Karir kepelatihan Wahyu Widayat Jati tengah bersinar. Pelatih muda itu berhasil membawa CLS Knights Surabaya menjuarai IBL 2016 di tahun pertama menjabat sebagai kepala pelatih. Ia juga dipercaya menjadi nakhoda tim nasional Indonesia di SEABA 2017 Filipina dan SEA Games 2017 Malaysia. Hasilnya Indonesia membawa pulang medali perak di dua kejuaraan tersebut.
Namun beberapa waktu lalu, kita dikejutkan dengan berita bahwa coach Cacing -sapaan akrabnya- tak lagi melatih CLS Knights Surabaya. Padahal banyak yang berharap ia memimpin tim Surabaya itu di ASEAN Basketball League. Selepas kabar tersebut, banyak rumor bermunculan, kemana pelatih muda ini akan berlabuh.
Pertanyaan tersebut kini sudah terjawab. Manajemen NSH Jakarta secara resmi mengumumkan bahwa coach Cacing kini duduk di kursi kepala pelatih. Ia mengisi posisi kosong yang ditinggalkan Maykel S.D. Ferdinandus. Coach Inyo sudah tak lagi memimpin NSH sejak IBL 2017 berakhir. Kehadiran coach Cacing di basket profesional Indonesia tentu akan membuat persaingan IBL 2017-2018 semakin menarik.
"Kami memilih coach Cacing karena dia pelatih yang bagus dan sedang tidak memegang tim," kata manajer NSH, Arlan, seperti dikutip dari iblindonesia.com. "Soal pemain, kami serahkan sepenuhnya pada coach Cacing. Mau mempertahankan, merombak atau menambah pemain. Keputusan ada di tangannya."
Sementara itu, coach Cacing berpendapat bahwa NSH Jakarta sebenarnya punya potensi yang bagus. Ia merasa bahwa ada tantangan baru untuk membangun tim ini lebih baik lagi. Apalagi musim lalu tim ini sangat bergantung pada kemampuan Nate Barfield dan Gary Jacobs Jr.. Kini mereka diperkuat oleh Dominic Woodson dan Brachon Griffin.
"Saya belum terlibat saat memilih pemain asing di Draft IBL. Tetapi saya yakin mereka bagus dan berperan besar di tim. Karena itu pemain lokal perlu disiapkan untuk mendukung dua pemain asing agar bisa tampil maksimal," kata coach Cacing.
Sekedar mengingat, musim lalu NSH juga ikut meramaikan persaingan menuju babak playoff. Di musim reguler, mereka mengumpulkan enam kemenangan dan sembilan kali kalah. Jumlah tersebut sama dengan hasil yang didapatkan oleh Hangtuah Sumsel. Dengan hadirnya coach Cacing, manajemen berharap agar performa tim ini bisa meningkat.
Foto: fiba.com