Empat gim sudah berlalu di Final NBA 2021. Skor kini imbang (2-2). Seperti yang kami bahas sebelumnya, Milwaukee Bucks adalah jagoan kandang. Mereka baru kalah satu kali di Fiserv Forum sepanjang playoff ini. 

Tidak ada yang benar-benar mengejutkan dari gim 3 dan 4. Hal itu pula yang membuat kami tak memberi ulasan jelang gim 4, karena Phoenix Suns masih di gim 3 tak melakukan perubahan strategi apapun. Oleh sebab itu, ulasan kami jelang gim 3 masih relevan di gim 4.

Gim 4 dua hari lalu baru saya melihat ada perubahan dari Suns. Mereka melakukan pendekatan yang berbeda kepada Giannis Antetokounmpo. Pendekatan pertama tentunya upaya menghentikan Giannis menyerang saat transisi dengan membuat barikade atau menutup jalur dengan dua pemain atau lebih. Ini adalah langkah awal untuk menghentikan Giannis.

Setelah hal itu, baru Suns berusaha sekuat tenaga untuk menghindari posisi satu lawan satu dengan Giannis. Pengecualian diberikan kepada Deandre Ayton. Ayton adalah satu-satunya pemain yang mampu satu lawan satu dengan Giannis dalam sisi atletisme dan kekuatan. Ayton juga bermain sangat rapi di gim 4 dengan dua foul selama 38 menit.

Giannis mencetak 26 poin dari 19 upaya tembakan (11 masuk). Mengingat hanya dua dari 19 percobaan tersebut yang tripoin, maka pertahanan Suns sudah bekerja cukup baik untuk menahan Giannis. Kita selayaknya memberi kredit untuk hal ini. Sayangnya, pertahanan apik ini hanya terjadi khusus Giannis, tidak untuk Khris Middleton.

Middleton tampil brilian dengan 40 poin hasil dari 15/33 tembakan (45 persen). Secara akurasi, sebenarnya apa yang dilakukan Middleton bukanlah sesuatu yang istimewa. Namun, saat kita melihat lebih dalam ke statistik lanjutan, barulah kita melihat adanya peran pertahanan kurang komitmen Suns dalam performa Middleton.

Bayangkan saja, dari 33 tembakan tersebut, hanya 18 yang dilepaskan Middleton dengan penjagaan kategori tight (ketat) atau very tight (sangat ketat). Sisanya, 15 tembakan, Middleton melepaskannya dalam posisi open (terbuka) atau wide open ( sangat terbuka). Rinciannya, 8 tembakan dalam posisi terbuka dan 7 tembakan sangat terbuka.

Suns sebenarnya cukup beruntung mereka hanya kalah enam poin. Suns beruntung karena dari 7 tembakan sangat terbuka tersebut, Middleton hanya memasukkan satu tembakan (14 persen). Namun, di partai final seperti ini, Suns tak bisa terus mengandalkan keberuntungan, mereka harus menciptakan keberuntungan tersebut. 

Middleton adalah top skor kedua Bucks di belakang Giannis. Secara kemampuan menembak, kita semua tahu bahwa ia jauh lebih baik dari Giannis. Ia adalah orang terakhir yang boleh Anda lepas saat bermain melawan Bucks, dan Suns justru tidak melakukan hal itu. Terlepas dari pertahanan Suns yang fokus menghentikan Giannis, mereka tetap tak boleh melepaskan Middleton. 

Tiga pemain lain adalah pemain yang boleh mereka lepaskan, apalagi di area tripoin. Entah itu, Jrue Holiday, P.J. Tucker, Brook Lopez atau nama terakhir diisi oleh Bobby Portis, Pat Connaughton, hingga Bryn Forbes.

Suns masih bisa hidup dengan membiarkan enam pemain ini menembak, apalagi dari tripoin. Khusus untuk dua nama terakhir, akurasi mereka terbaik di antara enam pemain pendukung ini. Jadi, mungkin mereka dibiarkan lepas di area yang tidak menjadi area kesukaan mereka.

Pemain Suns juga harus mulai berhenti melakukan foul-foul tak penting. Seperti foul kelima Devin Booker yang terjadi dalam upaya duel badan menanti rebound dengan Tucker. Sebuah foul percuma yang membuatnya istirahat di saat-saat genting.

Booker juga harusnya fouled out dari gim saat berupa menghentikan Jrue. Ini terjadi di waktu gim krusial tapi Suns masih unggul dan waktu masih tersisa lebih dari 3,5 menit. Aksi ini menurut saya adalah sebuah pemikiran berlebihan dari Booker.

It's all about mental now. Ya, gim 5 dan sisa gim final akan menjadi adu mental kedua tim. Entah mengapa, saya merasa beban kini ada di pundak Suns. Mereka bermain seolah mereka dalam posisi diunggulkan, sesuatu yang tak pernah benar-benar melekat ke mereka di musim ini. Mereka harus kembali ke mental underdog mereka, bermain untuk tim, bermain untuk menang.

Apa yang terjadi dengan Chris Paul, dengan lima turnover di gim 4 dan total 15 turnover di tiga gim terakhir seolah menjadi bukti nyata bahwa ia terbebani atau tidak benar-benar menempatkan pikirannya di lapangan. Apalagi saat kita lihat kesalahan-kesalahan yang terjadi, semuanya sangat fundamental dan tak perlu terjadi. 

Dalam empat gim yang sudah kita lalui ini, Bucks memiliki net rating (perbandingan efektivitas serangan dengan pertahanan) yang positif. Sebaliknya, Suns justru negatif. Buruknya lagi, Suns unggul 56 berbanding 50 persen secara efektivitas tembakan (eFG%).

Suns kalah telak di offensive rebound dan turnover, kalah sangat telak. Bucks seolah tahu bahwa mereka memang bukan tim yang akurat. Jadi mereka main lebih pintar dan ngotot. Jumlah tembakan gratis dan offensive rebound adalah buktinya.

Suns harus mengembalikan kepala mereka kepada seri final ini. Ini adalah dua atau maksimal tiga gim terakhir mereka musim ini. Sudah sepatutnya konsentrasi dan tenaga semuanya tercurah di sini. Bermain lebih tenang saat menyerang dan lebih cerdas dalan bertahan adalah jawabannya.

Jika Suns masih gagal melakukan dua hal tersebut, jangan kaget jika entah Giannis atau Middleton kembali mencetak 40 poin. Lebih buruk lagi, jangan kaget jika ada empat pemain Bucks mencetak 20+ poin dengan masing-masing akurasi tidak lebih dari 55 persen. (DRMK)

Foto: NBA

 

Komentar