Raoul Miguel Hadinoto secara resmi diperkenalkan sebagai kepala pelatih Bima Perkasa Yogyakarta, hari ini (1/8/2017). Datangnya pelatih yang akrab disapa coach Ebos ini diharapkan bisa membawa angin segar bagi tim asal Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut. Ebos tak sendiri, dia juga membawa serta Moosa Permadi, asisten yang sudah mendampinginya di Siliwangi Bandung musim lalu.

Bima Perkasa Yogyakarta mulai tampil di liga basket kasta tertinggi di Indonesia pada musim 2016-17. Saat itu mereka ditangani oleh kepala pelatih Liem Jiang Ren atau yang akrab dipanggil coach J. Tetapi prestasinya kurang bagus, dari 14 laga di babak penyisihan Divisi Merah, Bima Perkasa hanya memetik dua kemenangan saja. Mereka menang 85-73 atas Siliwangi Bandung (Seri 1 Surabaya, 22/1/2017), dan menang atas CLS Knights Surabaya, 85-82 (Seri 8 Bandung, 18/3/2017). Sisanya, Bima Perkasa kalah 12 kali.

Kondisi ini membuat dr. Edy Wibowo yang juga pemilik Bima Perkasa mengambil langkah untuk mengganti kepala pelatih. Coach Ebos dipilih dengan harapan bisa memperbaiki performa Yanuar Dwi Priasmoro dan kawan-kawan pada IBl 2017-18. Coach Ebos punya pengalaman untuk menangani tim putra, seperti Citra Satria Jakarta (2004), Kalila Jakarta (2008), Garuda Bandung (2010) dan Siliwangi Bandung (2017). Tak hanya itu, coach Ebos juga berhasil membawa tim putri Tomang Sakti Jakarta menjuarai WNBL Indonesia dua musim berturut-turut.

Dalam rilis media resmi Bima Perkasa Yogyakarta, pemilik Bima Perkasa Yogyakarta juga memperkenalkan beberapa pendamping coach Ebos. Antara lain Moosa Permasi sebagai asisten pelatih dan Rero selaku pelatih fisik. Nama Moosa Permadi memang sudah tak asing lagi, sebab dia juga sempat menjadi asisten pelatih di Siliwangi Bandung (sebelumnya Bandung Utama). Saat itu ia mendampingi kepala pelatih Octaviarro Romely Tamtelahitu, lalu melanjutkan di era kepemimpinan Fathoni, serta coach Ebos di pertengahan IBL 2017. Artinya, Moosa memang sudah mengerti karakter coach Ebos sepenuhnya.



Sekedar mengingat, musim lalu Bima Perkasa Yogyakarta tampil dengan pemain muda seperti Rodmundur Ottu Ray dan M. Saroni. Tetapi mereka juga diperkuat oleh beberapa pemain Bimasakti Malang yaitu Yanuar Dwi Priasmoro dan M. Alan As'adi. Di awal perjalanannya, Bima Perkasa memasukkan nama Tyrell Corbin dan Jamine Petterson sebagai pemain asing. Tetapi Jamine akhirnya dikeluarkan lantaran terkendala komunikasi.

Sebagai gantinya, tim ini memasukkan Gjio Godfrey Bain. Namun pemain ini juga tak mampu mengangkat performa tim. Hanya Tyrell Corbin yang menjadi pembeda Bima Perkasa Yogyakarta. Putra mantan kepala pelatih Utah Jazz dan saat ini menjadi asisten Pheniz Suns, Tyrone Corbin tersebut yang berhasil membuat Bima Perkasa ditakuti lawan-lawannya. Ia bahkan mencetak rekor 50 poin di IBL 2017. Baru-baru ini, Tyrell Corbin tampil bersama Charlotte Hornets di NBA Summer League 2017.

Foto: Bima Perkasa Yogyakarta, Hari Purwanto

Populer

Tujuh Tim Mengunci Tempat di FIBA Asia Cup 2025
Steve Kerr Disalahkan Atas Dua Kekalahan Beruntun Warriors
Charles Barkley Kritik Kebijakan Lakers Soal Bronny James
Pelatih Terkaya NBA Ternyata Bukan Pelatih Termahal Musim Ini
Sisa 2 Gim di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025, Bagaimana Peluang Indonesia?
Ja Morant Kembali Dengan Dobel-dobel untuk Kemenangan Grizzlies
Knicks Lumpuhkan Nuggets dengan 60 Persen Tembakan
Timberwolves Kandas Lewat OT, Rockets ke Perempat Final NBA Cup
Kawhi Leonard Otomatis Tidak Masuk Nominasi Gelar Individu NBA Musim Ini
Porzingis Debut & Kembali ke Starting 5, Celtics Buat Clippers Tak Berkutik