Lionel Messi merapat ke Paris Saint-Germain (PSG) setelah 17 tahun bermain untuk tim senior Barcelona. Sebuah transfer maha dahsyat membuka gegap-gempita sepak bola Eropa setelah setahun setengah dihantam Covid-19. Pada momen ini pula kita layak memperhatikan Jordan atas investasi kerjasama yang mereka lakukan dengan tim ibukota Prancis.

Seragam tanding yang dipakai PSG disediakan oleh Jordan. Menandai kerjasama pertama mereka di lapangan hijau. Setelah kurang lebih 37 tahun menghiasi lapangan basket NBA. Terhitung sejak Nike mensponsori Michael Jordan pada pada 1984.

Saya pun sejujurnya agak terbelalak atas ekspansi Jordan ke PSG. “Apa hubungannya?”

Rasanya wajar kalau yang muncul di dada Kyllian Mbappe adalah Swoosh –logo Nike–. Tapi, ngapain juga logo Michael Jordan sedang melompat justru yang ada di sana?

Perasaan itu sejatinya sudah muncul sejak 2016. Tepat saat muncul Neymar Jr. x Air Jordan 5.  Ini malah lebih membingungkan lagi. Terlepas dari produknya yang keren, si pemain Brazil itu bahkan tidak punya rekam jejak apapun dengan dunia basket.

Kalau boleh berpendapat, ekspansi Jordan ke PSG sejak lima tahun lalu itu murni urusan bisnis. Strategi untuk melebarkan sayap. Walau sudah bukan lagi ranahnya, sepak bola akan selalu menggoda untuk didalami. Sebutan olahraga terpopuler sejagad tidak akan bisa lepas. Pangsa pasar yang begitu luar biasa.

Lalu, mengapa Paris? Padahal ada Real Madrid, Manchester United, Bayern Munich, atau Inter Milan. Kalau bicara suporter, Fenerbahce (Turki) pun punya banyak sekali fan setia. Belum lagi tim-tim besar lainnya di Benua Biru dengan segudang prestasi dan histori. Rasanya tidak akan habis kita membicarakan itu.

Jawabannya sederhana. Paris adalah pusat mode dunia.

Milan boleh jadi pesaing ketat. Tapi, merek-merek mewah datang dari Paris. Inggris? Bisa saja. Tapi kultur hooligan akan sulit didobrak. Yaitu nonton ke stadion memakai jaket tracktop dan sepatu Adidas. Sulit juga menggeser pohon yang akarnya sudah menancap dengan sangat kuat. Jerman pun dikuasai pesaing berat bikinan Dasler bersaudara –Adidas dan Puma. Spanyol? Kurang menarik sepertinya kalau bicara soal mode bila dibandingkan Paris.

Pendekatan dengan penduduk Paris sudah dilakukan setelah sebelumnya mensponsori Quai 54. Sebagai informasi, Quai 54 adalah ajang basket jalanan yang dibuat oleh Hammdoun Sidibe dan Thibaut de Longeville pada 2003. Keduanya membawa tren itu dari Brooklyn. Jauh-jauh ke Kota Mode.

Kerjasama dengan Jordan bukan lagi sponsor event. Tapi sudah kepada perilisan produk-produk eksklusif hampir setiap tahun. Meliputi pakaian, sepatu basket, bola, dan merchandise lain. Dengan demikian, setidaknya Jordan sebagai brand tidak perlu memperkenalkan diri kepada publik Paris saat mensponsori PSG pada 2018.

Di sisi lain, PSG baru saja membuat dua rekrutan besar. Mereka membeli Kyllian Mbappe dari AS Monaco seharga 120 juta Euro, atau sekira Rp2 Triliun, pada 2017. Setelah itu, mereka mendatangkan Neymar dari Barcelona. Biaya transfernya lebih heboh lagi, 222 juta Euro atau Rp3,5 triliun. Itulah transaksi termahal sejagad dalam dunia sepakbola.

Kedatangan Neymar dan Mbappe jelas jadi daya tarik luar biasa. Momentum masuknya Jordan ke ranah sepak bola hanya setahun setelah itu. Terang saja ini adalah keputusan tepat. Mata publik di dunia sedang ramai-ramai melirik ke PSG.

Kerjasama keduanya dibuka dengan merilis edisi perdana PSG x Jordan. Ada 25 jenis barang. Termasuk jaket parka, topi rajut (beanie), jersey PSG, sampai sepatu sepak bola. Para kolektor memburu dua barang. Air Jordan 5 x PSG dan Nike x Jordan x Mercurial Vapor Elite. Setelah itu, Jordan hampir setiap tahun merilis sejumlah koleksi dengan menampilkan logo PSG. Selengkapnya ada di bahasan kami PSG, Jordan, Nike, dan Basket yang Merambah ke Rumput Hijau

PSG musim ini tidak main-main. Mereka mendatangkan nama-nama potensial. Target utamanya tak lain adalah menjuarai sebanyak mungkin trofi kompetisi level klub. Satu yang paling menyita perhatian tak lain Liga Champions Eropa.

Tak muluk-muluk kalau pada akhirnya membayangkan. Bagaimana bila PSG benar-benar angkat trofi kuping besar. Jordan akan menjadi merek basket pertama di dunia yang ada di dalam perayaan itu.

Foto: PSG

Populer

James Harden: Setidaknya Ada 2 Gelar Jika Thunder Tidak Menukar Saya
Kelemahan Kings Makin Jelas Saat Takluk dari Clippers
Pelicans Tumbang! Warriors ke Perempat Final NBA Cup 2024
Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Joe Mazzulla Gunakan Muslihat Untuk Bangkitkan Semangat Celtics
Mavericks Hantam Nuggets Tanpa Doncic, Peluang NBA Cup Masih Terjaga
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Ruki Jared McCain Jadi Penyelamat Sixers
D’Angelo Russell Tertarik Membela Timnas Lithuania
Trae Young Pilih Jordan Brand