"Dua hari yang lalu pada hari Rabu, 26 Juli 2017, kami mengeluarkan surat kepada manajemen IBL yang menyatakan bahwa kami tidak akan kembali mengikuti kompetisi IBL dan atau segala kegiatan IBL lainnya.

Adapun keputusan kami ini dikarenakan tidak mampunya kami memenuhi salah satu kriteria penting yang diberikan oleh IBL dalam Peraturan Pelaksanaan IBL 2017-2018, yang kami terima melalui email dari Admin IBL pada hari Selasa, 25 Juli 2017. Kriteria yang kami maksud adalah pasal di mana IBL mewajibkan setiap Klub berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT).

Kriteria tersebut bukanlah hal yang baru bagi kami, karena mulai tahun lalu Manajemen IBL sudah mengajukan agar semua klub yang mau bergabung di IBL untuk membentuk badan hukum PT. Kami adalah salah satu Klub yang terakhir dalam menyatakan keikutsertaan kami di musim kompetisi IBL yang lalu (2016 / 2017), itupun dikarenakan alasan yang sama dari keputusan kami saat ini. Namun di tahun lalu saat kami berdiskusi dengan para pimpinan Manajemen IBL, mereka dapat memberikan toleransi bagi kondisi Klub kami yang sudah berpuluh - puluh tahun berbadan hukum Yayasan.

Setelah kami menerima Peraturan Pelaksanaan yang terbaru, kami segera menghubungi pimpinan Manajemen IBL untuk menanyakan apakah untuk kompetisi selanjutnya setiap Klub wajib berbadan hukum PT atau masih dapat diberikan toleransi bagi kami seperti musim kompetisi yang lalu. Dan oleh beliau ditegaskan untuk selanjutnya sudah diwajibkan sepenuhnya setiap Klub untuk berbadan hukum PT.

Kami segera membahas hal ini di dalam jajaran Manajemen Yayasan kami, atas kesadaran pentingnya bagi kami untuk segera mengambil langkah. Sangat disayangkan melalui diskusi yang panjang saat itu kami tetap tidak dapat menemukan solusi untuk merubah bentuk badan hukum kami sebagai Yayasan menjadi PT, dan keputusan terakhir kami adalah tidak dapat melanjutkan berkompetisi di IBL.

Kami sadar dan mengerti Manajemen IBL memiliki visi dan tujuan yang baik dengan mewajibkan setiap Klub yang tergabung untuk berbentuk PT, dan mungkin kondisi tersebut sangat cocok untuk sebagian besar Klub. Namun demikian tidak semua kondisi dapat cocok untuk semua pihak, dalam hal ini kami, Yayasan Cahaya Lestari Surabaya (CLS), selama beberapa dekade terakhir sudah berbadan hukum Yayasan, yang mana juga Yayasan kami bukan dimiliki oleh hanya beberapa individu tertentu namun sudah terdaftar dengan sangat banyaknya pihak yang terlibat dalam kepengurusan dan anggota. Dengan badan hukum berbentuk Yayasan, kami juga telah memenuhi segala kewajiban layaknya organisasi resmi yang ditentukan oleh Pemerintah, dokumen legal seperti SK Menteri dan NPWP kami miliki, tanpa melupakan kewajiban kami melaporkan SPT setiap tahunnya.

Inilah yang menjadi dasar keputusan kami untuk tidak merubah bentuk kepemilikan dari Klub CLS Knights menjadi bentuk PT, karena kami tidak dapat memungkiri bahwa CLS Knights adalah milik dan bagian dari Yayasan CLS, yang merupakan sebuah perkumpulan dari banyaknya individu tersebut. Benar kami akui bahwa CLS Knights selama 10 tahun terakhir dikelola oleh partner kami, Sdr. Christopher Tanuwidjaja, meski demikian yang bersangkutan bersama dengan para pengurus lain tetap menghargai dan mengakui bahwa kepemilikan dari Klub ini adalah milik bersama para anggota Yayasan CLS. Kami semua yang terlibat di jajaran Manajemen dan kepengurusan wajib mempertanggung jawabkan pekerjaan kami di Yayasan CLS ini kepada para anggota.

Kondisi di atas menyulitkan kami untuk membentuk sebuah PT yang pastinya tidak dapat mengakomodir semua anggota kami di Yayasan untuk terlibat, serta merubah kepemilikan dari Klub CLS Knights dari Yayasan ke dalam PT tersebut yang notabene menjadi milik beberapa individu tertentu saja.

Semangat dari Yayasan kami sejak awal terbentuk di tahun 1946, adalah "Gotong Royong" seperti arti dari nama asal kami saat itu dalam bahasa Mandarin, QUN LI SHE, yaitu Perkumpulan yang didasari oleh Kekuatan Bersama. Sampai saat ini kami tidak pernah menutup diri kami menjadi organisasi exclusive, tapi kami akan selalu membuka diri bagi siapa saja yang mau terlibat membantu kami memajukan olahraga Bola Basket di Tanah Air.

Oleh karena itu kami menghargai dan menghormati sepenuhnya Peraturan Pelaksanaan terbaru IBL, tidak ada sedikitpun pemikiran dari kami bahwa membentuk badan hukum PT untuk mengelola Klub Bola Basket itu salah, namun kami menyadari kondisi kami lah yang membatasi kami untuk dapat mengikuti peraturan terbaru tersebut.

Kami yakin meski tanpa CLS Knights di Liga Bola Basket tertinggi Indonesia, saat ini IBL sudah mulai mengarah ke Suksesnya Bola Basket Indonesia, dan akan membawa harum Nama Bangsa di kancah Internasional.

Karena semua keputusan ini terjadi mendadak, kami belum menentukan langkah kami selanjutnya. Namun kami telah berkomitmen untuk tetap menjalani seluruh kewajiban kami kepada para Officials dan Atlit dari CLS Knights sepenuhnya.

Meski tidak lagi berkompetisi di Liga Bola Basket Professional, Yayasan kami tidak akan berhenti membantu dan berusaha meningkatkan potensi dari para Atlit Bola Basket Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan untuk membawa inovasi - inovasi terbaru dalam bidang Bola Basket ke Indonesia.

Atas perhatian, dukungan, dan kerja sama dengan berbagai pihak yang sudah terjalin sangat baik selama kami di Liga Basket Professional Indonesia kami ucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya."

Atas perhatian, dukungan, dan kerja sama dengan berbagai pihak yang sudah terjalin sangat baik selama kami di Liga Basket Professional Indonesia kami ucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya."

Press Release CLS Knights Sby-page-001

Press Release CLS Knights Sby-page-002

 

Foto: Hari Purwanto

Komentar