Indonesia kembali takluk atas Lebanon kali ini dengan skor 110-64. Meski kalah, Indonesia tampil sangat berbeda, utamanya di paruh pertama. Jika di gim sebelumnya Indonesia hanya mencetak total 38 poin, di paruh pertama kali ini saja, Indonesia sudah mencetak 47 poin.
Sayangnya, di paruh kedua, momentum tak terjaga. Usai tripoin Prastawa di penguasaan bola kedua Indonesia di kuarter tiga, Indonesia kesulitan mencetak poin. Di paruh kedua, Indonesia total hanya mencetak 17 poin. Indonesia total membuat 21 turnover dan 15 di antaranya terjadi di paruh kedua.
Brandon Jawato jadi top skor Indonesia dengan 20 poin, 6 rebound, dan 3 steal. Abraham Damar Grahita menambahkan 10 poin dan 3 steal. Seluruh poin kedua pemain ini tercipta di paruh pertama saja. Keduanya menembak total 0/13 di paruh kedua. Abraham juga ejected di gim ini akibat satu kali unsportman like foul dan satu technical foul.
Andakara Prastawa juga menyentuh dua digit poin dengan 11 poin. Prastawa juga harus mengakhiri laga lebih cepat karena terkena ejected akibat dua kali unsportsmanlike foul.
Indonesia kembali tampil tanpa Lester Prosper di gim kali ini. Serupa dengan gim pertama, Lester dinyatakan positif covid usai tes usap sebelum gim.
"Kami bermain cukup bagus di paruh pertama," terang Rajko Toroman, Kepala Pelatih Indonesia. "Kami membuat beberapa penyesuaian dari gim pertama. Kami mencoba melakukan perubahan di pertahanan dengan kombinasi pertahanan zona. Namun, Lebanon memang lebih baik dari kami. Mereka menyerang luar biasa di paruh kedua. Meski begitu, saya rasa tim kami sudah memberikan 100 persen di gim hari ini," tutup Rajko.
Dengan ini, berakhir sudah jendela pertama kualifikasi Piala Dunia Zona Asia untuk Indonesia. Indonesia membawa rekor (0-2). Indonesia tergabung di Grup C dengan Lebanon, Yordania, dan Arab Saudi. (DRMK)
Foto: NBA