Surabaya Fever dan Sahabat Semarang akan bertemu di partai final. Kali ini mereka akan berebut predikat terbaik dari yang terbaik. Sebab di tiga seri sebelumnya, Surabaya Fever selalu menjadi juara. Namun di empat besar kali ini, Sahabat Semarang ingin merebut gelar juara sejati.
Surabaya Fever lebih dulu memastikan tiket final. Sebagai peringkat pertama mereka dengan mudah bisa menundukkan tim peringkat empat Merah Putih Predators Jakarta dengan skor 78-46. Meski menang, kepala pelatih Fever, Wellyanto Pribadi tampak tak senang dengan anak asuhnya.
“Saya tidak tahu kenapa, tapi ketika bermain di rumah sendiri (GOR Kertajaya Surabaya), anak-anak sedikit gugup. Ingin bermain bagus karena dilihat orang tua, teman-teman dan penggemar, malah mainnya jelek,” keluh coach Welly.
Di laga tersebut, Fever memimpin sejak awal hingga akhir laga. Akurasi (FG) Fever cukup baik dengan persentase 37 persen (29/78). Namun yang paling menonjol adalah mereka bisa memanfaatkan 28 turn over yang dibuat Predators jadi 28 poin. Jovita Elizabeth Simon jadi penyumbang poin terbanyak dengan 19 poin. Selain itu Olivia Hadinata dan Sumiati masing-masing menghasilkan 11 poin. Pada laga ini, untuk pertama kalinya Fever menurunkan Rohtriastari. Pemain yang baru pulih dari cedera lutut tersebut mencetak tiga poin. Meski sudah turun ke lapangan, terlihat Astrid –sapaan akrabnya- masih belum maksimal.
Lewat kemenangan tersebut, Fever berkesempatan untuk menjadi juara di Kompetisi Basket Putri Indonesia 2017. Untuk bisa sapu bersih gelar juara, Fever harus mengalahkan Sahabat Semarang.
“Lawan di final bagus. Kami pernah menghadapi mereka di final seri terakhir. Yang pasti kami tidak boleh lengah,” tegas coach Welly.
Sementara itu, Sahabat Semarang harus berjuang lebih keras lagi untuk menundukkan Merpati Bali. Namun akhirnya, tim asuhan Xaverius Wiwid itu berhasil menundukkan Merpati dengan skor 56-43.
Sahabat unggul 10-0 di awal kuarter pertama. Ini yang membuat mereka percaya diri dan tetap memimpin 20-12 di akhir kuarter pertama. Namun di kuarter kedua, Sahabat hampir tersusul. Mereka hanya menambahkan lima poin saja di kuarter kedua. Meskipun akhirnya Sahabat tetap memimpin 25-24.
“Kuarter kedua itu saya merasa kalau pemain seperti takut menyerang. Lantas mereka terburu-buru untuk offense,” kata coach Wiwid mengomentari performa Sahabat di kuarter kedua.
Merpati tetap berusaha mengejar di paruh kedua pertandingan. Mereka menerapkan strategi full-court press. Hasilnya luar biasa, Merpati bisa mengejar hingga menyisakan satu poin saja di pertengahan kuarter ketiga. Tetapi Sahabat akhirnya unggul 37-31 di kuarter ini.
Sahabat akhirnya berhasil memecahkan defense Merpati. Sahabat juga melepaskan tiga tembakan tiga angka krusial yang membuat mereka tetap bisa menjauh dari kejaran Merpati. Akhirnya Merpati bisa mereka tundukkan dengan skor 56-43.
“Pemain mau menjalankan strategi. Tapi yang paling penting, mereka mau bertarung dan semangat untuk masuk final yang membuat mereka bisa bermain bagus,” kata coach Wiwid. “Di final lawan Fever kami bermain lepas saja, karena beberapa kali bertemu Fever kami kalah. Tapi kami tetap berusaha di final nanti.”
Natasha Debby Christaline menjadi mesin poin Sahabat dengan menghasilkan 20 poin. Disusul Yuni Anggraeni (16 poin) dan Mariam Ulfah.
Laga final akan berlangsung di GOR Kertajaya pada Sabtu, 13 Mei 2017 pukul 19.00 WIB. Sebelum final antara Surabaya Fever melawan Sahabat Semarang, terlebih dulu ada laga perebutan tempat ketiga antara Merpati Bali melawan Merah Putih Predators Jakarta.
Foto: Mei Linda
Surabaya Fever dan Sahabat Semarang Berebut Tahta (Kompetisi Basket Putri Indonesia 2017)
12 May 2017 22:16
| Penulis : Tora Nodisa