ungu. Emas dan ungu merupakan warna khas CLS Knights. Sedangkan di bawah tulisan CLS Knights terselip tulisan Indonesia dengan warna merah-putih.

Ada tiga seragam yang akan dipakai tim CLS Knights di ABL 2017-2018. Seragam utama berwarna ungu dengan aksen emas. Tampak pula logo baru di tengah seragam. Sedangkan dua seragam lain berwarna putih dan hitam.

Master Logo CLS KNIGHTS 2017 - Color

Perkenalan tim juga semakin istimewa, sebab dilakukan di arena yang akan menjadi rumah CLS Knights. GOR Kertajaya Surabaya juga tampak segar dengan segala perbaikan yang dilakukan. Tentu yang paling mencolok adalah lapangan yang mendapatkan sentuhan paling banyak. Lantai kayu tampak cemerlang, lalu di tepi lapangan di cat warna ungu. Senada dengan lapangan, tribun penonton pun juga tak luput dari sentuhan warna ungu.

"Kami semalam (9/11/2017) mendapatkan kabar dari pihak ABL, bahwa kami adalah satu dari dua tim yang benar-benar siap menghadapi ABL. Sangat bangga," kata Managing Partner CLS Knights Indonesia, Christopher Tanuwidjaja. Persiapan tim bukan hanya dari pemain dan kepelatihan, tapi secara fasilitas juga sudah sangat siap. Padahal kami hanya bersiap selama dua bulan saja."

Sudah tiga musim ABL, tidak ada tim yang mewakili Indonesia. Kini Indonesia punya wakil di liga profesional Asia Tenggara tersebut. Hal ini menurut Christopher sesuatu yang membanggakan. Tapi untuk target, Christopher belum bisa menjawabnya. Sebab CLS Knights masih buta kekuatan lawan. Christopher menyatakan akan melihat kekuatan tim lawan di awal-awal musim. Setelah itu, pihaknya akan menentukan target yang akan dicapai musim ini.

Komposisi pemain CLS Knights musim ini tidak berbeda dengan musim lalu ketika tampil di IBL. Masih ada Mario Wuysang, Sandy Febiansyakh dan Rahmat Febri Utomo. Sementara itu untuk pemain asing, CLS Knights memakai jasa dua pemain asing dunia dan dua pemain asing keturunan Asia. Berikut daftar pemain CLS Knights yang tampil di ABL 2017-2018;

2017-2018 CLS Knights Indonesia Team Registration Form-page-001

Frederick Lee Jones Lish atau yang akrab disapa Freddie Goldstein pernah memperkuat tim Bangkok City dan Westport Malaysia Dragons di ABL. Guard keturunan Filipina-Amerika tersebut dikenal sebagai guard yang lincah dan rajin mencetak poin. Kemudian pemain asing Asia lain yang bergabung adalah Zhao Qianjun atau dikenal juga dengan nama Alex Zhao. Dia merupakan pemain asal Liaoning, Tiongkok. Tapi ia mengenyam pendidikan di Amerika Serikat. Saat ini Zhao tercatat sebagai pemain di tim Penn State University. Prestasi terbaiknya, Zhao pernah mengantarkan Bishop O'Dowd High School, Oaklad, California menjadi juara di liga sekolah menengah atas.

Dua pemain asing dunia yang bergabung yaitu Willard Vincent Crews Jr. atau yang akrab disapa Duke Crews. Pemain ini sudah bermain di CLS Knights pada IBL 2017. Tapi sebelumnya, Crews sudah malang-melintang di basket Asia Tenggara dan ABL. Satu pemain asing lainnya adalah Brian Michael Willams. Brian merupakan rekan satu tim Duke Cruws di Duke University of Tennessee. Brian Williams juga pernah bermain di ABL bersama San Miguel Beermen dan Westporst Malaysia Dragons.

CLS Knights juga menyertakan beberapa pemain muda, antara lain Jan Misael Panagan, Moh. Saroni, Kaleb Ramot Gemilang, Katon Adjie Baskoro dan A.A. Ngurah Wisnu Budhidarma Saputra. Mereka tampak bersemangat menyambut musim baru ABL 2017-2018.

"Kesempatan bagi saya untuk naik tingkat. Apalagi semusim saya istirahat karena cedera. Tapi ketika tampil di ABL harus bisa memberikan lebih baik lagi. Kami di ABL harus mengurangi kesalahan. Tidak boleh ada kesalahan dari kami saat bermain," kata Wisnu.

"Ini tantangan yang besar, karena ini liga yang level kompetisinya tinggi, profresionalitasnya sangat tinggi. Kalau saya, saya lebih cocok dengan liga dan persaingan seperti ini. Apalagi semua di ABL tim kuat. Untuk cari kemenangan aja di ABL sangat sulit. Ini tantangan sendiri buat saya dan tim," imbuh Mario Wuysang, yang pernah menjadi Most Valuable Player (MVP) ABL 2010-2011 itu.

CLS Knights akan tampil perdana di ABL 2017-2018 pada 18 November 2017. Mereka akan menjamu tamunya, Formosa Dreamers Taiwan di GOR Kertajaya Surabaya. Kapten tim CLS Knights, Sandy Febiansyakh Kurniawan mengaku juga sangat antusias menghadapi pertandingan pertama mereka.

"Tim kami yang sekarang lebih solid dan menunjukkan banyak perkembangan. Dalam beberapa bulan menunjukkan perkembangan yang bagus, khususnya pemain muda. Tentunya kami harus siap menghadapi liga dengan tingkat permainan yang berbeda, menghadapi pemain dengan gaya permainan yang berbeda atau di luar Indonesia. Kami juga sangat yakin dengan bantuan pemain-pemain asing yang kami miliki," kata shooter tim nasional Indonesia di SEA Games 2017 Malaysia.

bb70efcb-32e3-4c95-932a-16ed6949303a_169

Foto: Yoga Prakasita

Komentar