Tiga hari berlalu sangat cepat buat para camper DBL Academy Mini Camp 2017. Mereka telah sukses mengikuti kursus kilat menjadi pebasket profesional bersama pelatih World Basketball Academy (WBA) Australia Shane Froling yang digelar 19-21 Mei 2017 lalu.
DBL Academy Mini Camp merupakan kamp basket pelajar yang berlangsung di lapangan DBL Academy, Surabaya. Anak-anak usia 13-16 tahun berkesempatan untuk dilatih jajaran coach terbaik DBL Academy dan trainer dari WBA (World Basketball Academy) Australia. Selain ada anak-anak, ternyata ada pula pelatihan untuk pelatih. Totalnya ada 31 camper dan sembilan pelatih yang ikut agenda ini.
"Hari pertama anak-anak terlihat sangat antusias pada apa yang saya sampaikan. Saya yakin mereka yang mengikuti akan mendapatkan pelatihan yang baik dan menjadi pemain yang lebih baik lagi," ungkap Shane Froling.
Tidak hanya berlatih fundamental basket saja, namun setiap peserta akan digembleng secara menyeluruh dan melahap menu-menu latihan eksklusif yang selama ini hanya ada di Honda DBL Camp. Mulai dari character building, nutrition class, sports injury handling, statistik, hingga peraturan basket akan diterima oleh seluruh peserta.
Selama tiga hari digembleng layaknya anak Honda DBL Indonesia All Star, mereka menunjukan banyak performa luar biasa dan layak disebut sebagai Best Camper DBL Academy Mini Camp 2017. Mereka adalah camper asal SMPK 1 BPK Penabur Bandung, Timothy Sammy Pangestu dan Christina Natalia Susanto, camper asal SMA St Louis 1 Surabaya.
"Teman-teman di sini asyik semua. Para coach juga bagus cara melatihnya dan sabar. Mereka sangat mendukung ketika campers sudah mulai menyerah, apalagi saat materi ketahanan fisik," ujar Timothy yang sekaligus menyabet gelar best vertical jump.
Kejutan diberikan kepada best camper saat coach Shane menyerahkan langsung sepatu Under Armour Curry 3 Domino pada Timoth dan Natalia. Bagi Shane, mereka berdua layak mendapatkan hadiah yang akan menunjang mereka menjadi pemain basket yang hebat. Congrats Champion.
"Dari hari pertama hingga hari terakhir, aku semangat ngikutin instruksi coach Shane. Kalo ada salah, Shane langsung membenarkan posisi tangan maupun kaki ku dengan detail," ujar Christina.
Head Coach DBL Academy Dimaz Muharri berharap, DBL Academy Mini Camp dapat menjadi sarana pembibitan sekaligus edukasi yang positif bagi anak-anak.
"Di sini mereka akan menghabiskan waktu full untuk mendapatkan berbagai materi basket. Kalau dalam Honda DBL Camp pelatihannya seminggu, kali ini hanya tiga hari dan satu hari bisa sampai tiga hingga empat materi langsung diberikan," ujar Dimaz.
Foto: Dite Surendra dan Aziz