Satu menit terakhir, Thailand mungkin sudah merasa aman unggul 59-58 atas Indonesia. Apalagi tembakan tiga angka Diftha Pratama, meleset dari keranjang Thailand di 55 detik terakhir. Thailand pun mencoba mengulur waktu.
Tepat 24 detik terakhir, Indonesia memberikan petaka bagi Thailand. Tembakan tiga angka Ananti yang gagal memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menyerang. Kesempatan terakhir ini, tak disia-siakan tim asuhan Wahyu Widayat Jati tersebut.
Mario Wuysang sendiri yang merangsek ke paint area Thailand. Seketika itu, Wuysang berhasil mengelabuhi Sunthonsiri dan melepas tembakan ke arah keranjang Thailand. Bola pun masuk dan membuat Indonesia unggul 60-59. Thailand langsung meminta time-out di 11 detik terakhir.
Kesempatan terakhir untuk Thailand pun digagalkan oleh Wuysang. Bola yang dikuasai Muanboon berhasil dicuri oleh guard CLS Knights Surabaya itu. Sayangnya, meski Hardianus berhasil memasukkan bola lewat fast-break, wasit menganggap waktu sudah habis. Tetap saja, Indonesia unggul atas Thailand satu poin (60-59).
Pertandingan ketiga untuk kedua tim ini memang sangat berat. Keduanya terlibat jual beli serangan sejak tip-off. Thailand yang unggul di paruh pertama dengan skor 29-26. Indonesia bangkit dan tampil lebih baik daripada Thailand di kuarter ketiga (19-10). Thailand berhasil menambahkan 20 poin di kuarter keempat, sedangkan Indonesia membalas dengan memasukkan 15 poin, termasuk dua poin kemenangan Indonesia yang dicetak oleh Mario Wuysang.
Akurasi Indonesia sebenarnya sangat buruk. Tetapi Thailand kali ini juga tampil buruk dengan melakukan 23 turn over. Sementara itu, pemain cadangan Indonesia menyumbangkan 30 poin di pertandingan ini. Satu pemain yang muncul dari bangku cadangan Indonesia dan menjadi pencetak poin terbanyak adalah Sandy Febiansyakh. Ia mengumpulkan 17 poin. Lima dari sembilan tembakan tiga angka yang dilepaskan Sandy, masuk ke keranjang Thailand.
Foto: Hari Purwanto