Kualifikasi FIBA World Cup 2023 akan bergulir mulai November 2021. Setelah pelaksanaan undian hari ini, Indonesia masuk Grup C untuk Zona Asia dan Oceania bersama Yordania, Lebanon dan Saudi Arabia. Kualifikasi ini menjadi salah satu pintu masuk agar Indonesia bisa tampil di Piala Dunia Basket, dua tahun mendatang.
Indonesia jadi tuan rumah FIBA World Cup 2023, bersama Jepang dan Filipina. Tapi, meski menyandang predikat tersebut, Indonesia tidak serta merta lolos ke babak utama. Sebab peringkat Indonesia terlalu rendah untuk tampil di ajang sekelas Piala Dunia Basket. Jadi mau tidak mau, Indonesia harus membuktikan bahwa mereka layak jadi salah satu peserta di turnamen tersebut.
Setelah undian selesai, PP Perbasi menggelar konferensi pers, yang intinya memberikan penjelasan terkait perkembangan timnas Indonesia. Dalam acara tersebut hadir Sekjend PP Perbasi Nirmala Dewi, lengkap dengan Manajer Timnas Indonesia Maulana Fareza Tamrella, dan salah satu pemain timnas, Arki Dikania Wisnu.
"Kami dari PP Perbasi berharap semua pemain memberikan seluruh kemampuannya di babak kualifikasi nanti. Tentunya kami berharap agar Indonesia tidak hanya sebagai tuan rumah saja, tapi juga ikut berpartisipasi," ungkap Nirmala.
Memang sedikit aneh, ketika hasil undian menempatkan Indonesia bersama negara-negara Asia Barat. Tapi memang sudah diatur sedemikian rupa oleh FIBA. 16 negara peserta di zona Asia-Oceania dibagi menjadi dua grup yaitu Barat dan Timur. Lalu, setelah dibagi, ternyata bakal ada dua negara tuan rumah yang bisa bertemu di grup yang sama, maka Indonesia dialihkan ke Barat. Berikut bagan penjelasan dari FIBA:
Dengan demikian, maka Indonesia bergabung di grup yang berisi tim-tim dari Asia Barat. Dan, setelah undian dilakukan, Indonesia tergabung di Grup C bersama Yordania, Lebanon, dan Saudi Arabia. Ini negara-negara yang baru bagi Indonesia. Karena belum pernah bertemu sebelumnya.
"Kami memang belum pernah ketemu dengan mereka, jadi ini sebuah tantangan dan kami meyakini bisa melaju ke babak berikutnya. Setidaknya kami yakin bisa finis di peringkat kedua grup," jelas Maulana Fareza Tamrella.
Hal senada diungkapkan Arki Dikania Wisnu. Bintang Satria Muda Pertamina Jakarta tersebut tidak mau menganggap remeh lawannya, apalagi belum pernah bertemu dengan mereka. Namun Arki tetap optimis mampu lolos dari kualifikasi ini.
"Kami akan berjuang keras. Setidaknya, semua tim yang tampil di kualifikasi, sudah siap baik fisik dan mental. Apalagi ini ajang FIBA World Cup. Mereka sudah menanti untuk tampil di level ini," ungkapnya.
Indonesia sebagai tuan rumah, sebenarnya sudah diberi kemudahan oleh FIBA untuk bisa tampil di World Cup 2023. FIBA memberi syarat bahwa Indonesia bisa langsung lolos ke babak utama, kalau mereka masuk perempat final FIBA Asia Cup 2021, atau dengan kata lain ada di posisi delapan besar. Tapi bila itu gagal, Indonesia harus berjuang seperti negara-negara lainnya untuk mendapatkan tiket ke FIBA World Cup 2023 melalui babak kualifikasi.
FIBA sendiri sudah mengatur jatah tiket untuk Zona Asia. Karena Jepang dan Filipina sudah masuk, maka mereka secara otomatis memotong jatah Zona Asia. Namun kuota tersebut masih bisa berubah, tergantung situasi yang terjadi di timnas Indonesia. Seandainya Indonesia bisa menempati peringkat delapan besar di FIBA Asia Cup 2021, maka jatah untuk Zona Asia jadi lima negara (kecuali tuan rumah). Kalau Indonesia gagal di FIBA Asia Cup 2021, maka jatah tersebut berubah jadi enam negara. (tor)
Foto: fiba.basketball