Surabaya Fever kembali mencetak rekor tak terkalahkan dalam satu musim. Ini jadi kali ketiga bagi tim asal Kota Pahlawan tersebut memenangi semua pertandingan hingga menggapai gelar juara. Fever selalu jadi yang terbaik, dimulai sejak Seri 1 Bali, Seri 2 Pontianak, Seri 3 Semarang, hingga babak Empat Besar yang berlangsung di Surabaya.

Di partai final babak empat besar Kompetisi Basket Putri Indonesia 2017, Fever mengalahkan Sahabat Semarang, 64-54. Gabriel Sophia tampil impresif dengan mencetak double-double (14 poin dan 12 rebound). Berikutnya ada Sumiati yang mengoleksi 15 poin dan enam asis, lalu Jovita Elizabeth menambahkan 10 poin. Gabby --sapaan akrab Gabriel Sophia-- juga menyabet gelar Most Valuable Player (MVP) Kompetisi Basket Putri Indonesia 2017.

"Kami bersyukur bisa kembali juara. Lawannya musim ini benar-benar berat, tidak seperti musim lalu," kata Wellyanto Pribadi, kepala pelatih Surabaya Fever.

Fever dan Sahabat memulai laga dengan sengit. Mereka sama-sama mencetak 20 poin di kuarter pertama. Kondisi tersebut membuat Fever sedikit khawatir, karena Sahabat berhasil menghujani keranjang Fever dengan tembakan jarak jauh. Namun Fever segera bangkit dan berbalik unggul 45-26 di kuarter kedua.

Di kuarter ketiga dan keempat, Sahabat kembali memberikan perlawanan. Namun tangguhnya pertahanan Fever, membuat Sahabat frustasi. Mereka hanya bisa mencetak poin melalui Natasha Debby Christaline yang menyelesaikan laga dengan catatan 30 poin. Sementara itu Yuni Anggraeni yang bertugas menyerang ke paint area Fever malah bermain kurang bagus. Yuni hanya menghasilkan 5 poin, namun dia mengumpulkan 14 rebound.

"Selalu seperti ini di awal, kami bisa mengimbangi. Tapi di kuarter kedua, Fever mulai bangkit dan kami gagal membendung mereka," ucap kepala pelatih Sahabat, Xaverius Wiwid.

Surabaya Fever sudah tiga musim mampu mempertahankan tahta. Mulai dari WNBL Indonesia 2014-2015, IBL 2016 dan Kompetisi Basket Putri Indonesia 2017. Mereka masih dominan, bahkan di tiga musim tersebut Fever belum pernah kalah.

Foto: Mei Linda

Komentar