Salah satu penembak jitu di basket Indonesia, Mei Joni akhirnya memutuskan untuk menerima pinangan Aspac Jakarta. Joni sebelumnya membela Hangtuah Sumsel. Kini dirinya bergabung dengan salah satu tim empat besar tanah air.
Mei Joni sudah enam musim membela Hangtuah, atau tepatnya pada era NBL Indonesia 2011-12. Tepat sebelum IBL 2017-18 dimulai, kontrak dengan tim lamanya habis. Beberapa tim sempat melayangkan tawaran, tapi Joni akhirnya memilih Aspac.
"Garuda dan Satria Muda sempat memberikan tawaran. Bahkan terakhir Bima Perkasa yang sempat memberikan tawaran, tapi saya sudah menyetujui pinangan Aspac," kata guard kelahiran 7 Mei 1989 itu. "Tidak ada alasan khusus saya masuk di Aspac, tapi karena saya memang sudah punya rencana untuk pindah dari Hangtuah. Saya terima tawaran Aspac karena tim ini yang saya nilai paling serius dengan saya."
Dalam minggu ini, Joni akan menandatangani kontrak dengan manajemen Aspac. Rencananya dia akan menerima kontrak dengan durasi dua tahun. Dia juga sudah mulai bergabung dengan para pemain Aspac yang lainnya. Meski belum berlatih secara resmi, namun karena sudah saling mengenal satu sama lain, jadi lebih mudah untuk bergaul.
"Kalau target pribasi saya bisa memperbaiki peringkat Aspac lebih baik daripada tahun lalu. Tapi pasti semua tim di deretan empat besar ingin juara. Saya akan berusaha membantu dengan sekuat tenaga," imbuhnya.
Mei Joni adalah pemain spesialis tembakan jarak jauh. Musim 2015-16 ia mencetak 10,3 poin per pertandingan dengan akurasi 42 persen dan tembakan tiga angka 32 persen. Sementara di musim 2016-17, Joni berhasil mengumpulkan 7,8 poin per laga dengan akurasi 39 persen dengan tembakan tiga angka di kisaran 36 persen.
Foto: Hari Purwanto