Kabar mengejutkan datang dari tim juara IBL 2016, CLS Knights Surabaya. Kamis, 27/7/2017, beredar sebuah surat yang membuat kaget banyak pihak. Bahkan surat tersebut sudah diunggah di media sosial. Surat dengan kop CLS Knights Surabaya dengan bertanda tangan Managing Partner CLS Knights Surabaya, Christoper Tanuwidjaja yang menyatakan pengunduran diri CLS Knights Surabaya dari IBL 2017-18.

WhatsApp Image 2017-07-27 at 15.03.35 (1)

Ternyata surat itu benar adanya. Pihak liga sudah menerima surat tersebut hari Rabu, 26/7/2017. Direktur IBL, Hasan Gozali mencoba menjelaskan duduk permasalahannya. Pihak liga memang tidak serta-merta menerima pengunduran diri CLS Knights ini. Tetapi mereka akan menemui manajemen CLS Knights akhir pekan ini.

"Memang betul, kami menerima surat itu kemarin. Rencananya kami akan mencoba menjelaskan aturan tersebut pada manajemen CLS Knights akhir pekan ini," ujar Hasan ketika dihubungi melalui telepon.

Hasan menjelaskan bahwa aturan klub harus berbadan hukum itu sudah ada sejak musim lalu (IBL 2016). Artinya memang sudah disosialisasikan sejak lama. Tetapi memang baru tahun ini ditegakkan. Alasannya, liga akan membuat tim-tim bisa lebih profesional dan terbuka. Caranya, semua tim kontestan harus berbadan hukum atau dalam hal ini berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

"Dengan berbentuk PT, kami ingin klub-klub bisa lebih profesional. Sebab pada musim 2019 atau 2020 nanti, kami akan menerapkan salary-cap. Jadi dengan berbentuk PT, penyelenggara liga bisa mengatur besaran gaji pemain," imbuh Hasan. "Apalagi saat ini klub sudah bermain di liga profesional, mereka sudah tidak boleh lagi menerima dana APBD. Dan kami ingin kedepan semua klub bisa meraih laba. Jangan seperti sekarang ini banyak klub yang berbentuk yayasan yang kita tahu itu tidak akan mendapatkan laba."

CLS Knights saat ini memang tidak sendiri. Artinya, dari semua tim kontestan liga hanya ada tiga tim yang sudah berbentuk PT. Dikatakan Hasan, tiga tim tersebut adalah Satria Muda Jakarta, Siliwangi Bandung dan Garuda Bandung. Dengan kata lain, masih banyak tim-tim yang seperti CLS Knights.

"Memang tim-tim lain sekarang sedang proses membentuk PT. Tetapi ada juga yang masih belum mau. Pada dasarnya kami akan menemui pihak klub-klub untuk menjelaskan maksud kami, kenapa klub harus berbentuk PT," ucapnya.

Aturan tentang klub yang harus berbadan hukum tertuang pada Peraturan Pelaksanaan Indonesian Basketball League (IBL), Bab I Pasal 2 tentang Syarat-syarat Peserta IBL. Tertulis bahwa setiap klub IBL wajib berbentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas (PT) yang wajib dilaporkan kepada PT Bola Basket Indonesia (PT BBI) dengan menyerahkan Akta Pendirian PT dan/atau Akta Perubahan Terakhir PT beserta dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia tentang Pengesahan Perseroan Terbatas tersebut.

Dalam Peraturan Pelaksanaan IBL juga tertuang sanksi-sanksi. Dalam hal ini, ada pula sanksi untuk klub yang tidak berbentuk Perseroan Terbatas akan dikenakan denda sebesar 250 juta rupiah. Sementara itu bagi klub yang mengundurkan diri dari IBL harus mengajukan permohonan secara tertulis dengan alasan yang kuat. Pengunduran diri yang dilakukan kurang dari 120 hari maka akan dikenakan denda satu milyar rupiah. Bila dilakukan kurang dari 90 hari, maka dendanya menjadi empat milyar rupiah.

Bila kita kembali ke surat yang dilayangkan CLS Knights, maka kita tahu bahwa pihaknya memang tidak mau membentuk Perseoran Terbatas. Sebab mereka tetap akan berbentuk yayasan seperti yang sudah ada sejak 70 tahun lalu. Bila kita cermati lebih jelas, dalam surat tersebut tercetak tebal bahwa CLS Knights menerima Peraturan Penyelenggaraan IBL pada 25 Juli 2017. Sementara itu, mengacu pada berita mainbasket.com sebelumnya bahwa IBL akan dimulai pada awal Desember 2017, maka CLS Knights hanya punya waktu empat bulan untuk membentuk Perseroan Terbatas.

Artinya, CLS Knights mengambil keputusan dengan cepat bahwa mereka memilih untuk tidak mengikuti liga dengan melayangkan surat pengunduran diri sebelum 120 hari. Tetapi ternyata pihak liga melalui Hasan Gozali masih berusaha agar CLS Knights bisa mengurungkan niatnya untuk mundur.

"Sekali lagi saya akan menemui pihak CLS Knights dan menjelaskan maksud dari aturan tersebut. Ini demi masa depan liga juga. Semoga ada jalan tengahnya," tutup Hasan.

Foto: Hari Purwanto

Komentar