Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua akan segera dimulai. Untuk cabang olahraga bola basket, akan digelar di Mimika. Di kategori putra, tim Jawa Timur berada di Pool B, dengan lawan-lawan yang berat. Mereka dituntut untuk berjuang lebih keras selama babak penyisihan.
Jawa Timur merupakan peraih medali perak untuk bola basket putra pada PON edisi 2016 di Jawa Barat. Meski begitu, tidak bisa dengan mudah untuk bisa lolos ke fase knock-out bila melihat hasil drawing bulan lalu. Jatim akan berada satu grup dengan Bali, Sulawesi Utara, Bangka Belitung, dan Papua.
Daerah-daerah tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata. Bangka Belitung misalnya, mereka punya Antoni Erga dan Alexander Franklyn. Dua bintang muda tim IBL Satya Wacana Saints Salatiga. Bangka Belitung juga diasuh oleh kepala pelatih Efri Meldi. Sementara Papua juga sama, mereka punya beberapa pemain yang pernah mencicipi IBL. Pelatih Papua adalah Jerry Lolowang yang baru saja diangkat sebagai kepala pelatih Satya Wacana.
Bali sekarang punya pembinaan basket putra yang bagus, setelah Bali United Basketball mulai terjun ke IBL sejak tahun 2021. Otomatis para pemain muda Bali juga ikut berkembang. Fakta-fakta di lapangan, membuat tim Jatim tidak boleh lengah. Mereka harus berjuang lebih keras, untuk bisa mengulang sukses edisi sebelumnya.
"10 tim yang lolos di PON nanti merupakan tim-tim terbaik. Mereka punya materi yang luar biasa dan punya tradisi di PON. Pemainnya sendiri juga ada yang bersaing di liga," ungkap Kencana Wukir selaku kepala pelatih tim putra Jatim. "Menurut saya, persaingan bakal ketat. Kalau untuk peluang, kami belum bisa berbicara di sini. Semua akan kami jalani pertandingan demi pertandingan."
Disinggung soal persiapan tim, Kencana Wukir mengaku bahwa timnya sudah masuk tahap akhir. Mereka hanya tinggal pemantapan strategi dan menjaga kondisi badan saja.
"Persiapan saat ini sudah masuk tahap akhir. Maintenance kondisi fisik, pemantapan tak-tik, dan penajaman akurasi. Kami lakukan itu selama latihan jelang keberangkatan ini," ungkapnya.
Tim putra Jatim sendiri mengalami kesulitan dalam uji coba. Itu karena situasi pandemi Covid-19 yang melanda tanah air. Jadi selama Puslatda, mereka hanya uji coba dengan satu tim saja. (tor)
Foto: Tim Media Perbasi Jatim